Selasa, 23 Desember 2008

Fragment Perjuangan

Mimpi kadang takkan jadi mustahil..

Kalau di awal atau dalam perjalanannya kita tak bisa menjadi yang terbaik, maka ADA KESEMPATAN bagi kita untuk jadi yang terbaik di akhirnya…

Hidup adalah pilihan,
Kemenangan menjadi sebuah harapan,
Kebahagiaan menjadi sebuah tujuan,
Sebait fragment perjuangan kehidupan kini tlah menyongsong..
Menyerahkah kita ??
Kemarin sejarah,
Esok misteri,
Hari ini saat menata kehidupan,
Karena masa depan dalam genggaman..


Menjadi muslim adalah menjadi kertas putih.. Suci dan berarti..

I proud be a muslim aku bangga jadi seorang muslim. Dan menjadi muslim yang sesungguhnya adalah pilihan. Pilihan untuk jadi yang terbaik. Pilihan untuk selalu berjuang. Pilihan untuk berkomitmen, konsisten dan istiqomah. Pilihan untuk selalu bekerja keras. Pilihan untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah, setiap hari, setiap waktu. Pilihan untuk bertahan, untuk terus berjuang..tanpa lelah, tanpa putus asa, tanpa keluh kesah..Hanya karena-Nya..karena-Nya..
Rabbi.. Allahku… Ya ‘Aziz… Kalaupun aku tak kuasa untuk tak mengeluh.. Kalaupun aku tak bisa berdiri kokoh di atas kakiku yang rapuh ini.. Rabbi… Aku ingin melepasnya, melupakannya, sejenak saja.. sejenaaak saja. Ku lepaskan pada-Mu, ku keluhkan pada-Mu, ku simpuhkan diriku di hadapan-Mu, ku tumpahkan air mataku pada-Mu.. Semua beban ini…. Semua… Karena semua ini pun milik-Mu.. milik-Mu..
Penguasaku.. Pemilik nafasku.. Aku ingin jadi hamba kebanggaan-Mu, lebih dari keinginanku untuk jadi anak kebanggaan ibu dan bapak.. Ya Allah..ingin kusebut terus nama-Mu seperti kekasih-Mu..agar hatiku yang beku ini mencair.. Agar diri yang rapuh ini kuat melangkah di Jalan-Mu.. Menjadi Muslim kebanggan Mu..
Diri,hati,jiwa,raga ini,,memohon ampun dari-Mu.. Ajari aku beribadah yang baik Ya Allah.. Ajari aku agar jadi hamba-Mu yang bermanfaat.. Ajari aku jadi anak yang berbakti.. Ajari aku jadi wanita sholihah.. Duhai Dzat yang penuh kasih..
Fragment perjuangan itu mulai kita tapaki.. Seperti diriku yang sebelumnya mungkin hanya merasakan jadi yang terbaik dan sekarang aku harus sadar posisiku saat ini tlah terbalik.. Seperti roda yang berputar, cukup lama kurasakan posisi yang sangat berbeda dari sebelumnya, mungkin rodanya lagi di rem kali ya?. Dan di posisi seperti ini.. aku sering merenung (bukan ngelamun lho ya!), posisiku yang dulu seperti itu sekarang seperti ini..tentu jika aku mau berusaha keras, posisi seperti itu akan ku raih kembali, dan tentunya dengan misi yang berbeda duonk.. Aku sebenarnya bukan orang yang pesimis.. hanya saja kalau sedang kumat jadi lebay menanggapi masa lalu..atau mungkin memang lukanya tetap ada dan semuanya tersimpan rapi dalam memory yang paling dalam. Mudeng gaaa? Aku orang yang optimis, bahkan dulu waktu SMP jadi inget, saking optimisnya bakal diterima di SMAku sekarang..aku udah keburu bayangin sekolah disini, ujian aja belum waktu itu, masih lama pula. Tapi nyatanya diterima kan? alhamdulillah.. Sekarangpun ku masih optimis. Aku akan jadi yang terbaik lagi!!! Harus tetap jadi kebanggaan ibu sama bapak, biar kalo mau minta apa-apa ga rikuh..hehe.. Birul walidain,, iya kan?
Dimanapun..kita harus ingat, harus sadar, kita adalah seorang muslim. Sering.. Seriing sekali. Pengusaha sukses itu orang non muslim, pemilik Rumah Sakit terkenal itu milik orang non muslim, oh..TV swasta itu juga punya orang non muslim. Lalu??
Kebanyakan konsumen mereka adalah orang kita, umat muslim! Mau apa? Mau diam saja menyaksikan semua ini?!! Mau terus membiarkan saja mereka berjaya untuk menyakiti saudara kita di belahan bumi lain?? Ingat, sekian prosentase dari keuntungan mereka akan di sumbangkan ke Israel!! Orang-orang Yahudi!! Apa kita akan diam saja, menyaksikan mereka semakin kejam menyakiti saudara-saudara kita??!!!
Tak usah jauh-jauh, saudara kita yang sebangsa dan setanah air pun merasakan penderitaan itu, tekanan yang luar biasa untuk melepas akidah mereka. Akankah kita hanya jadi penonton yang menyaksikan kehancuran negeri ini?? Menyaksikan agama Allah di injak-injak??
Semoga kita termasuk dalam barisan yang ikut andil untuk kejayaan islam. Untuk kemenangan kita.
Jadi inget Rasululloh ya?


Andai matahari di tangan kananku
Takkan mampu mengubah yakinku..
Terpatri dan takkan terbalik..
Dalam lubuk hatii..

Bilakah rembulan di tangan kiriku
Takkan sanggup mengganti imanku..
Jiwa dan raga ini..
Apapun adanyaa..
Andaikan seribu siksaan..
Terus melama-lamakan derita yang mendalam..
Seujung rambut pun aku takkan bimbang
Jalan ini yang ku tempuhh..
Bilakah ajal kan menjelang..
Jemput rindu-rindu syahid yang penuh kenikmatan..
Cintaku hanya untuk-Mu..
Tetapkan muslimku selalu…
(haris shaff-fix)

“Tidaklah sama antara orang yang berdiri, duduk dan terbaring”

Beberapa waktu yang lalu ada seorang teman.. Dia bercerita kalau dia sedang putus asa, meragukan kalau ini semua adalah jalan terbaik yang diberikan oleh Allah..
Jalan terbaik itu adalah pilihan, kesempatan.. Menempuh perjalanan pasti penuh rintangan, kita bisa terjatuh seketika, terluka, jenuh.. Aku pernah terjatuh, bangkit, jatuh lagi,, begitu terus sampai kepercayaan diri berkurang, sampai keputusasaan hampir menyapa.. Jika saat ini rasanya berada di jalan yang sungguh tak mengenakkan.. inilah saatnya kita mengevaluasi diri.. Mungkin kita tlah terlena dengan waktu.. Tamparan ini akan membuat kita bangkit, membuat kita bergerak. Percayalah.. Apabila kamu berpikir. Ayo kawan, saudaraku.. diriku.. kita raih mimpi kita!! Kita kejar!! Kita gapai!! Cita-cita kita.. (Yuuuuk…)

Tidak ada komentar: