Sabtu, 31 Juli 2010

baiklah...

Ayah, aku sering begitu rindu padamu? mengeluh, knp kita tak dipertemukan di dunia.. mengeluh.. mengapa engkau begitu cepat pergi.. mengeluh dengan kondisiku disini.. merasa diperlakukan tak adil.. merasa paling menderita.. suka menyendiri dan menatap sedih langit biru yang ceria.. terlalu pesimis memandang hidup.. kemudian aku kembali menyalahkan keadaan..
Ayah.. sekalipun aku takkan pernah membohongi perasaan rinduku padamu.. aku baru belajar 1 hal.. bahwa kesedihan itu tak perlu orang lain tahu..
aku baru ayah.. orang2 hebat disekitarku.. mereka bahkan tak pernah menunjukkan kesedihannya.. subhanalloh...
aku akan semangat! menjadi anak kebanggaanmu, meski engkau tak bisa membanggakanku d hadapan manusia, smg engkau bisa berkelakar dgn malaikat disana.. "lihat, itu anakku..cantik kan?" hahaaa..

Selasa, 20 Juli 2010

I remember.. (hehe..lg kangen..nyanyi ah..)

I remember...
The way you glanced at me, yes I remember
I remember...
When we caught a shooting star, yes I remember
I remember.. All the things that we shared, and the ...promise we made, just you and I I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn Do you remember..? When we were dancing in the rain in that december And I remember..When my father thought you were a burglar
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn I remember.. The way you read your books, yes I remember
The way you tied your shoes, yes I remember
The cake you loved the most, yes I remember The way you drank you coffee,
I remember The way you glanced at me, yes I remember When we caught a shooting star, yes I remember When we were dancing in the rain in that december And the way you smile at me, yes I remember.......
..........
..................

Senin, 12 Juli 2010

untukku dan untukmu saudaraku...

bismillah...
kawan...
"hadapilah jiwamu dengan menyempurnakan keutamaan keutamaannya..karena engkau disebut manusia bukan karena tubuhmu, tapi karena jiwamu.."
manusia...disebut demikian karena ia dibekali akal, ruh dan jasad...
pernahkah engkau berpikir kawan? kenapa seharusnya kita shalat, puasa, berbagi... kenapa juga kita harus jujur, amanah...
saya, dalam pandangan saya, kita WAJIB dan HARUS menerima, mau, patuh.. itu hal yang OTOMATIS kita dapatkan ketika telah ber-SYAHADAT.. Alloh itu ada dan hanya satu, ia MAHA atas segalanya... setuju kan?
kita sebenarnya tak perlu untuk bertanya kenapa, karena itulah konsekuensi dari keimanan kita, kita tak perlu mempertanyakannya kawan...tak perlu. kita hanya cukup dengan YAKIN itu semua pasti baik, terbaik untuk kita.. hanya YAKIN.
Kita tak perlu banyak tanya dan ngeyel, kenapa makan babi nggak boleh, kenapa nyontek saat ujian nggak boleh, kenapa menggunjing itu nggak boleh...
perkara nanti ternyata terbukti secara ilmiah, itulah kebenarannya...
saya ambil satu contoh, untuk urusan jujur saja..
jika memang keimanan itu bersemayam dalam hati, apakah engkau tak merasa ada yang MAHA MELIHAT, apakah engkau tak merasa, ada yang senantiasa mengawasi... duhai engkau yang tahu begitu banyaknya teori.. adakah telah kau aplikasikan teorimu itu..???
itulah kenapa Rosul menyebut "yang paling bermanfaat" bukan yang paling pandai atau yang paling tinggi nilai ujian akhir semesternya...
see?
jika engkau merasa aku mempersulit diriku dengan keyakinan itu, jika engkau merasa prinsip2 itu hanyalah sikap sok suci, jika engkau merasa tak ada dampak, tak ada kedzoliman yang telah diciptakan dari sikap kecil itu... duhai kalian..tidakkah engkau takut akan mempersulit dirimu di hari pertanggungjawaban itu??

Rabu, 07 Juli 2010

seperti ombak, angin dan lembaran bambu..

terkadang ia seperti ombak, bergemuruh..menyamarkan suara di relung nan jauh..
kadang..ia seperti angin, lembut membuai...nyaman dan sejuk..
kadang ia seperti lembaran bambu,pedih mengiris, menghujam sakit bak sembilu..
ah...
lama sekali ia tak hadir...
dan sekarang menawarkan banyak rasa, banyak warna..
saya harus bagaimana..
apa hanya tersenyum simpul saja...
ah...tidak bisa seperti itu...
banyak sekali yang bisa buat pembelajaran... banyak sekali..
semoga saya bisa mengambil hikmahnya...
bisa beradaptasi dengan kondisinya..
bisa menahan diri...
bisa berbuat lebih banyak lagi..
lega sudah melewati ujian akhir semester dengan prinsip ini.. lega..
meski banyak energi untuk ujian selanjutnya..
bismillah dehh...
(*tapi senyum simpul itu misterius**)