Kamis, 14 Mei 2009

akhlak mulia..

Dari blog-nya tere-liye,,

berakhlak mulia itu boleh jadi sama saja dengan membiarkan orang lain berprasangka buruk, membenci, bahkan memfitnah Anda, sedangkan Anda sendiri selalu berusaha berprasangka baik, menyayangi, bahkan menyanjung orang lain..

berakhlak mulia itu boleh jadi membuat Anda senantiasa tergugu, sakit, sesak, menangis dalam hati hanya demi benar2 menjaga agar pikiran, lisan, bahkan perbuatan tidak menyakiti orang lain.. sedangkan orang lain boleh jadi seperti air di daun talas, becek mulutnya, becek jemarinya mengetik tidak terbendung..

berakhlak mulia itu bisa jadi membuat Anda berpikiran pendek, ringan hati membantu meski untuk memberikan separuh kekayaan Anda, sedangkan orang lain berpikir sepanjang langit dan bulan, berat hati menolong padahal Anda berhak menerima pertolongan itu..

berakhlak mulia itu bisa jadi membuat Anda tidak populer, dijauhi bahkan mungkin dimusuhi... sementara Anda sebenarnya tidak melakukan apa-apa selain teguh atas sesuatu yg Anda yakini kebaikannya.. sebaliknya orang2 lain boleh jd disenangi, dipuja2 sejuta umat melakukan sesuatu padahal itu sungguh sebuah keburukan..

berakhlak mulia itu boleh jadi memang tidak pernah mudah..

Selasa, 12 Mei 2009

Kemarin dulu

Hm…selalu saja begini, aku selalu menulis ini dalam selang waktu yang lama. Gapalah yaa, aku tetep menulis kok, dimanapun, di buku pelajaran, di kertas2, di balik foto2, bahkan di hati orang yang sering bertemu denganku.hihi..
Hhh…dua hari terakhir, sifat cerewetku entah hilang kemana, macam air laut yang menguap dan mungkin suatu saat kan turun lagi menjadi titik2 air hujan (semoga kan diiringi aneka warna pendar cahaya pelangi). Bagaimanalah cerewetku, omongkosongku,bualanku tak berkurang bahkan hilang, aku,sekejam apapun masa lalu yang ku lewati yang tlah mengukir karang dalam diriku,, aku tetaplah manusia,, bagaimanalah aku tak kecewa, 3 kali aku mendaftar Perguruan tinggi, bayangkan TIGA KALI, aku gagal.. Tahukah kau rasanya kawan? Mimpi dan semua optimisme itu, hancur berkeping, berserakan, bahkan hampir ku buang yang tersisa sedikit dalam hatiku.. Apa aku tak pantas menuntut ilmu di sana, di tempat orang2 cerdas negeri ini terlahir..?Atau cita2ku terlalu tinggi untuk orang sepertiku yang tergolong pas2an?? Ah,,miris sekali menuliskan kata itu-pas2an-untuk diriku sendiri. Apakah seluruh hidupku kan ku habiskan dengan kata2 itu? Tidak. Tak kan ku biarkan. Tapi kawan,,aku jatuh terpuruk, jauh lebih terpuruk saat aku tau rankingku melesat jatuh. Ini soal masa depan!! Ya, masa depan bukan bukan segalaya di tentukan dari dua kata-Perguruan Tinggi-, memang bukan kawan..tapi, cita2ku tlah ku rangkai berawal dari tempat itu, tlah ku susun rancangan hidup melewati tempat itu.. Ah kawan..bukankah semakin berat jika kau harus berhadapan pada pilihan yang bertentangan dengan prinsip yang selama ini kau pegang erat, yang selama ini jatuh bangun kau pertahankan, dan kembali kau menghadapinya dengan keadaan yang semakin menghimpit.. Mungkin kau hanya akan dapat tergugu di atas sajadahmu setiap kali selesai ‘menemui’Nya? Mungkin kau hanya dapat membisik pelan dalam hati,,”aku hanya mengharap pertolonganMu ya Robb” saat sujud terakhirmu dalam sholat? Ya, hanya itu yang dapat ku lakukan. Hanya itu kawan...