Minggu, 28 Juli 2013

kendali

~ ~
Kadang kita punya segudang rencana hingga terhasut ambisi yang membabi buta sampai terjerat dititik kelelahan.... Yap lelah sekali pastinya meraih dunia hingga lupa bahwa iradah (kekuasaan) Allah ada didalamnya... hayoo... saat usaha mati-matian tak berbuah hasil, saat mengejar sesuatu hingga kelelahan namun tak terkejar bahkan hilang tanpa bayang.
Mari Muhasabah, mungkin kita terlupa,,, ada yang kuasa diatas rencana kita... ada yang tahu skenario terbaik untuk jalan hidup kita.... Sadar atau gak sadar itu semua pasti terjadi karena kita
1. Kurang bahkan tidak melibatkan Allah dalam setiap ikhtiar kita... (astagfirullahadzim).
2. Niat kita belum beres, belum lurus.
3. Ridho orang tua penting loh. (Ingat ridho orang tua = ridho Allah)
4. Mungkin bukan disitu (maksud saya kenapa gak coba inovasi lain, mungkin antum belum menguasai medan itu/bidang itu/memang tidak cocok untuk antum.)
 5. Yang paling penting doa....
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah: 186).
6. Yang terlupa.... dosa kita, setumpuk maksiat, amanah yang terabaikan, hati yang terdzolimi perkataan maupun kelakuan kita, dll.... 

Mari sama-sama cek ulang,,, saya juga ikut muhasabah kok :)  (penulis juga masih banyak salah tentunya). Ya... bisa jadi langkah kita terhambat karenanya, mimpi kita tertunda karenanya, doa kita tak terijabah karenanya... Astaghfirullahaladzim.
(diambil dari KriPiK--blog-nya Hari Trihardiyanti :)
~ ~ ~

ah..baca tulisan hari jadi kayak baca muka sendiri akhir2 ini... rasanya terbebani..
lah, gek opo? gak percaya po sama Kuasane Gusti Allah?
kok yo aku jadi ngoyo gini.... jadi cepet kesulut, duar duar.. hahaa
ya Allah... faghfirlii.. ampuni aku.. maafkan aku.. bersihkan jiwaku.. terimalah taubatku.. huhuu T.T
padahal Allah itu ngatur semua-nya, kok masih ngerasa ini itu? resah cemas karna urusan dunia, piye tho ket.. ckckck.

jadinya tergugu,
kapan kamu terakhir ngrasain dekeeet banget sama Allah?
kapan kamu terakhir basah mukenanya sambil baca qur'an?
kapan kamu terakhir bermanja-manja, berdua-dua, merengek, minta..mohon..tersungkur dalam2?
huks...
Faghfirlii ya Rabb.. Faghfirlii...

katanya mau surga tertinggi..
katanya mau ngrasain ademnya taman kautsar..
katanya pengen tetanggaan ama Rasulullah, para sahabat, orang shalih sedunia..
katanya pengen mempersembahkan mahkota cahaya..
katanya.. katanya..
mana tho?
Ayo thooo.. gek bangkit.. Segera, Berbegas, Berbenah..
emang waktu mu masih lama?
Ayoo...









fityatunfattah-ululalbab-arj-adzukhrofah-tsabitta tsurayya-hasna-hamasah-shahibul qur'an-rh-dq-...-...-...

Jumat, 19 Juli 2013

perca

~ menjadi pihak yg tak tahu apa apa, tak mengerti duduk persoalan, tak paham letak masalah.. dan tetiba dihukumi bersalah, dianggap melalaikan, divonis paling kejam itu rasanya kayak ngiris ngiris bawang diatas mata.. bikin efek luka yg panjang ~

jadi siapa sebenernya yg tersisih dan jauh dari gegap gempita bernama kekeluargaan itu? jadi siapa yg sebenernya banyak menuntut tanpa mengerti.. dan lebih sering menyalahkan daripada meminta maaf..?

ah, tapi malu mau menyeduh sedan karna perkara remeh ituu.. apalagi habis ikut tabligh akbar duka dan jihad syiria, malu bener dah..





jadi sekarang rasanya gimana?|biasa aja :D
istighfar ah..
astaghfirulloh..






“Kenapa kita harus saling menasehati? Jawabannya bukan karena kita sudah bijak pol, sudah keren maksimal menjalani hidup ini jadi pantas memberi nasehat. Tapi karena justeru kita sering mengalami masalah, dan kita tahu persis betapa tidak enaknya ketika orang2 pergi, tidak peduli, tidak ada yang membesarkan semangat dengan satu dua potong kalimat baik penuh hikmah.
Kenapa kita harus menolong orang lain? Bukan karena kita ini sudah jadi superman, sudah jago menolong siapapun. Melainkan, karena justeru kita pernah mengalami kesusahan, kesulitan hidup, dan kita tahu persis betapa tidak enaknya ketika tiada yang bersedia menolong.
Dan terakhir, kenapa kita harus senantiasa memberi? Jawabannya juga bukan karena kita ini sudah kaya raya, punya segalanya, bukan karena itu. Melainkan, karena kita pernah tidak punya apa-apa, dan kita tahu rasanya tidak memiliki apapun.
Inilah sajak kenapa kita. Sungguh beruntung orang2 yang paham.”
- Tere-liye

insyaAllah ramadhan tahun ini menjadi ramadhan penuh tarbiyah
ah, alhamdulillah.. :')

Senin, 15 Juli 2013

definisi

apakah yang mampu mendefinisikan sebuah cinta?

hingga ia teruntai pd kata bernama: ukhuwah
hingga ia bergerak pd kerja bernama: dakwah
hingga ia berpeduli pd seluruh bernama: ummat

apakah yang mampu mendefinisikan cinta?

dg berulangkalinya sebuah nama tersebut.. getar yg bersahutan.. yeah dear, getar ini bersahutan.. hanya saja kita tidak saling tahu..
getar ini masih bersahutan jelas kurasakan.. masih bersahutan jelas kudengar..
percayalah, secompang-campingnya iman dlm kerapuhan dan ringkihnya jiwa.. aku masih mendengar jelas getar itu.. yg bersahutan..
kau hanya cukup percaya..
bahwa.. kita tidak pernah berjalan sendiri, terseok memunguti kayu bakat untuk bekal.. dan berdarah-darah seorang diri...
kau hanya cukup percaya..
bahwa seringkali telinga kita sering tak mendengar isak diujung gang..bisa jadi karna isak sendiri yg lebih keras..
kau hanya cukup percaya: aku mencintaimu..

apakah yang mampu mendefinisikan cinta?

kukira, definisi tak lagi penting

antara

 
 
 
kita bukan seperti saat kita di udara... mungkin kita pernah mengalaminya di dalam mimpi... tapi kita berada di darat, dan tak bisa terbang... kita harus menghadapi semuanya... lelah memang berjalan... karena kita tak punya sayap untuk menghindar.. 
 
(istana jauzaa)
 
 
 
entah sejak kapan, atau memang sejak awal. saya begitu bodoh dan cupu. mungkin benar kita berada di dua pulau yg berjauhan. bahkan mungkin kita berada di dua planet. maka saat kau katakan "x" aku tak kunjung mengerti bahwa kau mengatakan "x"..
sederhana: maafkanlah
mungkin penamu dan kertas sudah terlalu lecek untuk menuliskannya. aku hanya tau bahwa seringkali sama.. hanya berbeda bahasa
#ngomong apasih ket
uwis uwis