hidup, bagiku memang keras. tidak ada spasi untuk kata
mengeluh, tidak ada ruang untuk bermanja, tidak ada jeda untuk menyerah dan
terpuruk.
apakah aku tak pernah jatuh dan terpuruk? ya pernah
lah... tapi dengan pertolongan Allah, semua bisa dilalui.
dengan pengalaman hidup yang tak sepenuhnya manis,
membuatku semakin paham, tak ada tempat bergantung, berharap, bersandar selain
Allah!
saat itu, yang kurasakan adalah, tak ada orang yang bisa
kupercaya, semua terlibat dalam kebohongan besar. apalagi orang untuk bersandar
dan berharap, jauh, tak ada.
maka, satu-satunya yang bisa kupercaya dan menjadi
tempatku meminta pertolongan hanya Allah semata. keyakinan itu terus aku pupuk,
karena..tanpa keyakinan itu, mungkin hidupku sudah hancur berantakan. tanpa
keyakinan itu, bisa jadi aku telah terperosok jauh sangat dalam.
dan dari keyakinan itu pula, aku menemukan sebuah obsesi
sebuah obsesi untuk mendapatkan tempat terindah di
sisi-Nya. sebuah tempat yang akan mengumpulkanku dengan para shalihin, para
Rasul, dan keluarga. sebuah tempat yang akan mempertemukanku dengan ayah, yang
belum pernah kukenali di dunia.
obsesi yang begitu kuat, maka aku tak ingin yang lain.
aku hanya ingin Surga! bisa berjumpa dengan-Nya, bisa berjumpa dengan para
Rasul dan Sahabat, bisa berjumpa dengan ayah, ummi, bapak, ibu dan keluargaku,
anak cucuku.
pun ketika aku memulai menghafal al qur’an. aku memulai
menghafal ayat demi ayatnya, meski aku tak secerdas banyak para hafidz/ah,
meski aku tak di pesantren, bahkan bapak dan ibu cenderung tidak setuju. aku
lakukan semua itu untuk mendapatkan surga, hanya itu, tidak yang lain. aku
sungguh terobsesi pada surga.
Duhai...
hamba rindu.. teramat rindu...
izinkanlah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar