Senin, 22 Februari 2010

Teleportasi, benarkah teknologi seperti kurva?

Kau pernah mendengar buka? seorang dimasa lalu yg mampu memindahkan sebuah singgasana ke tempat yg berjarak 2000km hanya dalam waktu kedipan mata saja? pernah pula kau mendengar manusia yg terbang bukan? Itu ternyata bukan sihir kawan, itulah kenyataan teknologi jaman dulu. Hm... besok2 ya.. hehe.maap. saya sudah ditunggu teman

Kamis, 04 Februari 2010

Teknologi Pangan dan Unsoed

“Potensi sumber alam Indonesia yang berlimpah, serta didukung oleh ketersediaan sumber tenaga manusia yang besar, serta teknologi agrikultur yang memadai, Indonesia pasti bisa merealisasikan untuk memberi makan dunia,”(Franky Oesman Wijaya, 2010)

Produksi pangan dunia terutama dari komoditas serealia akan mengalami kenaikan harga secara signifikan jika produksinya tidak dapat ditingkatkan dalam kurun waktu 2010-2050 (Man So Ho, 2010)

Saya mau berbagi,
ketika saya SMA kelas 3, saya ingin sekali masuk Teknologi Pangan IPB, pede sekali mendaftar PMDK ke sekolah, ambil Tek0Pang IPB yang grade-nya disana tentu nomor satu, tapi urung,, saya tak jadi pede, saya tak jadi mengajukan PMDK itu..
banyak lah alasannya buat ga jadi ngajuin PMDK ke IPB, lah banyak lah..barusan mati lampu, saya jadi males nglanjutin...
sekarang say kuliah di Unsoed, Universitas Jenderal Soedirman,, mau nggak mau, karena emang cuma di terima disini.. belum sepenuhnya ikhlas berada di sini, ngublak ublak purwokerto dari umur 15 tahu.. bosen, pengin liat dunia luar

=-tulisan ini belum selesai, kapan2 saya lanjutin lagi..saya mau nerusin "burlian", kemarin nemu di gramed, akhirnya membaca novel ter-liye lagi-=

Selasa, 02 Februari 2010

catatan kecil..

Bismillah... izinkan saya menuliskan catatan kecil tentang ayomi..ya, tentang ayomi albanna..
Ayomi albanna dekat sekali dengan saya, ia seorang gadis yang hampir berusia 19 tahun.. kehidupannya bagi saya adalah sebuah perjalanan panjang, lika liku yang menyakitkan dan entah siapa yang menyelipkan 'rasa manis' dalam perjalanannya..
Biarkan Ayomi bercerita sendiri saat ini.. "aku lahir sebagai seorang yatim, ayahku tlah pergi, kembali pada Illahi.. ibuku bukanlah wanita karir, ia hanya ibu rumahtangga (seharusnya), keluargaku bukanlah keluarga yang berkecukupan, kami keluarga miskin, tapi hebatnya kakek-nenekku bisa menyekolahkan beberapa anaknya sampai perguruan tinggi. Aku lahir di pelosok, pedalaman pulau seberang, bukan di jawa.. aku sempat dirawat dan diasuh ibuku sendiri sampai berumur 3tahun.. entahlah, mungkin karena perokonomian yang memburuk, ibuku membiarkanku di bawa orang lain..pergi jauh dari tanah kelahiranku..menyeberangi selat sunda dan sampailah aku di pulau ini yang kata orang, gemah ripah loh jinawi.."
Ayomi sedang menarik nafasnya dalam, saya tahu masa lalunya adalah episode penuh ketegaran dari seorang ayomi cilik. Kemudian Ayomi tumbuh menjadi anak yang pandai dan berbakat, ia selalu juara kelas, ia pun pandai membaca puisi, menggambar, menari, bermain tenis meja dan piano, ia juga sering mengikuti dan memenangkan lomba cerdas cermat. Hampir sempurna sebenarnya..
SMP adalah masa kejayaannya, ia aktif sekali, semua organisasi di ikutinya, prestasinya bertahan di peringkat pertama sampai ia lulus, banyak yang naksir juga:-) disinilah cinta itu pertama kali menyapanya, membawanya ke ruang angkasa terbang di antara galaksi2 yang indah..sekaligus dalam menyelam dasar samudera, Ayomi belajar makna memiliki..karena cintanya sampai kinipun hanya misteri, ia membawa dan menyimpannya rapat, rapi, sehingga tak ada yang menyadarinya, hingga saat ini meski perasaan itu tak lagi ada untuk orang yang sama..
maka, lain ketika SMA, ayomi tenggelam..entah kemana ia.. ia hanya menemukan satu komunitas baru yang menyentuh hatinya, selebihnya, entah seorang apa ia karena tak ada prestasi yang bergaung darinya..
Saya tahu sekali,,ayomi hanya merindukan satu ruang kecil yang menyayanginya setulusnya, yang melindunginya..