Sabtu, 07 Agustus 2010

Ibu.. tak ada kata habis untuknya...

sedikit, aku yakin ada yang sama dalam pemaknaan kita akan kata ini... Ibu...
mungkin aku sedikit berbeda memahaminya...
ia bagiku..adalah luka yang perih, dalam, lama....
ia bagiku adalah kelam, masa lalu...
ia bagiku adalah t-e-g-a..
ia bagiku adalah perpisahan...
tetapi juga...
ia bagiku adalah pijar yang tak pernah redup..
ia bagiku adalah disiplin yang mendidik...
ia bagiku adalah kasih sayang bak samudera...
Ibu... bulan purnama-ku... aku hanya sempat pulang ke rumah beberapa jam saja... tapi kau tetap menyiapkan makanan kesukaanku, untuk makan malam ini, dan satu menu lagi untuk esok pagi... hanya beberapa jam saja..
belakangan, terasa dalam tidurku, kau berkata "kamu terlalu capek nak... jangan terlalu capek... sekolahmu gimana..."
belakangan (mungkin dari dulu, hanya saja aku tak tahu), ibu selalu masak berkedel tiap kali aku pulang, esoknya balado terung, atau sebaliknya... ya, beliau ingin aku makan makanan kesukaanku ketika di rumah.. oh ibu....
nanda ingat, dulu ibu sampai menangis karena tak tahan menghadapi perkataan orang tentangku, karena ibu begitu takut kehilanganku..
nanda ingat, dulu ibu cepat menutup telinga nanda ketika ada sinya2 orang akan mengatakan hal itu dalam forum...
nanda ingat... (hah, aku udah ingusan)
nanda ingat, dulu ibu mencengkeram erat tangan nanda, takut nanda lari, takut nanda pergi...
Ibu sayang...insya Alloh...nanda berjanji tak akan meninggalkan ibu, meskipun yang jauh disana meminta nanda untuk kembali... nanda sayang ibu...
biar Alloh saja yang memberi ganti nanda untuk yang jauh disana.. karena nanda tak bisa dipaksa...
nanda kan sayang ibu...

Tidak ada komentar: