Selasa, 23 Agustus 2011

Seluas apakah hatimu?

seluas apakah hatimu kawanku..
apa seluas petak meja di rung kelas itu? yang hanya menampung cintamu pada diri dan keluarga kecilmu..
atau seluas ruang kelas kita? yang menampung lebih lagi untuk teman2 satu genk-mu..
atau seluas lapangan futsal? haha…yang menampung lebih lagi untuk sahabat dan teman terdekatmu..
atau tak bisa di gambarkan luasnya?karna tak bertepi…setiap yang kau temui menjadi pelajaran dan peringatan.. pun setiap yang tlah menjadi bagianmu sungguh2 engkau jadikan ia ada di sekecil apapun bagian hatimu…
hemm..
melihat album lama dan kenangan kita..
mungkin tak cukup special dan berkesan buatmu.. tapi buatku..ini sangat istimewa..
kau pernah merasa begitu bahagia dekat dengan mereka? atau sekedar nyaman saja? atau engkau bisa leluasa mengutarakan beban2 dalam hati? atau pernahkan kau begitu khawatir pada keadaannya?
dia…mereka…mungkin tak pernah tertulis status “special” antara kau dan dia atau mereka… dia..mereka..pun mungkin hampir tak pernah bertatap muka…hanya lewat udara dan doa…
tapi…dia..mereka…sangat istimewa bagimu…
dia mereka mungkin dulu dekat dalam pelukmu…namun kini tanganmu hanya mampu menggapai udara penuh doa keselamatan…jarak fisik jauh..dan hubungan kita tak berubah, justru makin dekat..


dedicated to all my best friends, best brother n sister, fityatunfattah family, Ar Ruhul Jadid family, Pizc09 family, SAINS crew, best writer my favorite ‘tere-liye’..n of course my Mom n Ummi.. Father n Abi.. thanks full..

Bolehkah malam ini hamba menangis sejadi2nya??

21 Ramadhan 1432 H…pukul 00.55 WIB
lagi..
inikah tabiat buruk manusia? astaghfirulloh…
lagi…
atau ini tabiat buruk ku yg masih Allah tutupi??
sekian kali..
peringatan itu selalu datang..
pun hati yang mengetuk-etuk rindu..
atau akal yang mendebat panjang..
peringatan itu… berderap pelan dalam hati jauuh sana..
aku mendengar derapnya..sungguh..bukan samar, tapi teramat jelas..
lalu..kenapa oh kenapa…
Robb..bolehkah malam ini hamba menangis sejadi-jadinya…??
bebal sekali diri ini…sungguh…
bebal sangat!!
malam ini sekian kalinya hamba mempertaruhkan izzah..pulang malam (lagi…)
muslimah apaan ini..
hiks…………………………
maka sejenak hati ini pergi mengenang hari itu..
ketika embun tarbiyah menyapa dengan cerahnya..
langkah kaki ini dulu tertatih..gemetar ikut bersama langkah yang lain..
satu langkah kedepan, setengah langkah mundur ragu2.. atau gentar menghadapi rintangannya..
dua langkah maju..satu langkah tersurut..ciut atas konsekuensi dan “harga mahal” yang harus dibayar..
tiga langkah menyeret lagi kaki yang ingin diam..kemudian terhenti beberapa saat memantapkan hati…
langkah ini dulu tertatih dan hati-hati.. tapi kini?
hiks…………………………………………….
apa aku lupa…. ini amanahMu… apa aku lupa….
hiks……………………………………………..
lalu terkenang lagi bagaimana dulu… gemetar diri menghadapi lawan jenis.. berkeringat dingin.. tertunduk dalam…malu… tapi kini? seenaknya tertawa di depan mereka, bercanda kelewatan, tak lagi gemetar dan berkeringat dingin, bahkan biasa saja duduk berdekatan..
hiks………. astaghfirulloh… faghfirlii ya Robb….
belum lagi banyak hati yang tersakiti atas lisan dan perbuatan diri..
seperti inikah jundi Allah… hiks………….
maafkan hamba ya Robb….

Sabtu, 13 Agustus 2011

26-6-9=bandung-jogja-pwt

masih kebas..mungkin wajahku pun masih pias..ah, kalo penat pasti lah..
rasanya juga masih tak percaya.. tapi aku sudah sadar sesadar-sadarnya..
ternyata seperti ini skenarionya..
sejak tanggal 26 Juli kemarin bahkan berhari2 sebelumnya..ramee sekali hatiku berbicara, saling menyahut dan mendebat, saling mencaci dan memotivasi..
sampai tepat ramadhan ke-6 kemarin saat aku bersama iis ke jogja..kabar itu datang.. kabar baik, jelas.. jawaban dari doa2ku.. :aku diterima, aku lolos seleksi, di pilihan pertama, no 21 dari total 23.
Alhamdulillah..aku lulus. siapa yg tak senang, rasanya akan ada jalan baru untuk hidupku, berhari2 ini pun tlah kusiapkan diriku… tapi hatiku tetap saja rame.. riuh dan bising sekali..
aku merasa tlah menjadi pengecut : egois!
lantas? hemm…tak semudah itu.. semua harus dikomunikasikan..jelas, karna aku memiliki mereka dan mereka memilikiku.. tapi aku sudah menyiapkan diri, apapun pilihannya, aku nurut, aku ikut. titik.
takut2 setelah maghrib dirumah, sambil makan cemilan aku duduk disampingnya..memulai.. tentang kabar baik itu.. tanggapannya? jelas kaget. pertama karna aku tak bilang sebelumnya, kedua karna aku pergi sendiri kesana dan kaget berlanjut ketika kusebut biaya. wow! ternyata beliau masih punya hutang, bagaimanalah menyiapkan uang 35juta dalam waktu dekat, tidak mungkin berhutang lagi..
hemm…oke..oke.. aku mengerti. kucoba cari tahu bagaimana meminta tenggang waktu.
Akhirnya kami putuskan untuk memikirkannya lagi. untuk istikharah lagi.
Ternyata seperti ini skenario-Nya.. beliau memutuskan aku tetap disini. Alhamdulillah.. aku menerima. jelas ini lebih menenangkanku.
berhari sebelumnya tentu wajah2 mereka, saudara seperjuangan menghantuiku, terbayang selalu lelahnya, penatnya..lalu aku mau pergi begitu saja? bagian hatiku yang lain mengutukku. lantas sisi lain berkata aku bisa memulainya lagi untuk lebih baik, tak ada salahnya, belum terlambat.. Ooh..sungguh hatiku masih kebas, bahkan 2hari ini aku cancel jadwal rapat acara.
berhari sebelumnya pula, berusaha melupakan harapan2 itu, mimpi2 itu..berhari pula akhirnya aku menjelaskan pada Yoga sebagai alasan penolakanku atas lobinya, tak lama menyebar ke teman2 sekelasku.. ramadhan ke-8 kemarin aku tahu, ternyata banyak yg menyayangiku.. bagaimana sikap yoga kemudian, dwiyanto, kemudian tyas yg memelukku dengan mata berkaca2, lilik dengan sms singkatnya, atau mas juned yg sekedar bertanya “sehat mbok chat?”.. heemmm…tapi hal itu justru makin menyesakkan bagiku.. saat itu belum ada keputusan, dan aku sudah cenderung memilih pergi dari kota satria ini. kemudian adek2 tingkatku yg entah lah hari itu terlihat lebih menggemaskan..oh..aku sungguh tak sanggup pergi.. bagaimana ridwan bertanya tentang organisasi, bercerita tentang liqonya yg vakum, kemudian juli yang bertanya tentang hukum tunangan, bercerita tentang keluarganya, kakaknya, dirinya.. atau dela yang jail mengataiku, menunjukkan sms dr si dia yg binaanku..haha.. atau sarah yg curhat mau operasi mata ikan.. hemm.. kayaknya itu fase galau tingkat tinggi. Bagaimana mungkin aku meninggalkan bibit2 yg mulai tumbuh, atau meninggalkan batang2 yg mulai bertunas. Jelas aku tak tuntas menjalankan amanahku, dan itu pengecut! egois!
Ramadhan ke-9 belum berubah, dikosan mengurung diri, iis tak diemin, aku tahu, dari semua yg terjadi, dia yang paling sedih atas pengumuman itu. bagaimana tidak, saat kita duduk di bawah pohon salah satu sudut pasar bringharjo Jogjakarta, aku melihat pengumuman dari hape, menunjukkan padanya, betapa terlihat dia takut..hehe..takut kehilangan aku.. (antara ge er dan yakin). pun ketika anistyarahma sms, bilang ada kader tranferan di ITP, nitip.. duh gusti.. T_T
sampai sore harinya, jam 4 sore beliau menelponku..mengatakan hasil istikharahnya… : aku tetap di purwokerto, melanjutkan kuliahku.
Hwaaahh..hhhh.. akhirnyaa… seperti ini ternyata keputusannya..
Manusia memang aneh..untuk keputusannya ini pun aku tidak percaya awalnya.. ah, tapi ya sudahlah..berarti memang ini yang terbaik..dan berarti memang amanah ini harus tuntas sampe akhir.. Allah nggak rela kali yah aku ninggalin refa sama kukuh, atau ninggalin mas dwi sama mas irfan, atau juga ninggalin iis.. aku yakin bukan mereka yang tak sanggup menjalankan amanah tanpaku tapi aku tang tak bisa belajar banyak lagi dari mereka kalau aku pergi..
yah seperti inilah..
afwan ya Allah..kalau hamba kufur..maaf..