selama hidup, kita bertemu dengan banyak pengalaman..
dari pengalaman kita bertemu dengan banyak pelajaran, pembelajaran.. dan semua
itu diantarkan oleh orang-orang yang bisa kita sebut sebagai “guru”.
kegiatan dan seluruh aktivitas kita mungkin dipengaruhi
dengan berbagai pemikiran “para guru”, bisa berupa majelis ilmu, buku-buku,
lecturer, kajian online, tayangan tv. bahkan seringkali, guru itu bernama
mereka, para blogger, penulis, atau siapapun yang berbagi ilmunya dalam ruang
maya dan nyata. Saya percaya bahwa ruh-ruh yang senada saling mengenali, ruh
yang memiliki obsesi yang sama akan dipertemukan, dijalinkan silaturahim, dan
ditumbuhkan cinta antaranya.
begitu banyak tokoh dan manusia-manusia penting dalam
hidup saya, menusia yang Allah jadikan pengantara untuk membuka mata, hati dan
pikiran saya, atas begitu melimpahnya kebaikan Allah, nikmat yang sering kita
lupa dan lalaikan!
dahulu saat kecil, begitu senangnya saya mendengar acara
khataman qur’an, kadang saya turut menangis tanpa tahu alasannya, saat SMP saya
mengenal nasyid lewat acara TV saat ramadhan yaitu nasyid saujana, itu adalah
grup nasyid pertama yang saya tahu dan satu-satunya lagu yang saya tahu adalah:
suci sekeping hati, saat itu juga saya memiliki sahabat-sahabat yang menjadi
cermin kehidupan bagi saya, beruntung..masa remaja itu tak menjadi masa yang
kelam. SMA saya bertemu dengan Murabbi pertama saya, dengan teman yang juga
luar biasa, dengan seorang teman yang tak pernah saya kenal secara langsung
namun saya begitu malu akan keteguhan dan kerja kerasnya, atau seorang kakak
kelas yang membuat saya terperangah, ternyata ada orang seperti dia. Sewaktu
SD, tidak ada penulis yang saya kenal saat itu, fokus saya hanya membaca
beragam puisi, cerpen, dongeng dan menulis amatir. SMP saya sering dikadoin
buku-buku islami karya Pipiet Senja, O.Sholihin, Gola Gong, Bambang Q Anees dan
beberapa lain dari penerbit Mizan. Saat SMA saya “bertemu” dengan seorang
penulis yang sering saya panggil “Bang Tere”, saya menghabiskan seluruh tulisan
di blog-nya, juga menggemari novel-novel karya-nya, yang sebelumnya hanya saya
dapat selintasan dengar saat mengikuti Pesantren Ramadhan di Solo, dan gegara
kejadian “salah beli” untuk adik kelas saya. Pemikiran Bang Tere cukup
berpengaruh pada kehidupan, cara berpikir dan tentu saja cara saya menulis,
selain Bang Tere, saya juga ‘baru’ mengenal Asma Nadia dengan Serial Aisyah
putri-nya (iya, parah banget, saya emang katrok) dan kakaknya Bunda Helvy Tiana
Rosa yang saat itu saya cuma mengenal karya-nya yang berjudul Ketika Mas Gagah
Pergi, Salim A Fillah yang dikenalkan oleh MR saya, karena sepertinya beliau
pun ‘nge-fans’ dengan penulis ini, dari sana saya pun akhirnya mengenal Solihin
Abu Izzudin, Shofwan Al Banna, Azzura Dayana yang tergabung dalam Pro-U media.
Saat kuliah, barulah bertebaran penulis-penulis lain seperti Abdurahman Faiz
(putra helvy Tiana Rosa, Kak Scentia (yang sering saya “panggil” Mbak Biru), Raditya
Dika, Felix Siauw, Uni Risa (yang sering saya “panggil Mbak Cangkir), Om
Hafidzary, Anis Matta, Pak Cah, Taufik Ismail, selanjutnya ada Masgun, Laninalathifa,
Kak Husni (JustHitYou), Mbak Yoshi (Ochiko Humairo) serta Mbak Retnadi.
Masa-masa tingkat akhir kuliah juga saya mulai “akrab” dengan ceramah-ceramah
beberapa ustadz seperti: aa Gym, abi Syatori, ust.Nasir Harist, ust.Solihun,
ust.Akmal, ustdzh.Asri, ustdzh.Umi Munawaroh dan beberapa yang lain dari KRPH
Jogja, selain itu saya juga keranjingan lecturer berupa video dari ust.Nouman
Ali Khan dari Texas sana. Ah ya Allah..mereka, beliau-beliau semua adalah guru
bagi saya, sungguh saya memiliki keinginan untuk berjumpa dengan mereka.
beberapa ada yang pernah berinteraksi seperti Bunda Helvy, Mbak Yoshi,
ust.Shofwan, Bang Tere, tapi hanya sebatas interaksi singkat yang mungkin tidak
membekas dalam ingatan beliau walaupun menyebutkan nama saya dalam menanggapi
(soalnya buanyak yg mesti ditanggapi).
saya sungguh ingin berjumpa dengan beliau-beliau semua,
sungguhan belajar, belajar langsung dari mereka. ingin sekali menggali banyak
ilmu tentang shirah dari ust.Salim, belajar tentang manajemen hati dengan abi
Syatori dan aa Gym, belajar tentang kehidupan pada Bang Tere, belajar berpuisi
dengan Bunda Helvy dan faiz juga Kakek taufik Ismail, belajar tentang shirah
sahabat dan fiqh pada ustdzh.Asri, belajar membuat kalimat efektif dan berisi
pada raditya dika, belajar bikin cerpen yang oke sama mbak yoshi, ngeblog yang
keren sama Pak Cah, mbak Scentia, belajar dari pengalaman “traveling
pengabdiannya” Kak Husni, belajar membuat novel dari Azzura Dayana, belajar
tentang Tafsir AlQur’an pada ust.Nouman, ust.Solihun, uni Risa juga belajar
tentang pemikiran islam pada ust.Akmal, ust.Shofwan, Om hafidzary, belajar
tentang keindonesiaan, puisi, ragam pada ust.Anis, belajar tentang homeschooling,
mendidik anak dengan baik dan benar, dan belajar tentang bacaan shalat yang sesuai
syariat pada ust.Nasir. Pengeeen banget belajar langsung dengan beliau semua.
rasanya diri ini jauh sekali dari ilmu, masih sangaaat cetek dan belum tahu
apa-apa :’(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar