harus saya
akui, kondisi ‘terjebak’ memang selalu tak mudah
bagaimana
bisa mudah? kata ‘terjebak’ saja sudah menunjukkan bahwa semua itu ‘tak
diinginkan’ kan? ya kan?
bagaimana
mungkin seseorang bisa ‘menikmati’ keterjebakannya selama ia masih waras
saya akui,
beberapa orang benar2 kemudian menikmatinya
tapi bagi
saya? ini semua sangat menyiksa
mungkin ada
yang hendak Allah belajarkan..
tentang
keteguhan hati, dan menahan semuanya
kuat?
ya,saya berusaha untuk itu. semoga berakhir baik
karna memang
bisa jadi, maksud Allah bukan ‘terjebak’ itu intinya
bukan itu
pesan yang hendak disampaikan pada kita, tapi hal lain, yang jauuuh lebih
penting!
dan karna
semua ini “tidak terlihat” ya, itu tantangan lainnya
cuma dirimu
sendiri yang tahu, kau sungguhan tersiksa atau tidak?
faghfirli ya
Rabbi.. faghfirli..
dan karna
semua ini “tidak terlihat” pula..
cuma dirimu
yang tahu, sekuat apa kau berusaha untuk keluar dari kondisi ‘terjebak’ ini.
sungguh-sungguh
berusaha keluar karna samasekali kau tak bisa dan tak mau menikmatinya
dan karna
ini “tidak terlihat”..
cuma dirimu
sendiri juga yang tahu..bahwa tak pernah kau manfaatkan sekecil apapun peluang
yang tiba2 menjadi makin sering bermunculan
ya kan? ;)
ahaay..
berjuang! dan kuatlah!
inget2
cita-cita masa depan aja
*NOTrandom*
suatutempat, 21 Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar