Selasa, 29 Mei 2012

tanda baca (saya ga tau judul puisi ini)

Perjalanan kita selama ini ternyata tanpa tanda baca,
tak ada huruf kapital di awalnya.
Yang tak kita ingat aksara apa.
Kita tak pernah yakin apakah titik mesti ada;
tanpa tanda petik, huruf demi huruf berderet rapat-
 .
dan setiap kali terlepas, kita pun segera merasa gerah lagi dihimpitnya.
Tanpa pernah bisa membaca ulang dengan cermat
harus terus kita susun kalimat demi kalimat ini-
tanpa perlu merisaukan apakah semua nanti mampat pada sebuah tanda tanya.
 .
Tapi bukankah kita sudah mencari jawaban,
sudah tahu apa yang harus kita contreng jika tersedia pilihan?
Dan kemudian memulai lagi merakit alinea demi alinea, menyusun sebuah dongeng?
.
Tapi bukankah tak ada huruf kapital ketika kita bicara?
Bukankah kisah cinta memang tak memerlukan tanda baca?
.
~Sapardi Djoko Damono~



apakah titik mesti ada?
apakah titik mesti ada?
jika sangkakala pun sudah terpegang rapih di tangan izrofil
jika kemenangan pun sudah dipastikan
jika risalah ini dibawa dengan cinta yang begitu agung
 dari seorang yatim,penggembala,dan ummi
apakah titik mesti ada?
meski tersesat dalam kekusutannya, jenuh, jumud, 
lelah tak terkira, rajut2 yang tercederai
apakah titik mesti ada? apakah titik meti ada?
jika Sang Maha Kuasa telah menjanjikan..  
"bersama kesulian, ada kemudahan..
bersama kesulitan ada kemudahan"

Jumat, 25 Mei 2012

pelangi, tak perlu minda

kikii...aku ingin memeluk pelangi.. merasai lagi, bahwa setiap pendar dari kita yang berbeda ini sesungguhnya indah.. merasai lagi..hati yang ingin bersapa lebih akrab.. sebagaimana dahulu, kita berpendar membersamai pelangi.. ah kii.. warna-warna itu sedang berjarak.. adakah saranmu untukku cantikk? ^^








memeluk pelangi, yang berpendar dari percik air
air dari tanah yang terbang ke langit
lantas turun lagi
bukan minda, yang pendarnya dari mentari
karna kita bukanlah mentari
kitalah percik air itu..yang berasal dari tempat terendah..tanah







Kamis, 24 Mei 2012

berjilbab, mengapa?

saya lupa, bagaimana saya dulu memutuskan.. proses yang tiba-tiba saja mengantarkan.. saya juga tidak tahu.. awalnya, tak ada yang mengajari, bahkan keluarga. ibu dan mbah putri saya hanya mengajari saya untuk berpakaian sopan, bukan berpakaian sesuai syari'at. lingkungan? juga sama, bahkan guru ngaji saya waktu kecil juga mengenakan penutup kepala seadanya, yang kalo saya sebut mah mirip slayer, hihi
saya melalui pendidikan formal di sekolah umum yang sedikit banget jatah buat mapel agama, praktiknya juga hanya pas mau ujian. tuntutan lainnya tak ada.
Nah, saya juga tak tahu kenapa..sejak kecil saya begitu suka dan terpesona dengan muslimah yang berhijab. mata saya selalu berbinar ketika menemukan muslimah-muslimah itu di jalanan, di atas kendaraannya, berkibar jilbabnya, di pasar, di toko buku, disetiap tempat yang saya akan menjumpainya. mata saya antusias mengikuti muslimah itu, melihatnya dengan binar yang saya sendiri tak bisa melukiskan.
pernah pun, ketika kelas 2 SMP, saya memarahi sahabat saya yang ketika itu marah-marah (lho?), saya pegang jilbabnya sambil berkata, "ini apa? kau lupa hah, ini janji!". saya juga tidak tahu kenapa mengalir saja kata-kata itu, saya bahkan belum berjilbab. atau ketika rambut panjang saya dikepang dengan berbagai model, sahabat saya yang lain menegur, "sebaik apapun hiasan ini, sembari memegang kepangan rambut saya, tak kan pernah lebih bernilai dibanding kita berjilbab". pun ketika mengikuti ekstrakulikuler pramuka di SMP, ada seorang kakak pandega (atau apa ya namanya) yang membimbing ekskul di sekolah saya adalah jilbaber, saya pun begitu tertarik menelisik dan memperhatikan mbak ini :)
itu saja sepenggal saya mengenal jilbab, dari pengajian2 di desa yang saya ikuti juga hampir tak ada yang membahas masalah jilbab ini, juga ketika di diniyah (madrasah TPQ)..satu2nya kisah yang saya ingat adalah tentang dajjal, tak ada pembahasan jilbab disana.
kenapa saya sampai berjibab? dibilang saya ga tahu, hehe..saya lupa bagaimana awalnya. Tapi mungkin dulu saya berangkat dari pesan mbah putri saya bahwa seorang wanita mesti selalu berpakaian sopan.

Nah, ini saya sertakan tulisan dari Bunda Helvy tentang jilbab..
kutipan percakapan Bunda Helvy ketika pertama kali hendak berjibab, dengan seorang sahabatnya

“Modal kita kan rambut, Vy. Nah kalau ntar pakai jilbab, muka kita jadi aneh. Tembem! Belum lagi ntar susah dapat kerjaan, susah dapat cowok. Gila aja lo!” sambungnya lagi. “Ya gue juga mau pakai jilbab. Tapi ntar kalau gue udah tualah. Allah kan Maha Pengertian. Yang penting kita jilbabin dulu nih, hati kita!”
Saya menatap Heidy lama. “Emang Gue pikirin? Maha Pengertian? Gue juga tahu. Nah kita pengertian nggak ama peraturan Dia? Memang siapa yang majikan siapa yang hamba sih? Kalau gue keburu mati gimana?"
Heidy nyengir. Terdiam sesaat. “Ya terserah lo deh!”

dan inilah pandangan Bunda Helvy mengenai keputusan berjilbab..

Mungkin ada di antara sahabat yang berpikir, mengapa orang seperti Helvy---yang ‘geradakan’ ini---tiba-tiba bisa memutuskan untuk berjilbab?
Jawaban paling tepat saya rasa adalah: hidayah. Karunia sekaligus misteri Illahi. Saya mendapatkannya! Dan saya bertekad menggenggamnya terus sampai akhir masa!
Kemarin, setelah mewawancarai Ayu Utami, sebuah stasiun televisi mewawancarai saya mengenai hakikat perempuan. Sang reporter juga menanyakan alasan saya mengenakan jilbab.
Nah, di bawah ini beberapa alasan saya mengenakan jilbab:
Pertama, karena perintah Allah di dalam Al Quran, surat Al Ahzab; 59 dan Surat An Nuur: 31. 
Kedua, karena jilbab menjadi identitas utama bagi muslimah. Di mana pun kita berada bila kita mengenakan jilbab, kita dikenali sebagai muslimah (masih merujuk QS Al Ahzab; 59).
Ketiga,  dengan mengenakan jilbab, muslimah lebih aman karena tidak diganggu. Pria lebih tertarik menggoda dan melakukan pelecehan seksual pada perempuan yang memakai pakaian you can see (everything?). Biasanya perempuan berjilbab justru sering disapa dengan salam (Assalaamu’alaikum) atau dengan perkataan: “Mau kemana, Bu Hajii?” (malah didoakan, amiin).
Keempat, dengan mengenakan busana muslimah, kita menjadi lebih merdeka dalam arti sebenarnya. Contoh kasus: saya kasihan sekali kalau melihat rekan perempuan yang memakai rok mini, naik kendaraan umum. Dalam kendaraan ia akan sangat gelisah dan berusaha menarik-narik rok mininya terus untuk menutupi pahanya. Kadang gelagapan menutupi bagian tersebut dengan tas kerjanya. Sangat tidak nyaman. Dengan mengenakan busana muslimah, kita bisa duduk dengan santai dan leluasa.
Kelima, dengan berjilbab, kita merdeka dari pandangan orang yang mengukur kita dari fisik semata. Kita tak lagi diukur dari besar kecilnya betis, pinggang atau bagian tubuh kita lainnya. Orang akan mengukur kita semata dari kebaikan hati dan kecerdasan kita.
Keenam, dengan berjilbab maka kontrol ada di tangan perempuan, bukan pria. Perempuan bebas mengontrol  dan menentukan pria mana yang boleh atau yang tidak boleh melihatnya.
Ketujuh, bagi seorang gadis, dengan berjilbab pada dasarnya ia sudah melakukan proses seleksi terhadap calon suaminya kelak. Bukankah hanya pria baik-baik dan memiliki wawasan keislaman memadai yang berani melamar gadis berjilbab?
Ke delapan, jilbab tak pernah menghalangi muslimah untuk maju dalam kebaikan. Sejarah mencatat banyak perempuan agung di masa nabi SAW dan sesudahnya. Mereka mempunyai beragam profesi, berbagai kiprah dalam masyarakat dan prestasi yang tak pernah berhenti, sampai di medan perang sekali pun---tanpa pernah menanggalkan jilbab mereka. 
Tentu saja jilbab bukan menjadi satu-satunya indikator ketakwaan seseorang. Tetapi jilbab menjadi salah satu realisasi amaliyah dari keimanan kita (iman harus dibuktikan dengan amal bukan?). Dan pada akhirnya amal tersebut akan menunjukkan sisi ketakwaan kita.
Jadi, mengapa harus takut dan ragu untuk berjilbab? Berani dong! ;)


jelas..pengamalan sangaaatt penting, dan itu menjadi ujian tersendiri bagi saya, yang jilbaban, tapi kuliah sering telat, janji sering dilanggar, bermuka masam pada orang-orang, somse sama temen2..juga masih gelagepan bahas teknologi, science, dak tetek bengeknya akademik.. ^^v
maaf ya, saya juga manusia..yang akan terus berusaha..semoga kita bisa menggapai ridho-Nya bersama :)

eh ya, soal hidayah..kalo kata ummi.. semua orang sudah mendapatkan hidayah, termasuk abu jahal dan abu lahab, tapi ada yang menerima dan ada yang tidak menerimanya, atau terus menerus menunda untuk menerimanya..


Selasa, 22 Mei 2012

kalau saja bukan engkau yang dipilih

"ane lagi jumud, pengin istirahat!"

"afwan, banyak yang mesti ane urus di kampus!"

"ana harap anti paham, bahwa kemampuan manajerial tak bisa dipaksakan!"

Allahuakbar.. saya takbir saja dalam hati..
ketika akhirnya tuts tuts pesan2 pertanyaan, tabayun dikirimkan.. dan al ukh disana menjawab "ane ga ngerti, di depan ane tak ada yang menunjukkan kelelahan, apalagi menolak.. kenapa dibelakang ane begitu.. ane sedih :-("

Allahuakbar..

Saya hanya kembali berintrospeksi..

dan mengetuk-ngetuk hati.. apa yang kamu cari.. kau ingin apa di hidupmu yang sebentar ini..
apa yang kamu cari..

ini juga yang sudah dirasakan saudari2 saya setahun lalu..saya mah baru ngrasain gini doank..

sudahlah.. jalani yang ada.. kembalikan pada Pemiliknya..
sambil mikirin judul penelitian yang mau di ambil, berdoa biar ibu pembimbing segera menyelesaikan revisi-an laporan PKL yang tiap hari saya tengokin belum tersentuh juga.. semoga dimudahkan segala urusan ibu..hehe
juga nelatenin nemenin si adek latian jalan, gerak2in kakinya..biar bisa lari2 lagii..
ah ya, sama berdamai ngeliat saudari2 tercintah dengan kepadatan aktivitasnya yang luar biasa setelah memulai penelitian.. semoga Allah memudahkan..(semoga tulus beneran nih doanya, hehe..*dzig)
sudahlah jalani, garap lagi PPIP, presentasi Limbah, Metgiz, n Proposal Pengprod.. ah ya, project 1000-an itu..hemm..diusahakan lagii.. :)
sama tentunya menyambut hari bahagia itu..hari spesial buat mba saya..4 undangan tersebar hari ini, alhamdulillah..
ah ya, nerusin rajut2 mahkota cahaya yaa.. bismillah
lagian, ga ada apa2nya toh letih yang baru saya rasakan ini, jika dibandingkan saudara saudari saya yang luar biasa itu.. tubuh saya aja yang manja.

untuk bunda berselendang bintang.. doakan aku selalu kuat, agar kelak bisa benar2 membahagiakanmu..
semoga juni berbaik hati berkompromi antara UAS, penyambutan maba, sama pertemuan dengan ummi.. semoga juni berbaik hati memberi kesempatan itu.. tapi kalo ga yaa..gapapa.. akan tiba masanya.. 


kalau saja bukan engkau yang dipilih untuk menanggungnya.. surga mungkin tak akan pernah melirikmu, bahkan dengan lirikannya yang paling ujung atau sebaliknya, engkau tak akan pernah bisa meliriknya walau dengan lirikanmu yang paling ujung (*ge er)

soal puasa, puasa

ini, kebimbangan membuat saya membuka kembali buku fiqh wanita, soale tadi nyari2 di riyadus shalihin ga nemu2, hehe.. tebel sih..en buru2 berangkat kuliah..
mohon koreksinya bagi yang tahu,
di dalam buku Fiqh Wanita penulis Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidah penerbit Pustaka Al Kautsar halaman 244 dalam sub-bab "Hari-Hari Disunahkannya Puasa"

a. Pada hari arafah
"puasa pada hari afarah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, satu tahun yang lalu, dan satu tahun yang akan datang. Adapun puasa Asyura' dapat menghapuskan dosa selama satu tahun yang telah berlalu" (HR. Muslim)
hari arafah itu tanggal 9 dzulhijah

b. Pada hari Asyura'
Ibnu Abbas menceritakan, "Rasulullah memerintahkan puasa pada hari Asyura' yaitu tanggal sepuluh dari bulan Muharram (HR. At Tirmidzi)
di hadist yang lain, Muawiyah pernah berkata: aku mendengar Rasulullah bersabda, "sesungguhnya pada hari Asyura' ini Allah tidak mewajibkan kalian berpuasa. Barangsiapa menghendaki maka diperbolehkan baginya berpuasa dan bagi siapa yang tidak menghendaki, maka ia boleh berbuka" (HR. Ath-Thabrani)

c. Enam hari pada bulan syawal
"barangsiapa berpuasa pada bulan ramadhan, lalu dilanjutkan dengan enam hari pada bulan syawal, maka nilainya seperti berpuasa sepanjang tahun (HR. Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi)

d. Pada bulan Sya'ban
"aku tidak melihat Nabi saw. menyempurnakan puasa satu bulan penuh selain pada bulan Ramadhan. dan aku tidak melihat beliau pada bulan-bulan yang lain berpuasa lebih banyak dari bulan Sya'ban" (Muttafaqun 'alaih)

e. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah
"tidak ada hari dimana amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah dari pada hari-hari ini (sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah. Para sahabat bertanya; wahai Rasulullah, tidak juga jihad fii sabilillah? Beliau menjawab; tidak juga jihad fii sabilillah, kecuali seorang yang berangkat dengan membawa jiwa dan hartanya, lalu kembali tanpa membawa sedikitpun dari keduanya.

f. Berselang
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al-'ash, dimana Nabi saw. pernah bersabda "berpuasalah satu hari dan berbukalah satu hari berikutnya. yang demikian itu merupakan puasa Nabi Dawud dan merupakan puasa yang baik. Kemudian aku berkata: sesungguhnya aku mampu melakukan lebih dari itu. maka Nabi pun menjawab: tidak ada yang lebih baik dari itu" (HR. Muttafaqun 'alaih)

g. Pada bulan Muharram
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah telah bersabda: "sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah pada bulan Allah yaitu Muharram" (HR.Abu Dawud dan At Tirmidzi). hadis ini berstatus hasan shahih.

h. Senin-Kamis
Rasulullah senantiasa berpuasa pada hari senin dan kamis, beliau pernah ditanya mengenai hal ini. Maka beliau menjawab: "sesungguhnya amal perbuatan manusia diangkat menuju Allah pada hari senin dan kamis" (HR.Abu Dawud)

i. Pertengahan bulan qomariah
"wahai abu dzar, apabila engkau hendak berpuasa sunnah pada setiap bulannya, maka laksanakanlah pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas" (HR.At Tirmidzi)

Nah, sub bab selanjutnya itu mengenai "Waktu-Waktu dimakruhkannya Puasa", di dalamnya antara lain: mengkhususkan bulan rajab untuk berpuasa, pada hari jumat saja, pada hari sabtu saja, berpuasa khusus pada hari raya orang kafir, puasa wishal, puasa dahr, puasanya istri tanpa izin suami, puasa dua hari terakhir di bulan sya'ban.
InsyaAllah akan saya tuliskan selanjutnya.. :D
tanyakan ke ustadz masing2 yaa..
nda usah pake otot atau ngotot2an.. ingat, saudara itu sesama muslim.. dalam satu payung ISLAM.

tadi juga baca dari ust.yuma (yusuf mansyur), menarik artikelnya, tapi ini dicari2 kok belum ketemu, hehe..
tanya MR, ustadz, musyrif.. namanya ga tau ya nanya, hati2 ya nanya..


menyambung tulisan tadi pagi--keburu2 kuliah
2 Rajab 1433 H

jawab saja dengan jujur

pertanyaan itu tak terus hanya menghantui-ku.. mungkin belakangan ini kita sering terngiang pertanyaan itu.. apakah ada yang salah? hem.. iya benar sekali. jauh dari baik. jauh dari baik. jauh dari baik. aku atau bisa juga kita, jauh dari baik. keimanan yang jauh dari baik. sehingga tak ada lagi waktu untuk bicara, dari hati ke hati. sehingga tak ada lagi sempat, untuk sekedar menegur, atau protes, "tolong bantu ane donk.." atau "uuhh..gimana ini yaa, ane bingung.." sambil menyender manja. sehingga tak ada lagi waktu juga untuk bertanya, "gimana ukh..apa yg bisa dibantu?"
hahaa..
tertawa saja
atau aku kembalikan dengan pertanyaan (atau pernyataan) yang dari dulu sedikit tidak aku suka, "ngomong yaa..kalo ga ngomong,,mana ane tahu.."
aku benci banget kalimat itu.. walaupun aku sendiri sering mengatakannya..

ya karna bagiku, kedekatan hati bisa menembut batas2 frekuensi yang hanya sekedar ultrasonik, de el, el..
dan karna kedekatan hati itu berpondasi iman..jelaslah.. iman longgar, hati tak dekat lagi..
bahkan ego diri akan berorasi.."bukankah engkau sendiri yang memilih untuk menerima beban berlebih itu? bukankah engkau sendiri yang mengambilnya dengan sadar?"
jahat banget mah kalo gitu.. apa salahnya.. toh Allah yang Maha Tahu.. biar DIA saja yang menjadikan semua yang kita lakukan bernilai ibadah..diridhoi-Nya.. sudah..itu saja..

ya sudah lah..
jalani
sudah terlanjur terlewat kan,
sekarang..apa yang bisa kubantu?

apa nanti akan ada jawab, "telaatt... kemane aja ente hah?"
tertawa lagi, lebih.

Sabtu, 19 Mei 2012

jatuh cinta (lagi)

hihi..dua hari ini saya senang sekali membacanya
berpuisi dengannya
seorang bunda berselendang bintang
juga putranya yang mencintainya seperti mencintai surga..
romantis abis keduanya..
dan kepedulian pada sesama-lah yang semakin menjadikan diri berintrospeksi..

heumm.. belakangan saya lebih nyaman bersenandung di rumah baru yang tak baru itu.. maaf yaa, alamatnya tidak aku publikasikan dulu.. ^^
pengunjung setia fragmentperjuangan bisa review tulisan-tulisan lamaku kok.. ^^

ah, dan satu cinta lagi.. dari jejak-jejak biru.. mbak scentia



"wherever Allah plants you, be fruitful!" - Arabic quote. yea, be fruitful, always! :)

jazakillah khoir mbaakk ^_^

lorong-lorong yang pekat

padanya ada derap yang pekat
mata-mata mengintai
dan bersiap menarik segala

lorong-lorong yang pekat
padanya ada derap kesakitan
ketidakberdayaan
penyesalan

lorong-lorong yang belakangan ini kuakrabi
satu, dua..ah ya, empat setidaknya
semoga segera diberikan kesembuhan..

bahwa tiada kuasa, kuat..dan kesombongan lagi disini



untuk adikku, aisyah humairo..
ayo lawan sakitmu dek..
kamu bisa, mba aja percaya..
semangat sholihah.. nanti kita bangun lagi rumah cahaya di Surga
semoga tarbiyah Allah kali ini sampai padamu
yang menyayangimu--aku :)

Senin, 14 Mei 2012

husnudzon

husnudzon lah..
pada segala hal yang belum berpihak..
berbeda..
akan berbeda..
sekarang..
bangun dan hadapi
bangun dan hadapi
bangun dan hadapi

sudah sudah.. hapus hapus..
Allah mengetahu-Mu lebih dari siapapun
bahkan lebih tahu dari dirimu sendiri

sudah..sudah.. dihapus..
bangun dan hadapi
bangun dan hadapi

semangat!


abi, ummi..sy sungguh sayang
dan akan berusaha lagi
maafkan untuk sekarang

Kamis, 10 Mei 2012

hem, iyah, saya rindu

hari itu langkah kita tertatih
merasa terlalu dini menerima amanah
merasa dipaksa harus menanggungnya
merasa harus memikul bebannya lebih cepat
merasa pada kondisi dipaksa berlari
lalu kita bereratan
menopang
membantu satu sama lain
tak luput satupun kita tanyakan, "apa yang disa dibantu sayang"

atau kemudian diam-diam mengajaknya makan bersama
saling menghibur
menertawakan hidup
lalu menguatkan lagi satu dan lainnya

atau kemudian berpura-pura malas pulang ke kosan
menumpang tidur, mabit
lalu ikut membantu

hari itu lelah diujung sini akan terasa hingga ujung sana
sakit dibalik sini terasa dibalik sana
lalu air mata kita menyatu
kemudian merekah senyum
satu per satu episode itu kita lewati
satu per satu

hingga waktu mengantar kita pada hari ini
ketika beban-beban yang ditambahkan menyita seluruhnya

aku, kamu, kita semua tahu
tak ada yang berubah, tentang sayang,cinta, rindu
aku, kamu, kita semua tahu
tak ada yang berubah tentang menopang, menguatkan

hahaa. dan aku lucu
tertawalah dan tertawakan.
hem, saya rindu saat-saat itu

Kamis, 03 Mei 2012

bila kami sudah merasa banyak berkorban

Puji Syukur dan segala puja puji lainnya hanya pantas diagungkan kepada Dzat yang tak pernah berhenti memberi, mencipta, mengajarkan, mematikan.. Dzat yang dapat memberikan apapun, juga dapat mengambil apapun.. Dzat Pemilik Segala Hal, Alam semesta, Surga dan Neraka, Harta, Ilmu, Kekuasaan, Nyawa.. Allah Subhanahu Wata'ala.. Shawat Salam kepada Beliau, yang cintanya terbuktikan sampai akhir nafasnya, sampai detik terakhir pesannya.. ummati..ummati.. Beliau yang selalu menangis memohonkan ampun bagi pengikutnya, memohonkan keringanan bagi pengikutnya, dan merindukan saudara-saudaranya.. ialah Rasulullah Muhammad Shallallohu 'Alaihi Wasallam..
sebelumnya, sejenak mari kita mendoakan para pendahulu, peletak dasar gerakan, pelopor dan pembaharu.. yang bergerak pada zamannya, menentang arus dan maju sebagai peubah.. Marilah sejenak kita mendoakan para qiyadi..ditataran atas, majelis syuro.. yang dengan segala daya upaya selalu berusaha memberi.. dengan segala daya upaya bertahan diri.. dengan segala daya upaya menghadapi fitnah.. juga sejenak mari kita mendoakan guru-guru, ustadz-ustadzah kita.. yang bersabar di daerah perbatasan, dengan sabar yang sebenar benar sabar.. dengan sabar yang terus naik level, sampai hari ini.. ketika bumi begitu penuh dengan fitnahnya..

Saya dulu sering mendengar.. dari kakak2 tingkat, bahwa bangunan dakwah itu seperti batu bata yang tersusun, tidak semuanya berada di atas, tidak semuanya harus rela cantik dan tampil utuh.. tapi mesti ada yang mau dipotong, sedikit di gerus, sedikit dihancurkan, agar susunan batu bata itu kokoh dan cantik..
Pun ketika zaman terus melaju, tantangan dakwah mutlak harus ditlakukan dengan keimanan yang makin kokoh dan strategi yang makin jitu.. Setiap zaman, ada spiritnya, tantangannya dan penyelesaiannya.. Setiap daerah ada karakternya.. makin kecil scope-(bener ga nih nulisnya)-nya, makin mudah menyelesaikan permasalahan2 di dalamnya.. Maka kemudian dikenal perbaikan yang bersifat bottom-up. atau kalo versi Aa Gym-nya: mulai dari hal yang kecil-kecil, betul tidak?

Nah.. entah ini aroma pesimistis yang berhembus atau memang begitu adanya.. Kader-kader dakwah disoroti makin berkurang militansi-nya, daya juang dan kerelaan buat berkorban.. dikit-dikit.. dikit-dikit.. hah.. yah, begitulah..
Atau, ada sesuatu yang salah? entah pada tangga keberapa mungkin ada yang terlewat.. mari kita teliti bersama.. atau jangan-jangan, hemm..
Kita-lah yang hidup di zaman ini sebagai batu bata itu.. pendahulu telah meletakkannya.. apa kita akan menghancurkan, membangun lagi, atau memugarnya..

Pernahkah, suatu kali kita memandangi wajah guru-guru kita.. rautnya yang lelah namun tak pernah ditampakkan, senyumnya yang ramah, sapaannya yang mendinginkan, semangatnya yang tak pernah mengikuti usianya.. semangatnya tak kunjung renta.. padahal berganti zaman tlah dilewatinya..
Pernahkah, suatu kali kita menyaksikan ustadz-ustadzah kita difitnah tanpa ampun, dan tetap saja tersenyum menghadapi semua itu.. saya yakin, hal itu sangat amat berat dirasakan. saya yakin hal itu sangat tidak mudah dilakukan, untuk menyungging senyum ditengah letih dan terpaan fitnah yang keji..
Tapi semua terlihat ringan dimata kita, beliau berhasil mengemasnya dengan apik.. hingga akhirnya yang haq muncul sebagai haq dan bathil muncul sebagai bathil.
Pernahkah menengok pada diri kita.. yang merasa sudah lelah, teramat lelah. yang merasa sudah berkorban banyak, segalanya. yang merasa ujian dan cobaan begitu beratnya.. yang merasa sudah paling ujung berusaha.. dan seterusnya, dan seterusnya..
Kalau kita ikan teri dan sekarang sedang bermain di air dalam gelas, seberapakah masalah kita sebenarnya? jika kita ikan nila yang bermain di air dalam ember, seberapakah masalah kita sebenarnya, dan jika kita adalah ikan hiu yang bermain di air dalam lautan, seberapakah masalah kita sebenarnya?
Kita adalah ikan yang sesuai jenisnya, besarnya sedang bermain di air dalam wadah yang semestinya memang menjadi tempat kita.. Beliau yang ditataran atas, bisa jadi kadang mesti rela menjadi ikan hiu yang ditempatkan diember, sempit, kehausan.. atau ikan teri yang berenang dilautan, ancaman dan marabahaya yang menghadang begitu besar..

Biar Allah yang membayar semuanya ya ustadz-ustadzah kami.. Biar Allah sebagai pemberi balasan terbaik..
Maka, kami belajar lagi dari senyummu kemarin pagi.. Bila kami sudah merasa banyak berkorban, harus kami namai apa segala jerih dan pengorbananmu ustadz..

Selasa, 01 Mei 2012

abi



"Let the rain come down
And wash away your tears
Let it fill your soul
And drown your fears
Let it shatter the walls. .
For a new sun
.."


semakin rindu engkau, abi..