Senin, 04 Januari 2016

merangkai definisi

sebenarnya, seperti apa aku ini?

Benar ya.. mengenal diri bukan perkara mudah. karena banyaaak sekali ego yang harus kita kesampingkan.
Apalagi di tengah riuh ramainya pandangan banyak orang di sekitar.
Mengenal diri yang sudah jelas definisinya saja susah.
Apatah lagi kalau kau sebelumnya tak punya definisi yang jelas.

haha.

Kadang harus jujur..
dan butuuuh banget petunjuk dari Allah.. dari Yang Maha Mengenal kita... apa sebenarnya keinginan kita?
apa sebenarnya cita-cita kita? apa sebenarnya mau kita?

Nah..
ya Rabb..
tunjukkanlah..tunjukkanlah..

Rabu, 30 September 2015

Mengemudi Hati

Mereka merasakan sesak dan sempit sehingga memerlukan penghiburan dari kisah-kisah ringan. “Ya Rasulallah”, ujar mereka sebagaimana disampaikan Ibn ‘Abbas dan dituliskan Imam Ath Thabary dalam Tafsirnya, “Berceritalah kepada kami.” Lalu turunlah Surah Yusuf, deras bagai hujan mencurahi gersang dalam dada.
“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu..” (QS Yusuf [12]: 3)
@salimafillah

~belajar dari Yusuf as

Senin, 03 Agustus 2015

hadir nyata saat ini

belakangan ini, pikir saya sedang hobi berkelana
ke masa depan yang belum tentu usia saya sampai hingga kesana
dan parahnya, kadang..langlang buana ini hanya tentang diri saya sendiri
seringkali saya memimpikan tentang indonesia yang madani
--kalau itu-- saya yakin, banyak tokoh dan orang besar yang juga sedang memimpikan, bahkan jauh lebih dari sekedar memimpikan.

saya takut, pikir saya yang berkelana itu membuat saya lupa dan kaki saya tak berpijak pada tanah
saya takut, perjalanan pikiran saya kemana-mana itu membuat kulit saya hanya menyentuh udara tak memijak lembut gembur tanah, atau merasakan kasar gersang tandusnya.

berlindung kepada Allah dari segala angan-angan yang panjang.. yang bukan untuk mempersiapkan pertemuan, di hari yang terjanjikan: akhirat!

Allah.. biarkan cinta ini terus tumbuh dan mampukan jiwaku untuk tumbuh bersamanya, juga mampukan ragaku untuk berjuang mewujudkannya.

Mewujudkan segala cinta atas nama-Mu, untuk kejayaan agama-Mu juga Indonesia

-cinta di bulan agustus- 3 Agustus 2015

Rabu, 29 Juli 2015

Tawaran menggiurkan belum tentu menjadi rizqi mu..



Bakda maghrib sepulang kerja saya membuka hp. Ada 4 miscall dan 2 sms dari nomor yang sama.
ternyata miscall dan sms itu sudah sedari siang. dan tawaran itu datang lagi..
“mba, bagaimana kabarnya? sudah kerja dimana? .. .. bla bla bla
.. .. gimana mba bersedia? tetap bisa tinggal di cilacap, mba juga tetap jadi auditor..”
gue terharu baca sms nya..
sudah ada 6 bulan sejak saya memenuhi panggilan interview dari semarang (saat itu oktober), sudah 6 bulan sejak saya sesegukan di depan seorang direktur lembaga independen (duh,waktu itu malu2in banget dah)
Tawaran ini seperti tawaran surga buat saya: bekerja di bidang kompetensi saya, berada di lingkungan ulama, dan terjamin thayib halal-nya insyaAllah..
tapi begitulah kenyataan.. tak semua tawaran menggiurkan menjadi rizqi mu.. dengan berbagai alasan (termasuk yang membuat saya sesegukan 6 bulan lalu) tawaran itu saya tunda, lebih tepatnya belum bisa saya ambil.. pun dengan tawaran barusan, hari ini..karena sudah terikat dengan pekerjaan saat ini.
Bismillah, mbak..insyaAllah akan ada kesempatan lain. sekarang saya di tangerang, nggak mungkin bisa standby di cilacap.
Terimakasih banyak Mbak Tari, Pak Iman.. masih mengingat saya.. masih menyimpan nomor saya.. Terimakasih telah mengajarkan pada saya untuk menjaga perkenalan..
InsyaAllah akan tiba waktunya..waktu2 pengabdian disana, mungkin melalui jalan yang lain.. biidznillah..

kelurahan kadempuan, 1 Rajab 1436 H

23 Februari



Senin! satu pekan pasca interview tiba-tiba saya sudah berada disini. Tempat yang terasa asing, dan ketakutan yang sedikit sedikit menyergap relung hati saya. Bisakah?

Hingga akhirnya senin berganti selasa beranjak rabu menggulir kamis melewati jumat melampaui sabtu menyelisihi ahad menjumpai senin kedua, ketiga, daan.. sekarang udah senin ke 9 ((SEMBILAN)). hehe..
masih banyak senin yang harus saya tuntaskan.

So far, so good..alhamdulillah bisa menyesuaikan diri dengan tetep berjuang mempertahankan kondisi ruhiyah (tolong kakak..tolong saya mulai kerontang-__-).
Hari saat saya meyakini segala rengek saya Allah penuhi, DIA beri kesempatan itu pada saya, menjajal saya pada pilihan saya sendiri. Rengekan yang menemani malam, siang maupun pagi saya selama pasca september dan kenceng2nya rengekan selama di Kediri.

ya..tiada hari tanpa rengekan itu. “Allah, berikan hamba jalan mencari maisyah...bekerja untuk belajar dan menabung, bekerja untuk berlatih dan mengambil banyak ilmu kehidupan..menjajal hidup yang keras kata orang, menjajal susahnya cari uang kata orang..sekaligus mendidik calon jundi untuk kuat, agar tak lemah, cengeng dan mudah takluk pada dunia. Entah mengapa saya begitu meyakini, hal yang kita lalui hari ini, hal yang kita niatkan hari ini juga bagian dari mendidik generasi penerus kita. Kendati ia belum ada *boro2 ada, haha* :p

Jujur di awal saya begitu tidak yakin akan sanggup bertahan..hha, cemen banget ya?:D

Alhamdulillah, Allah terus menyemangati saya..melalui banyak hal..
Masih akan terus belajar, masih akan terus mengejar impian, masih terus memupuk harapan.. masih terus berusaha memperbaiki diri.. *da aku mah apa atuh*

Biar bagaimanapun, hidup dan waktu terus berjalan, dunia berubah tanpa memandang kita, negara bermasalah tanpa memperdulikan kita..dan Surga sudah jelas kriteria,standar,SOP-nya untuk penghuni dan cara memasukinya!

Bagaimanapun..menangkan! hanya itu..
Sampai nafas terakhir menentukan husnul hotimah..

Senin, 1 Rajab 1436 H aka 20 April 2015 ~ tangsel
Nak, ini salah satu kurikulum buatmu :)

Rindu katakan Rindu




jika kau rindu, katakan saja rindu.. itu bukan hal yang kelabu, ia indah membiru..kadang mengharu..
jika rindu, katakan saja rindu.. pada senyum malu-malu, pada pertemuan ditiap minggu..
jika rindu, katakan saja rindu.. pada isaknya, atau tawanya yang tak pernah mengganggu.. pada antusiasnya dengan hal-hal tertentu..
jika rindu katakan saja rindu.. pada pandang seriusnya menyimak, pada tegar-gemetarnya pada hari yang kelabu..
jika rindu, katakan saja rindu.. untuk menatapnya dalam saat ia lahap menyantap sajian, karna waktunya tertunda untuk berbagai macam agenda..
jika rindu, katakan saja rindu.. pada kesal yang sering datang selewatan..ketika mereka tak mengerti maksud diri, ketika kata tak menembus hati, ketika diri tak bisa meneladani..
jika rindu, katakan saja rindu.. pada tiap ayat berulang, bersamaan riuh teduhnya air berjatuhan..saling menyimak dari baris hingga lembar..
jika rindu, katakan saja rindu.. pada tiap konflik yang semakin menyatukan.. pada tiap selisih yang semakin membuat paham..
jika rindu katakan saja rindu.. tegang yang menarik saraf, kemudian dingin dan hening dalam keramaian kepala masing-masing
jika rindu, katakan saja rindu.. pada hari-hari pelayanan, menebar senyum dan brosur.. mendampingi dan menemani..

~pare, 21 Januari 2015

Bertahan di Jalan ini




seseorang pernah mengatakan, pekerjaan paling berat adalah mencintai: mencintai jalan ini, mencintai pekerjaan ini, mencintai bertahan disini dan mencintai untuk terus berpegangan erat hanya pada-Nya, hanya pada-Nya
sungguh, mencintai jalan ini adalah perjalanan panjang, butuh banyak pembuktian..dan pembuktian itu beriring dengan segala rupa kesabaran hingga rupa kesyukuran..
terkadang, bahkan sering.. pilihan untuk kecewa, sakit dan tersingkir muncul..
bukan hanya sekali, tapi berkali..
bukan hanya kau atau kami.. terlalu banyak..
sebagian memilih berbalik ke belakang dan membenci jalan ini, membenci barisan di dalamnya, membenci wajah-wajah tawadhu itu..
sebagian memang memilih begitu, membawa lukanya, membawa sakitnya, membawa rasa kecewa-nya.. kemudian meradang.. dan terus meradang..
tapi sampai hari ini, hatiku terus mengetuk untuk bertahan..
tapi sampai hari ini, alarm jiwa mengingatkan untuk bertahan..
setiap sakit dan kecewa menjadi tak penting lagi.. selama tetap berada disini, di jalan ini..
sesekali mungkin kau tetap perlu menepi.. mengais kembali segala perca.. untuk melanjutkan perjalanan panjang ini..
tetap bertahan di jalan ini..
mencintai jalan ini, mencintai pekerjaan ini, mencintai manusia-manusia yang mencintai jalan ini..
Allah.. sesungguhnya hidupku dan matiku hanyalah untuk-Mu..

#DraftLama, 6 Januari 2015 ~pare~