Senin, 07 Juni 2010

Tentang Seseorang

Tak bijak jika saya memulainya dari jauh…
Tentang seseorang yang entah saya sudah mengenalnya atau belum.. seseorang yang dulu sangat pemalu dan tidak percaya diri… seseorang yang ketika sekolah di lanjutan atas sedikit ‘terkucilkan’.. ia sering tampil tak serasi, bajunya, sepatunya, kaos kainya, dan kerudungnya, sering sekali nggak mach, berkali2 diingatkan oleh ibunya, “pakailah pakaianmu dg rapi dan serasi..”.. dia cuek sekali, tidak peduli dengan muka jeleknya yg banyak jeawat, tidak peduli dg tubuh bongsornya, tidak peduli ketika pergi memakai sandal jepit lusuh bahkan hampir tak layak digunakan, celotehnya “siapa juga yg akan liat2 kakiku…” Prestasinya sangat pas2an kalau tidak dikatakan memprihatinkan..berkali2 remidi, berkali2 kena omel ibunya, rapotnya mungkin sudah di bawak rata2. Dalam bergaul, ia memang bukan orang yang supel, tapi ia akan sangat menyayangi orang yang dikenalnya, apalagi baik padanya, siapapun mereka. Dulu, ia sering terlihat pendiam, melamun, entah memikirkan apa.. sering tak bisa bercanda bersama teman2nya.. Sekarang, ia tak lagi dikucilkan, tak lagi sering melamun (meski jika kalian jeli, sesekali raut wajahnya akan nampak sedih, memikirkan sesuatu, jauh di atas sana, sambil memandangi langit), sekarang agendanya padat menggunung, banyak yang mengenalnya, ia melebarkan sayapnya sampai ke seberang, ia meski tetap sama prioritasnya-dakwah- namun kini lebih memilih memasuki lingkungan yang berbeda dengan ketika sekolah.. Lingkungan yang heterogen,.. yah..inilah pilihannya… banyak yang sedikit kecewa karna ia lebih aktif disini dari pada di sana.. ga juga, dakwah kan tak hanya sekedar itu.. aktif di organisasi..dan semoga prestasinya akan mengikuti.. ia ingin ibunya tak marah2 lagi soal nilai..cukuplahh yang dulu.. Soal perasaan, ia tertutup dan sedikit terbuka.. ah, mungkin kalian yang dekat dengannya akan sering mendapat cerita tentang kekagumannya pada orang lain..tapi, percaya atau tidak, kau tidak akan bisa menebak, karena ketika ia mengatakan kagum memang seperti itulah adanya, ia akan mudah bererita soal pelajaran hidup, tapi soal perasaannya sendiri..mana ia peduli.. ia masih cuek, sedikit peduli sekarang dengan penampilannya, sedikit peduli dengan kesehatannya, tapi dengan perasaannya, biar Allaah yang memilihkan saja deh.. Dan semoga ia akan terus peduli dengan dakwah, dengan islam dan dengan saudara seiman. Ia, kalian tahu siapa? Ia lah ayomi albanna.. sudah kukatakan di awal, tak bijak jika saya memulai dari yang jauh… maka seperti itulah saya, sedikit, tak banyak..apalagi kemampuan saya mendeskripsikan sesuatu sangat terbatas..
Tentang seseorang...
Saya mengenalnya belum lama… setahun terakhir ini… sering ketemu di kampus.. berperawakan kecil, wajah biasa, suara lantang.. saya bahkan tak menyangka, dialah ketua himpunan mahasiswa di tempatku menimba ilmu.. Sedari awal tahu, dari makrab, dari kegiatan2, hanya tahu dia adalah seorang yang ramah, baik. Hanya itu. Hingga akhirnya aku mendapat kesempatan menjadi delegasi bersama 3orang yang lain dan salah satunya adalah beliau. Dari perjalanan 9 hari itulah.. saya tahu, beliau tak sekedar ramah dan baik. Dialah asset sebenarnya. Orang yang berkompeten, tanggung jawab, komitmen dan luar biasa sikapnya. Saya bingung melanjutkan tulisan ini bagaimana.. baiklah, saya ceritakan dari awal berangkat saja ya.. Tak ada yang istimewa ketika kami (aku, linda, mas juned dan mas reza) berangkat rabu petang dari terminal purwokerto dengan diantar mas koko sama pacarnya linda. Tak ada yang istimewa, ya seperti ketika orang mau bepergian jauh, bawa tas gede dan pake jaket, sedikit sebelum berangkat presiden BEM Faperta-mas kiki memberikan wejangan. Ketika memasuki bis pun tak ada yang istimewa, mencari tempat duduk, kemudian sepakat dengan format aku bersama linda di depan mas juned sama mas reza. Perjalanan dimulai, sekali lagi, tak ada yang istimewa, selama perjalanan kami semua tertidur kecuali aku. Bagaimana aku dapat tertidur, ini perjalanan menakjubkan man.. bertahun aku menunggu moment ini..sekalipun ada sedikit perih yang menyertainya.

Tidak ada komentar: