Bunda, betapa aku ingin menujumu detik ini juga. Merengkuh banyak
kekuatan yang seringkali engkau persembahkan ketika masalah tengah
menghadang. Memetik bulir-bulir kedamaian yang selalu kau hunjamkan teguh ke kedalaman jiwa.
Bunda, sungguh gembira tak terkira bila kau ada di sini sekarang, hingga dengan bebas aku meminta kesediaanmu untuk membaluri jiwa dengan param hangat doa-doa ikhlasmu hingga ketenangan itu menjulang. Bunda betapa ingin ku raih itu semua sekarang juga. Dada ini bunda, seperti diterjang beribu gempa.
(puisi wafa)
Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang.
Merebut kemenangan di mana pun adanya.
Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis
Biar kucari jalanku sendiri
(puisi syifanadia)
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
ternyata malam-malam menawarkan secangkir kopi
yang tumpah di meja, dan kelebat kepak kelelawar
lihatlah betapa telah patah sayapnya: mengabarkan
deretan angka yang terlalu panjang perihal ternoda
(kumpulan puisi dudijaya)
mungkin aku dititipkan,
mungkin aku akan menjadi amanah untuk mereka yang merindui buah hati,
mungkin aku lahir dalam ketidakmampuan keluarga yang sulit dijelaskan,
mungkin…
Mungkin…
Dan semua kemungkinan itu yang membuatku hanyut dalam perenungan panjang,
aku ingin mengetahui jati diriku,
siapa aku ?
(puisi anak panti-ria astuti)
ini sungguh namanya: CAMPUR ADUK
kangen, deg2an, takut, sakit kepala
smg besok dan hari slasa lancar..dan bisa menang ya Allah..
ini gue harus ngapain yak?4 hari ini di 'karantina' buat cita-cita maret 2014.
tetep aja kepikiran, dan ikut cemas :'(
pasti adek2 lebih hebat! tapi ttp aja kepikiran dan ngra-ssa bersalah banget T.T
Bunda, sungguh gembira tak terkira bila kau ada di sini sekarang, hingga dengan bebas aku meminta kesediaanmu untuk membaluri jiwa dengan param hangat doa-doa ikhlasmu hingga ketenangan itu menjulang. Bunda betapa ingin ku raih itu semua sekarang juga. Dada ini bunda, seperti diterjang beribu gempa.
(puisi wafa)
Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang.
Merebut kemenangan di mana pun adanya.
Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis
Biar kucari jalanku sendiri
(puisi syifanadia)
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
ternyata malam-malam menawarkan secangkir kopi
yang tumpah di meja, dan kelebat kepak kelelawar
lihatlah betapa telah patah sayapnya: mengabarkan
deretan angka yang terlalu panjang perihal ternoda
(kumpulan puisi dudijaya)
mungkin aku dititipkan,
mungkin aku akan menjadi amanah untuk mereka yang merindui buah hati,
mungkin aku lahir dalam ketidakmampuan keluarga yang sulit dijelaskan,
mungkin…
Mungkin…
Dan semua kemungkinan itu yang membuatku hanyut dalam perenungan panjang,
aku ingin mengetahui jati diriku,
siapa aku ?
(puisi anak panti-ria astuti)
“Benarlah. Jika kita sedang bersedih, jika kita sedang terpagut masa
lalu menyakitkan, penuh penyesalah seumur hidup, salah satu obatnya
adalah dengan menyadari masih banyak orang lain yang lebih sedih dan
mengalami kejadian lebih menyakitkan dibandingkan kita. Masih banyak
orang lain yang tidak lebih beruntung dibandingkan kita.
Itu akan memberikan pengertian bahwa hidup ini belum berakhir.”
*Tere Liye
huwah. setidaknya, bisa mengumpulkan penggal penggal puisi tentang ibu adalah indikasi sudah ada "penerimaan" itu. dan barusan liat video bocah kecil yg nyanyi "bersinar kau bagai cahaya yang selalu beri ku penerangan.. selembut sutra kasih mu kan slalu ada dalam suka dan duka.." yang sering banget saya "hindari.. ini si mpa ngerti banget kalo soal ini, heeeItu akan memberikan pengertian bahwa hidup ini belum berakhir.”
*Tere Liye
ini sungguh namanya: CAMPUR ADUK
kangen, deg2an, takut, sakit kepala
smg besok dan hari slasa lancar..dan bisa menang ya Allah..
ini gue harus ngapain yak?4 hari ini di 'karantina' buat cita-cita maret 2014.
tetep aja kepikiran, dan ikut cemas :'(
pasti adek2 lebih hebat! tapi ttp aja kepikiran dan ngra-ssa bersalah banget T.T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar