Kamis, 12 Juli 2012

pelataran

berandanya indah.. baru sampai juga di pelatarannya..
lantainya berpualam..menyejukkan kaki yang menapak.. pualam yg tak sekedar pualam, indahnya tak pernah dijumpai..
ah.. itu apa? taman rindang yang sangaaaatttt cantik.. semua yang disini kenapa indah sekali? semua pohonnya berbuah, semuanya ranum, siap dimakan.. 
lalu, hey.. disana ada sungai.. bahkan bunyi air yang mengalirnya seperti lantunan musik paliing indah..yang tak pernah terdengar sebelumnya.. dan sungai itu.. waw.. warna warni..

ini belum sampai.. bukankah ini masih di pelataran..? bukankah ini masih dihalaman..?
dan disalah satu sudut taman paling indah ini..
lihat! ada anyaman rotan, eh, bukan rotan, tapi apa yaa.. indah sekali.. menjadi tempat duduk dan bersantai..

duduk tersenyum seorang disana.. wajahnya teduh..senyumnya..oh..bahagia sekali..
seorang itu tersenyum... siapakah dia?
aahh, kenapa setelah didekati tempat duduk itu menjauh? aahh...kenapa jadi jauh yaaa..
tapi akan terus didekati.. terus mendekat..
ahh..aku tidak boleh menyerah..

dan akhirnya sampailah..
seorang itu masih tersenyum
aku juga
lalu aku duduk disampingnya
seorang itu hanya bertanya lewat tatapnya
"bagaimana?"
aku lantas bercerita panjang..senang, sedih, duka, hilang, gelap, indah..
seorang itu kembali berkata lewat tatapnya
"bersabarlah"
aku lantas bertanya, "seringkah kau melihat Tempat Agung itu berguncang?
seorang itu tersenyum.. dan jawab lewat tatapnya
"sering sekali"
seorang itu lantas merengkuhku dalam peluknya..
dan seolah mengatakan.. "sering sekali, kau tak sendiri.. bersabarlah..nak.."

----

sebab ketika kau hidup untuk sesuatu yang tidak kekal, maka bersiaplah untuk merasa kehilangan sebagian jiwamu, entah pada titik hidupmu yang mana.
namun jika kau hidup untuk Dzat Yang Maha Hidup, Yang Maha Kekal, maka kau selalu punya alasan untuk bisa bertahan hidup, dan tak pernah benar-benar kehilangan.
----
jdug**mimpi lagii

jangan pernah meredup ya sayang ^^

Arlisa.. sebut saja demikian *ehem, iyah sebut saja arlisa, nama yang cantik bukan?hehe
arlisa baru saja selesai mengemasi pakaiannya, hari ini ia akan mudik, pulang kampung. senang sekali rasa hatinya, mana dapet order beberapa barang dagangannya, untuk langkah awal tidak dikatakan buruk lah =)
ya, arlisa hanya sedang menunggu balasan sms dari seorang sahabatnya yang akan melihat-lihat dagangannya sebelum ia mudik. Sudah biasa arlisa mudik dengan mengendarai sepeda motor, setahun belakangan *sebut saja setahun :P #chat, ganggu aja lo!|eh yaya, maap. setahun belakangan arlisa memang tidak menaiki bis, motor butut yang dipinjamkan ayahnya dirasa cukup efektif untuk perjalanan mudik, tak perlu macet dan bau nano-nano-nya bis kelas ekonomi. hihihii

Nah, saat sedang menunggu itulah. Sebuah sms masuk, oohh bukan dari sahabatnya ternyata. Isi sms itu hanya satu kalimat indah plus tanda senyum: "Assalamu'alaykum :-)"
sms itu dari seseorang yang spesial buat arlisa, bodo amat spesial apa engga buat orangnya, eh. okey, fokus yaa..dah mau masuk inti neehh..
dan seperti biasa, mendapat sms tak terduga itu, arlisa bereaksi sangat ekspresif. inilah balasannya: "Wa'alaikumussalam Wr. Wb. Embaaaaa.. :D Ada apa mba?"
si emba: "lagi sibuk naon neng? Ana cuma mau bilang makasih.. Ana sayang sama arlisa.. semoga selalu istiqomah.. maturnuwun sudah jadi cermin buatku ukhti."
arlisa: .....
lima menit kemudian
arlisa: "hwaa, embaaa... arlisa masih ngurusin laporan PKL nih, sama sakit radang ga sembuh-sembuh, obatnya apa ya mbaaa? eh iya, ini juga lagi nyoba jualan lagi, baru mulai sii.. hehe
arli yang makasih banyaakk ya mbaa, udah ngenalin arli sama tarbiyah :)"
satu menit
dua menit
lima menit
akhirnya Arlisa memutuskan untuk memulai perjalanan mudiknya.
12 menit perjalanan, belum juga melewati taman kota, Arlisa meminggirkan motornya, sejenak iya membaca sms balasan dari si emba: "seneng.. sibuk-sibuk.. cakep banget dah! ga ada apa-apa. Anan kangen arlisa, kangen semangat seperti itu, mata yang berbinar.. Jangan meredup ya sayang.. semoga ukhuwah ini lillah.. Bukankah tarbiyah yang mengenalkan kita berdua ukhti? Doakan saya supaya istiqomah.."
dan arlisa hanya terhening.. menarik nafas, memasukkan kembali ponsel ke saku jaketnya, memandang langit..lantas menghirup kembali.. setiap makna langkahnya sejauh ini..

jalanan sore tak terlihat fatamorgana, tapi matanya berembun.. sebongkah rasa itu pun luluh.. Ya Allah.. betapa kurang bersyukurnya hamba.. begitu bisik arlisa..
ia mengenang kembali, saat pertama.. sekaligus mengingat saat-saaat dirinya lalai dalam maksiat.. terimakasih mba..selalu membuatku merasa spesial dihadapanmu.. tak pernah sekalipun kau redupkan sekecilnya semangatku, walau mungkin saja kau memperlakukan semua orang seperti itu.. tapi itu cukup menjadi teladan bagiku.. agar aku bisa membersamai adik2ku dengan binar yang sama, bahkan lebih binar..
dan arlisa teringat lagi, bagaimana si emba mengkhususkan dirinya berdiri dari duduk untuk memeluknya, spesial untuknya. tak beliau lakukan itu untuk yang menghampiri sebelumnya. Atau si emba, yang tak pernah terlewat memperhatikan binar matanya, yang sering mengatakan "rindu pada mata yang bercahaya.." itu mungkin gombal.. tapi itu semua diterima oleh hati arlisa, ah, bukankah yang dari hati akan sampai pada hati?

dan dengan semangat itu.. arlisa akan meneruskan lagi, serpih-serpih batu bata yang lama ia tinggalkan.. "jangan pernah meredup ya sayang.."
terimakasih embaa..




Selasa, 10 Juli 2012

sabar-syukur

ingat si alif kecil..
perasaan saya sedang sensitif sekali akhir2 ini, mudah mengambang air di pelupuk mata..
ingat si kasep.. kangen..
ingat keponakan2..ya Allah..mereka...



tentu, akan banyak sekali hal yang terlewat kita syukuri ketika kita menyadari bahwa banyak yg lebih dan lebih mendapat ujian dari kita..
tentu, akan merasa tak ada apa-apanya saat menyadari bahwa mereka yg dapat ujian lebih besar itu ternyata mampu bertahan, berlari dan meloncati batas dugaan..
tentu, saya ingin seperti mereka..
walau mungkin pada satu sisi saya dilahirkan untuk menjadi tak setangguh mereka, sama halnya ketika kita membicarakan karakter orang indonesia dan arab sana.. orang2 indonesia terlahir tidak untuk kuat, karna segalanya sudah tersedia, sementara orang arab terlahir untuk tangguh dan pantang menyerah, karna sekirannya hanyalah tandus padang pasir.. hanya analogi.. seperti itulah kira-kira..

dan saya ingin memeluk sejenak alif kecil, si kasep, ponakan2 saya, sejenak dari bagian hidup saya..





#sedang nano-nano sekali ya Allah
dan tahap selanjutnya setelah tidak muntah2 tiap malam adalah tidak bisa banyak bicara, haha, baguslah :)

Rabu, 04 Juli 2012

ketawa

Kemarin saya menemui orang-orang yang entah kenapa bilang dengan teganya kepada saya bahwa dia sedang sangat ingin tertawa. Dua-duanya tidak bisa dikatakan sebaya dengan saya *ya, saya juga bingung apaan ini maksudnya ya?.

Satu adalah anak ingusan yang tiba2 bilang, mba ane pengin ketawa ngakak nih. Dan dengan datarnya maksud hati anak kecil malang itu eh bukan malang, saya lupa nama daerahnya. Saya menanggapi niat baiknya untuk bercanda atau membuat saya tertawa dengan menjawab: ane pengin istighfar. Dan seketika dia berubah muka dan mengatakan: BT!!. Dua detik saya biarkan dan anak itu berubah muka lagi *lho? Tersenyum sambil bilang: Butuh Tausiyah mba maksudnya. Saya dalam hati: bodo amat *astaghfirulloh ket..

Dan akhirnya karna saya memang orang baik yang disayang Allah dan Rasulullah *bilang aamiin semuanya bareng2..=) akhirnya saya bercerita padanya, dan menyuruhnya untuk kembali membuka kisah2 agung nan mempesona-nya Umar bin Khattab, Muhammad Al fatih, Shalahudin Al Ayyubi.
Dan karna saya tahu persis anak itu akan menimpali lagi kata-kata saya, bergegas saya pergi meninggalkannya yang dalam slow motion efect persis ketika dia sedang membuka mulutnya untuk protes. Dalam hati lagi saya ngedumel: berhentilah jadi anak2 boy, dan belajarlah untuk serius.
baru juga selesai saya ngedumel karna ulah anak kecil itu. Satu adalah saudari seimut semanis sekeren seperjuangan saya selama 3 tahun terakhir ini *halah..berani2nya ngaku2.. 
Tiba2 dia update status di jejaring sosial biru begini: hahaha, tiba2 pengin ketawa, ada yang tau kenapa? cc: saya dan saudari kami.
huh, meneketehe jawab saya dihati. tapi biar keliatan keren *????? komen saya tidak berbunyi seperti itu *yang ternyata juga tidak membuat saya jadi keliatan keren.
persis kurang dari 15 menit sebelumnya saya BARU SAJA  pulang dari kosannya, duduk dengan anggun di pojok kamarnya dan sedikit membuat lecek kertas2 yang berceceran disana. DAN DIA DENGAN TEGANYA UPDATE STATUS BEGITU? BAGAIMANA SAYA TIDAK TERSUNGGING? *eh, biasa aja donk font-nya.

ah ya, tapi saya bener2 tidak tahu kenapa dia pengin ketawa, memangnya saya roqib-atid-nya..
dan walaupun itu misteri, tapi saya rasa cukup dia saja yang tahu, karna mungkin kalau saya tahu, perasaan saya akan lebih lecek dari kertas2nya yang saya sedikit-lecek2an itu. *?????

pesan moralnya: 
1a. aduh ayomi, berhentilah terlalu banyak bercanda dan tidak dewasa
1b. apapun ekspresi sahabatmu, doakan hanya kebaikan selalu yang bersamanya *ihiiyy.. romantis-kan saya mpa @_@ (kedip2)

2. dan dengan hal sederhana ini, hari ini saya mengambil keputusan penting dalam hidup saya. keputusan itu adalah untuk menikmati sensasi yang berbeda yang belakangan mengakrabi, kenapa tidak saya tertawakan saja?bukankah itu akan sangat menyenangkan? haha.. ya, ini keputusan penting saudara2 ^^

Selasa, 03 Juli 2012

Camellia sinensis


Bismillah,
Baiklah.. sepertinya keinginan saya untuk bercerita (atau berceloteh, atau menggumam?) tidak dapat saya tahan lagi dengan alasan apapun termasuk uas *lho? :0
Sebenarnya lebih tepatnya saya lagi pengin mendoan *ket, fokus! Yayayaa..  baik, begini ceritanya (atau begini celotehnya, atau begini gumamannya)

Sebulan lebih ini, setelah saya liat-liat isi blog saya ternyata semuanya berisi keluhan seseorang tentang ketidakwarasannya sistem dalam tubuhnya, yap kenapa saya jadi ribet gini menuturkan sesuatu..haa ya karena bagian dari ketidakwarasan sistem itu..

Sebulan lebih ini juga saya lebay tingkat nasional dalam hal apapun selain belajar, benerin revisi dan menuntaskan amanah. Haha.. ya, lebay dalam segala hal yang dunia dan seisinya menyepakati dengan mana ‘keburukan’.
Berkeluh kesah, menyia-nyiakan waktu dengan alibi ga kuat, dan tentu saja membiarkan kewajiban saya tidak tertunaikan atas setrikaan, kertas2 tak berdosa dan deretan nama2 yang seharusnya saya binadankaryakanitu.

Sebulan lebih ini juga rasanya mendoan begitu menjadi sangat istimewa dan selalu terbayang saat saya naik motor ke kampus, ke tempat syuro, ke kosan temen, ke tempat liqoan, ke toko alat2 kesehatan, ke kontrakan2. Sungguh mendoan sedang berada pada strata tertinggi di benak saya *yaa, cetek banget ket benak kamu.

Dan saya yg memang kalem ini bertambah kalem karna saya harus menjaga tenggorokan saya untuk tidak tersenggol oleh hal2 tidak penting yang membuatnya jadi tak kalem (lagi). Ya begitulah.. jangan salahkan saya kalo sulitnya mencerna kata-kata yang begitu tidak berisi ini, salah sendiri pake baca-baca :p

Dan sepertinya ketegaran saya juga meningkat selama sebulan lebih ini. Iya, ketegaran. Ke-tegar-an dalam arti sebenarnya, tegar=kaku. Sekali saya mengambil posisi duduk atau berbaring, maka jangan coba-coba memindah dan menggantinya, itu akan menimbulkan reaksi spontan yang tidak bisa dikendalikan—ah ya, namanya juga spontan—dan itu akan merusak detik-menit-jam selanjutnya. Berbahaya sekali, don’t try this at home. Seperti itu mungkin pesan moralnya.

Dengan keadaan naas seperti itu, saya yang hampir tak pernah merasakan ketidakwarasan sistem dalam tubuh sampe sebulan ini lumayan bahagia, ah ya..bahagia bukan berarti senang dan tertawa kan..
Ada satu hal yang tentu kemudian membuat saya sadar tidak hanya pada tataran lisan, bahwa saya sungguh tiada daya apa-apa di hadapan Rabb saya yang Maha Segalanya
Namun agaknya kesadaran saya terlalu jauh dan bebas sehingga membuat saya merasa tiada daya apa-apa di hadapan semua hal. Oh, atau semua sesuatu. Ah ya, segala sesuatu maksudnya.

Hingga akhirnya dua hari lalu, otak cerdas saya –akhirnya- menuturkan ide yang juga cerdas.
Apa itu?
Bikin teh manis panas.
Ya, dan teh manis panas beruntung itu akhirnya saya buat dan saya karyakan dengan manusiawi sebelum ujian fermentasi dan bioindustri. Luar biasa sekali teh manis panas ini. Kalau saya bisa bermotafora dalam bentuk fisik dan bebas memilih jadi apasaja, saya akan memilih menjadi aroma teh manis panas ini.
Hem, yap sodara2, saya sebenernya kepengin bercerita tentang teh dengan sedikit ilmiah *sangat memaksakan. Tetapi semuanya dihancurkan oleh result googling yang (hanya) berbunyi gini “She Nong Shi merupakan orang pertama yang menemukan teh, tapi ternyata tidak memberikan nama khusus untuk tanaman ini. Asal mula nama teh pertamakali pada tahun 1115 SM dan disebut Er Ya.” Guud guud. Ada result yang lain, tapi result pertama ini benar2 menghancurkan keinginan saya untuk melanjutkan tulisan ini. *alibi





@ambil hikmahnya ya adikku sayang..buang segala pikiran negatif, jadikan Allah sandaran dalam segala hal--- sudah membaikkah dek?--@
dan jawab saya: sudah *bohong

Senin, 02 Juli 2012

nafas

saya baru menyadari bahwa nafas itu ada..
mungkin benar jika ada yang mengatakan, kita tak akan pernah betul menghargai nasi atau makanan ketika kita tidak pernah merasakan kelaparan yang sangat
juga, kita tidak akan pernah benar-benar merasa air itu penting dan berkah luar biasa ketika kita tak pernah merasakan kehausan yang sangat..
ah.. ternyata sama juga dengan nafas.
ah ya, nafas.. ternyata ada.
ada yang bernafas.
dan merasakannya benar-benar ada adalah nikmat. bersyukurlah.