Kamis, 19 September 2013

Barakallah

hari slasa lalu, tepatnya tanggal 17 september 2013, berlangsung kemeriahan yg wah wah di gedung graha widya tama, ya..bolehlah kita sebut auditorium unsoed.

hari ini 1100 mahasiswa dan mahasiswi unsoed, baik yg S1 maupun S2 berbahagia, apa pasal? ke-1100 mahasiswa dan mahasiswi ini purna tugas dlm menuntut ilmu di kampus jenderal ini.

dari 1100 mahasiswa dan mahasiswi yang ada, sebagian kecil diantara nya adalah sebagian besar teman2 seperjuangan (angkatan 2009), ya..tentu saja tak mudah mengatakan ini (hahaa).

seharusnya, hari itu saya hadir disana, setidaknya berjejer di barisan depan bersama teman2 senasib yg blm purna tugas menyambut temen2 seperjuangan yg telah mendahului menjadi kupu-kupu (?)

seharusnya, hari itu biarpun dengan tangan kosong tanpa bunga, cokelat ataupun capcin saya merangkul dan membisikkan doa untuk mereka teman2 seperjuangan yg tlah mengenakan toga

ya, seharusnya saya ada disana..
merasakan euforia kelulusan dan kebahagiaan bersama teman2 semua

tapi..
kita tak pernah bisa memilih saat2 'badai' harus datang

badai yang sebenarnya sudah lama saya akrabi..

ya, selasa lalu adalah puncak..saya bahkan tak lebih berwarna dibandingkan abit dan pacil sekalipun
saya kehilangan semangat hidup walaupun saya tetap makan dan masak dengan teratur (?), saya kehilangan perasaaan sebagai manusia.. mungkin sudah tak berbentuk lagi kala itu, yg saya rasakan hanya kebas dan kebas, pucat dan pasi..
ya, tentu saja bukan saya namanya kalau kemudian bunuh diri dan menjadi pusat informasi mengenai mahasiswa berjilbab lebar yg tewas mengenaskan dikamar kosnya (?)
ah,tapi mungkin kondisi seperti itu lebih baik dari pada kau pucat pasi tak karuan, entah mati, entah hidup. bahkan saya kira, saat itu saya sudah mati..teramat menyesakkan, teramat pekat kesedihan mengungkung, teramat berat saya rasa pundak ini menanggung amanah ujian dan cobaan.. meski saya tau..Allah tak kan pernah bebankan lebih.. pundak ini kuat!

ya, seperti sebuah luka yg pasti kan mengering.. perlahan saya pulih.. Allah hibur saya dengan mimpi2 indah.. Allah semangati saya dengan keyakinan-keyakinan dimasa mendatang..

saya tahu hidup ini amanah yang harus saya selesaikan, meski kadang2 saya berharap sebaiknya tak lagi hidup (astaghfirulloh..ya,ini salah!)
saya tahu bagaimanapun keadaan saya, saya punya Allah yang akan menyayangi saya selamanya (aamiin), saya punya Allah yang tak akan menyia-nyiakan saya dan tentu selalu membersamai saya, menjadi yg kedua dalam kesendirian saya :)
saya tahu, hidup ini masih panjang (apalagi hidup setelah hidup), dan saya tak pernah tahu akan seperti apa 'badai-badai' selanjutnya
saya tahu, Allah akan kehendaki saya untuk tetap kuat.. sebagaimana saya lalui 'badai-badai' sebelumnya

ya, sepertinya saya terlalu banyak bercerita, hehehee
maaf ya =)

maka, maafkan saya teman2 semua..yg slasa kemarin merayakan kelulusannya, diwisuda, memakai toga, mendapat bunga..
ya..maaf karna saya tak ada disana bahkan dari jauh sekalipun
maaf karna saya hanya menyelipkan sebuah doa kecil dari ruang kamar kost saya
maaf karna saya tak bersama2 tersenyum (atau menangis) bersama kalian hari itu

Barakallah yaa.. semoga berkah dan berbuah manis segala usahanya, semoga tetap istiqomah sampai akhir kehidupan, selamat melewati tapak2 baru yg lebih berduri dan menantang :D
semoga disegerakan segala kebaikannya -rizkinya, jodohnya,cita2 selanjutnya :')
uhibbukumfillah.. :*



pada titik ini saya tahu, 
saya hanyalah manusia yg sejatinya lemah dan butuh selalu bergantung pada yg Maha Kuat :')

menghina diri sendiri

*Menghina diri sendiri

Salah-satu favorit orang2 membela diri itu adalah: aku sebenarnya juga tidak mau seperti ini, tapi mau apa lagi?

Tanyakan ke (maaf) pekerja seks komersil, kenapa mereka melakukannya? Maka jawaban khasnya adalah, aku sebenarnya juga tidak mau seperti ini, tapi mau apa lagi? Demi anak-anak. Biar bisa makan.

Tanyakan ke para pemabuk, bang, kenapa abang mabuk2an? Maka jawaban mereka, oi, dek, aku ini sebenarnya nggak mau mabuk, tapi mau apa lagi? Pusing kepalaku, dengan mabuk aku merasa bahagia.

Tanyakan ke para pengobat, narkotika? Maka jawabannya, aku tidak mau seperti ini, aku mau sembuh, tapi mau apa lagi?

Tanyakan ke homo, lesbian, banci, kenapa mereka punya preferensi seks yang berbeda? Maka jawaban mereka, kami juga tidak mau seperti ini, kalau bisa kamu mau normal. Ini bukan mau kami.

Tanyakan ke orang2 di sekitar kita. Favorit sekali pembelaan diri seperti ini.

Pun tanyakan ke tukang asong yang memadati jalan raya, membuat macet. Maka jawabannya, kami harus nyari nafkah di mana?

Tanyakan ke perambah hutan, perusak hutan? Kami mau disuruh kerja apa? Berikan dulu kami kesejahteraan baru berhenti.

Tanyakan ke petani tembakau yg dibuat untuk rokok, atau buruh2 pabrik rokok. Kami harus kerja apa? Kami juga tidak mau seperti ini.

Tanyakanlah ke semua orang. Termasuk diri sendiri. Saat malas, kita juga sering ngeles. Ketika pekerjaan tidak selesai2, kita juga sering menimbun argumen. Saat tidak becus, gagal, berantakan, mengecewakan. Bukankah kita juga favorit sekali seperti mereka.

Sungguh, derajat manusia itu lebih tinggi dari hewan dan tumbuhan. Berhentilah membuat diri sendiri hina. Kalian tahu cicak. Makanan favoritnya nyamuk. Mari kita bandingkan, yg satu bisa terbang, bisa kemana2, yg satu hanya bisa merayap. Tapi cicak tetap bisa makan nyamuk, dengan sabar, terus ihktiar menunggu. Kita manusia memangnya lebih rendah dibanding cicak?

Lihat air yang menetes di atas batu. Terus-menerus. Lama-lama batunya berlubang. Air itu bahkan bukan mahkluk hidup, tapi bisa membuat perubahan besar, meski hanya tetes-tetes kecil. Manusia lebih mulia dibanding setetes air. Kita diberikan akal, kekuatan berpikir, kekuatan tangan. Kita manusia, diberikan kekuatan untuk mengubah nasib kita. Tidak bisa hanya bilang: mau apa lagi, sudah beginilah.

Maka sungguh, siapapun yang selalu saja bilang 'mau apa lagi', menyalahkan kondisi, lantas terus asyik melakukan kemaksiatan atau hal2 mubazir atau hal2 merusak, mereka jelas tidak sedang menghina Allah. Tidak sama sekali. Allah itu mulia, meskipun seluruh dunia maksiat, seluruh dunia tenggelam dalam kesia2an, hal2 merusak. Tapi orang2 ini, justeru sedang menghina dirinya sendiri. Melemparkan derajat manusianya yang tinggi ke tempat rendah.

Mereka sedang merendahkan diri sendiri. Termasuk kita, jika kitalah pelakunya, kita sedang merendahkan diri sendiri. Lupa betapa tingginya derajat manusia.

*Tere Lije

 


baiklah.. saatnya kembali =)
untuk seluruh teman, kakak, adik
terimakasih ({})
 

Rabu, 18 September 2013

kita ini...

satu diantara kita, hari ini..mungkin saja harus menjadi 'manusia sempurna'
yg punya bergudang-gudang kesabaran, kebijakan.. mendinginkan..
ya, disatu hari, salah satu dari kita mungkin saja menjadi tempat sandaran, tempat luapan perasaan, tempat mencari solusi, tempat memenuhi ketenteraman..

tapi roda kehidupan itu berputar
hari ini bisa jadi kita berada pada posisi 'penolong', 'penasehat', 'pendengar', 'problem solver', ibu, kakak, mengayomi.. ya,seperti itu..
tapi kita ini manusia
esok mungkin saja semua nya berbalik keadaan, kita yg butuh ditolong, butuh dinasehati, butuh didengar, butuh diberi solusi, butuh menjadi anak, adik, diayomi..seperti itu..

kita ini saling melengkapi
seperti sepotong batu bata yg tak kan pernah berarti tanpa bersama2 saling menopang dan menguatkan
kita butuh saling menyerap kekuatan
lewat sungging senyum kita, lewat jabat erat kita, dan lewat tatap bersahaja kita

kita butuh saling menarik, seperti magnet
karna sejatinya kita satu

ya, kita ini satu
:')







saya ingin melanjutkan tulisan ini lebih jauh
entah kenapa,kelelahan hati yg begitu hebat ternyata sedikit banyak menggerogoti stamina saya
malam ini,biarkan saya tertidur seperti orang mati :)
~Griya IM

Senin, 16 September 2013

puisi yg ditulis

"..mungkinkah kau kan kembali lagii..
menemaniku menulis lagii.."

mungkin, suatu hari nanti kita bertelekan diatas permadani permadani hijau..
dan kau menemaniku.. menemaniku menulis puisi di Surga..



~abi, kangen so much

bincang

kau pernah rasakan kebas dihatimu?
kebas seperti mati-rasa, blank, dan ya..sepucat2nya putih

bukankah kau tahu? sejak dulu Allah ciptakanmu untuk kuat setegar karang, untuk kokoh melebihi batu cadas ngarai.. hey, ayolah.. kau pernah lewati yg lebih berat dari ini bukan?
tersenyumlah..
lihatlah langit luas yg selalu biru :')

bukankah kau tahu? sejak dulu hanya rasa sayang yg mereka kucurkan,
berprasangka baiklah.. mereka hanya tak tahu..
berprasangka baiklah..mereka hanya terlalu khawatir padamu..
rasa sayang dan kekhawatiran yg berjalan terlalu cepat hingga membuat tak sadar jutru menyakiti..
hey, ayolah..
mereka bukan matahari yg tahu tak harus mendekat ke bumi meski sayang..
ingat2lah segala rupa kebaikannya..
mungkin mereka terlalu lelah dan penat..
singkirkan saja tuduhan2nya..mereka hanya tak tahu..

ayolah,
bahkan..seandainya pun mereka sungguh2 melakukan ini..
kau selalu punya Allah yg tak pernah tak sayang padamu..




kalau lelah fisik,gampang buat memulihkan
kalau lelah hati?
Rabb..hiburlah hamba..
semangatilah hamba..
~Griya IM

Rabu, 11 September 2013

bersabarlah..

tidaklah seorang muslim ditimpa suatu penyakit atau tertusuk duri bahkan yang lebih kecil daripada itu kecuali dengan hal itu Allah akan mengampuni dosanya dan digugurkan kesalahan-kesalahanya sebagaimana sebatang pohon menggugurkan daun daunnya

bukankah Allah tlah mendidikmu sedemikian rupa? sampai hari ini.. sampai hari ini..
bersabarlah sayang...
Allah sungguh2 inginkan kau kuat setegar karang..
Allah sungguh2 inginkan kau cemerlang bak permata mutiara..
ah..
bersabarlah..
semua ini akan indah pada waktunya :')


semangat ah,
semangat :D

Kamis, 05 September 2013

ombak berpasir

ya, #apasih banget emang judulnya.
dan.. here we go
selamat datang di tulisan saya kali ini yg sepertinya akan alay ala abege era 98

apa yg akan kau lakukan melihatku bermainan pasir dan bekerjaran dengan ombak?
apa yg akan kau lakukan melihatku menatap jauh samudera?
dan apakah yg kau lakukan saat mengetahui, bahwa tatapku selalu menghindarimu?

ya, bukankah dipertengahan kau tahu?
ada prinsip yg kutanam kuat didalam hatiku, untuk seumur hidupku
dan bahkan aku ingin membetonkannya, biar dengan sekeras kepala apapun aku mempertahankannya

hey, bukankah kau tahu aku tak mau nanti,
aku tak butuh tapi
dan kau, sungguh kau jelas2 sudah tahu?
tanya-mu kala itu, jelas membuatku yakin kau paham betul apa yg menjadi prinsipku.
"masih sampai sekarang?"tanyamu
"masih"jawabku singkat kala itu
dan kau biarkan deru roda berputar yang melanjutkan percakapan

tidakkah kau melihatku dalam kebingungan yg sangat,
saat tatapku hanya pada hamparan samudera itu?
"kata ayah, kau suka laut sejak kecil?" tanyamu memecah hening langkah kaki
"ya" tanpa menoleh sedikitpun, kulanjutkan dalam hati
karna laut dapat memisahkan sekaligus menyatukan, danitu adalah hidupku,bagian dari keping perjalananku..
dan kusampaikan padamu, dengan tetap lurus menatap pantai
"lihatlah, bukankah damai sekali melihat hamparan air bergelombang itu?"
tidakkah kau menangkap, aku hanya sedang mencari sedikit kedamaian ditengah kecamuk kala itu
bagaimanalah aku seharusnya..
maka, rintihku kepada para ombak dan pasir..
semoga Allah istiqomahkan aku..semoga Allah jaga aku selalu..
kau hanya menghela jeda.. entah apa yg kau pikirkan..

oke, dan sekarang kau hanya memberiku dua  pilihan
tunggu.
atau kita berkejaran menyelesaikan tugas akhir terlebih dulu.

pilihan macam apa itu?

kau kira, semua ini aku anggap angin saja?
kau kira.. arghh..

dan selamat!
kau berhasil membuatku benar2 pontang panting berlari ditengah kebingungan hati, kepala yg kurasa isinya berdesak2 sesak.. sudahlah.
kukira sebaiknya, aku..ataupun kau sama2 buktikan.
tugas akhir ini, atau kau yg sebenarnya serius.

semuanya bukankah memang belum selesai?
dan masih banyak penjelasan yg belum sampai padamu bukan?
jadi..biarkan saja..
kukira, sebaiknya kita lemparkan ini ke langit..
dan sampai waktu nanti yang aku dan kau tak tahu.. semua kembali dg paket terbaik masing2.

selamat menyelesaikan bab demi bab

denting

kau pernah rasakan sebuah denting dihatimu?
untuk menggerakkan lisanmu menanyakan"apa kau baik2saja?"
dan selanjutnya menawarkan diri, "ada yg bisa kubantu?"
pernahkahkau rasakan denting seperti itu berkali2? sampai berdengung di telinga, dikepala?

tapi hanya angin saja yg lewat..
karna..
kau bahkan tak yakin akan dapat membantunya..
kau bahkan tak yakin akan dapat membantu dirimu sendiri..

dear...
semoga kau selalu kuat,
kita pun semoga..
bukankah tiap gelap lorong ada ujung cahaya-nya?

tingkatkan imunitas fisik dan hati ya
peluk dariku,
dari jauh



apapun yg mengotori..
yuk mari kita hadapi :')

Selasa, 03 September 2013

:') sebuah ruang

dan kau hadir.. 
merubah segalanya..menjadi lebih indah..
kau bawa cintaku setinggi angkasa..
membuatku merasa sempurna..dan kau membuatku utuh
(lebih indah-adera)

saya rasa, saya baru benar2 hidup satu bulan ini
saya baru merasakan menjadi manusia
Duhai..pernahkah kalian bayangkan.. ?
seorang yg bahkan tak dapat mendefinisikan dirinya secara utuh,
kemudian ada satu dua hal yg membuatnya menjadi merasa bisa berarti,
memberikan sayangnya sepenuh jiwa,
memberikan senyumnya, peluknya, cekatannya
ya, merasa berarti telah membuat saya merasakan ini benar2 hidup
ternyata saya manusia hahaa :D

terimakasih ya..
memberikan pada orang2 macam saya untuk dapat merasa berarti bagi orang lain adalah sesuatu yang sangat mahal dan berharga..
terimakasih ya..
sudah mau membiarkan saya mengurusmu, meski dengan sangat berantakan
terimakasih, sudah mau berpegangan erat padaku
semata agar aku merasa tenang karna yakin kau takkan terjatuh
terimakasih, sudah mau menerima senyum, perhatian yg sedikit aku ulurkan
terimakasih sudah membuatku merasa berarti..
itu lebih dari apapun..


setidaknya, sebelum mati..sudah benar2 kurasakan seperti apa itu hidup :')
*masih saja mengucur deras tak henti, dan tak hanya malam ini*

Para Guru

bismillah..
Baiklah, sudah lama saya tidak menulis sesuatu yg saya rencanakan akan saya tulis, terlalu lama hanya mengikuti angin..
Maka, untuk sebuah persembahan, izinkan kali ini saya tak ikutimu, angin.. (ya, ga janji juga sih :p)

siapakah mereka? Para Guru itu..
yg mengantarkan kaki saya sampai pada langkah ini, tentu saja atas seizin Allah..
yg menuntun kedua tangan saya, sampai hari ini..detik ini..untuk terus bertahan..

dan, selalu..
saya harus tahu diri untuk tidak terlalu ge-er telah menjadi 'murid kesayangan'
karna bisa jadi.. ya, bisa jadi..
semua itu adalah karna..karna.. (ga tega nulisnya)

entah mengapa saya memikirkan hal ini yg sebenernya menurut saya tidak terlalu perlu untuk dipikirkan.
saya memikirkan hal ini sepanjang perjalanan pulang tempo hari.
dan kalian tahu? tak pernah sampe tersedan separah itu sepanjang jalan..
entahlah..
apakah karena, bagi saya Para Guru itu adalah ke-lu-ar-ga.. dan tak pernah kurang dari itu..
sejak pertama perjumpaan, bagaimanapun caranya, seketika..saya tlah menjadi bagian dari keluarga-nya..Para Guru itu..

waktu berlalu..
betapa manusia memang mudah berubah..
seperti cuaca
dulu hangat,
akrab dalam sapa,
dekat dalam tatap,
erat dalam rangkul,
menggetarkan dalam semangat..
dulu dekat, dekat sampai saya sering lupa..bahwa sebelumnya kami bukanlah siapa2..bahwa sebelumnya saya masih saja protes pada 'Guru Lama'..
begitulah selalu..
mungkin karna saya tahu betul.. semua itu keniscayaan..maka, saya terima siapapun menjadi 'Guru' saya.. dan seketika menjadi seseorang bernama keluarga bagi saya, selamanya..
sekarang, bukan maksud mungkin
karna memang sekarang tak lagi sesering dahulu
karna memang sekarang tak lagi sedekat dahulu
karna memang sekarang ada hal lain, ya..banyak hal lain
yang jauh lebih prioritas
haha, tega teganya saya menganggapnya 'habis manis sepah dibuang' bahh..kurang ajar sekali saya, hahaa

waktu berlalu..
tentu saja, masih ada yg sapanya hangat, sehangat dulu
tentu saja masih ada, yg tatapnya sejuk mendinginkan, sejuk seperti dulu
tentu saja masih ada, yg candanya benar-benar canda, seperti dulu
tentu saja masih ada, yg membuat saya nyaman bersandar, senyaman dulu :)
tentu saja masih sangat ada, yg tetap membersamai dalam doa

tapi tak apalah,
selamanya, Para Guru adalah ibu bagi saya, sekaligus teman, sekaligus kakak, sekaligus sahabat.. dan tentu saja: keluarga :)
salam hormat dariku wahai Para Guru.. hanya Allah Yang berhak dan bisa membalasnya, dan hanya Allah Yang Maha Tahu.. 
saya, bagaimanapun menyayangi kalian..(boleh kan?)
terimakasih..


kalau emang belum waktunya buat tahu, 
nggak usah banyak nanya n pengin tahu chat..