ini baru yg namanya #jleb
Alhamdulillah 'alaa kulli hal, Allah pertemukan dg mereka meski hanya lewat tulisan.. mereka yg mengingatkan, mereka yg nggaplok kita biar sadar.. ah, terimakasih :)
kali ini, namanya mbak yurisa..ehm..belum tau gimana2nya, baru tahu si mbak angkatan 2007, hehe..penulusuran akan terus berlanjut. selamat membaca ^^
kalau sedang di jalan... melihat bapak-bapak tua yang dagang mainan
anak-anak, atau tukang sol sepatu, ibu-ibu yang berjuang dijalan
menjajakan makanan, atau tukang bangunan.. tersirat di hati:
kita ga tau, mungkin mereka-mereka inilah yang masuk surga duluan.
mereka yang mungkin adalah Al-Akhfiyaa', tidak dikenal di dunia, di
dunia nyata apalagi dunia maya, yang keberadaannya ada atau tiada sama
saja. tapi mereka terkenal di masyarakat langit dengan amal-amal shalih
mereka yang tersembunyi.
sedangkan sekarang, di zaman ngga karuan gini, popularitas, narsis, dan
'eksis' adalah budaya. banyak orang yang senang ketika terkenal, ketika
kebaikan diketahui oleh seantero dunia (padahal kebaikannya itu itu
aja), bahkan yang lebih sedih maksiat pun sudah tidak malu lagi
dipublikasi... jadi barang dagangan.. ah zaman topeng.. fasilitasnya
begitu mudah. kalau orang dulu kalau mau pamer amal harus lewat lisan
dan perbuatan, harus lewat jabatan-harus kaya raya-harus jadi
artis-harus masuk TV, tapi di zaman sekarang SEMUA ORANG cukup mengetik
saja di soc-med, seketika seorang yang bertahajud sendirian di kamar
diketahui seluruh kawan-kawannya sekampung senegara. seorang yang
membaca Quran sendirian tiba-tiba sudah terkenal amalnya dalam sekian
detik, padahal baca Quran-nya 5 menit, twitteran 1-2jam.. memang
adakalanya perlu syi'ar untuk mencontohkan, tapi jika harus setiap hari
ditulis? hei apa kabar hati? ittaqullah...ittaqullah...ittaqullah...
padahal ulama terdahulu menggunakan sejuta cara untuk menyembunyikan
amal shalihnya, misal berpura-pura flu untuk menyembunyikan tangisnya
saat shalat, keluar di malam hari bergelap-gelap agar tiada satupun
lihat ia berinfaq, berpura-pura baru bangun tidur padahal semalaman ia
berdiri shalat.... gurat mukanya akan berubah sedih jika rahasia amal
shalihnya ketahuan...
ini untuk refleksi diri, dan juga refleksi keluarga kita di rumah.. jujurlah...
bukan untuk merefleksi orang lain..
di akhirat kita akan sibuk dengan amal kita sendiri, dan bukan amal orang lain...
di akhirat kita akan sibuk dengan amal kita sendiri, dan bukan amal orang lain...
sudahkah selamat dari budaya riya' dan ujub ini?
rasa-rasanya..... hanya pertolongan dan cinta Allah lah yang membuat kita bisa tegar berdiri dengan genggam iman..
Ya Robbi..
belajarkan kami...
masukkan kami dalam golongan Al-Akhfiyaa'
golongan yang gemar beramal shalih dengan sembunyi-sembunyi...
yang amal-amalnya menjadi rahasia,
antara kami dan Engkau saja....
kita tidak ditakdirkan bernasib dijajah zionis melalui
roket dan bom... tapi lewat televisi, lewat pemikiran sekuler, lewat hingar
bingar hiburan yang menjauhkan diri dari Allah..
di palestina, ujian iman tingkat tinggi, bagaimana mereka diberi kesempatan berkorban nyawa untuk-Nya... dan dikaruniakan kesempatan menjadi mujahid yang terjanji surga..
di Indonesia, ujian iman kita....yang pemudanya lebih banyak galau tentang masa depan...aktivis dakwahnya dilema antara "syuro dan jatuh cinta"..
kita memang belum pantas.......
2 komentar:
hem... masih banyak yang perlu dibenahi....
Hem... masih banyak amalan yang hari diperbaiki... mari bersama saling mengingatkan ^^
Posting Komentar