Senin, 16 Januari 2012

jarak, putih, baiklah


Jarak,
kau-kah yang mencipta jauh?
hingga rasa itu tercecer
menuju tiada

putih itu putih, se-bersikeras apapun kau katakan ia hitam
tetap saja; putih.
pun hitam tetap suatu hitam sekukuh apapun kau meneriakinya putih.
; itu kata yang berbicara eksistensi.
jangan sejajarkan dengan persepsi
apalagi menyamakannya.
sebab mata saya, matamu, mata dia, memilih sudutnya masing-masing
lantas berbagai faktor mengintervensi pembentukan gambarnya

Baiklah, pada sisi ini; pada air mata, biarkan kita berbeda.


Kata siapa semua ini akan mudah? Debar jantung saja sudah cukup mengatakan tingkat kesulitannya. Tapi, siapa bilang kau tak boleh melangkah? Sungguh amat sangat sah jika kau melaluinya. Dengan caramu sendiri -tentu dengan tetap bersandar pada pilar samawi- momen penting dalam fase hidupmu akan terlewati jua. Jika yang kau rasa adalah ketidaksetaraan, biarkan ia menjadi pelontar; mengantarmu pada puncak terbaik performa diri. Jika kau dihinggapi getar keraguan, saatnya kau menyusun bongkah pertahanan. Jika lelah menggejala hebat dalam sukmamu, pastikan penawarnya kau teguk; lelahmu berganti pendar benderang. Jika yang bergelombang dalam jiwamu adalah rindu, tetapkan alirmu hingga muara surgawi kau jumpa.


Sabarlah sayang, bercermin saja pada sejarah yang tak pernah usang. Bercermin tentang perjuangan, pengorbanan dan konsistensi pada ketidaknyamanan. 


 -onlywafy-

Tidak ada komentar: