Sabtu, 13 Agustus 2011

26-6-9=bandung-jogja-pwt

masih kebas..mungkin wajahku pun masih pias..ah, kalo penat pasti lah..
rasanya juga masih tak percaya.. tapi aku sudah sadar sesadar-sadarnya..
ternyata seperti ini skenarionya..
sejak tanggal 26 Juli kemarin bahkan berhari2 sebelumnya..ramee sekali hatiku berbicara, saling menyahut dan mendebat, saling mencaci dan memotivasi..
sampai tepat ramadhan ke-6 kemarin saat aku bersama iis ke jogja..kabar itu datang.. kabar baik, jelas.. jawaban dari doa2ku.. :aku diterima, aku lolos seleksi, di pilihan pertama, no 21 dari total 23.
Alhamdulillah..aku lulus. siapa yg tak senang, rasanya akan ada jalan baru untuk hidupku, berhari2 ini pun tlah kusiapkan diriku… tapi hatiku tetap saja rame.. riuh dan bising sekali..
aku merasa tlah menjadi pengecut : egois!
lantas? hemm…tak semudah itu.. semua harus dikomunikasikan..jelas, karna aku memiliki mereka dan mereka memilikiku.. tapi aku sudah menyiapkan diri, apapun pilihannya, aku nurut, aku ikut. titik.
takut2 setelah maghrib dirumah, sambil makan cemilan aku duduk disampingnya..memulai.. tentang kabar baik itu.. tanggapannya? jelas kaget. pertama karna aku tak bilang sebelumnya, kedua karna aku pergi sendiri kesana dan kaget berlanjut ketika kusebut biaya. wow! ternyata beliau masih punya hutang, bagaimanalah menyiapkan uang 35juta dalam waktu dekat, tidak mungkin berhutang lagi..
hemm…oke..oke.. aku mengerti. kucoba cari tahu bagaimana meminta tenggang waktu.
Akhirnya kami putuskan untuk memikirkannya lagi. untuk istikharah lagi.
Ternyata seperti ini skenario-Nya.. beliau memutuskan aku tetap disini. Alhamdulillah.. aku menerima. jelas ini lebih menenangkanku.
berhari sebelumnya tentu wajah2 mereka, saudara seperjuangan menghantuiku, terbayang selalu lelahnya, penatnya..lalu aku mau pergi begitu saja? bagian hatiku yang lain mengutukku. lantas sisi lain berkata aku bisa memulainya lagi untuk lebih baik, tak ada salahnya, belum terlambat.. Ooh..sungguh hatiku masih kebas, bahkan 2hari ini aku cancel jadwal rapat acara.
berhari sebelumnya pula, berusaha melupakan harapan2 itu, mimpi2 itu..berhari pula akhirnya aku menjelaskan pada Yoga sebagai alasan penolakanku atas lobinya, tak lama menyebar ke teman2 sekelasku.. ramadhan ke-8 kemarin aku tahu, ternyata banyak yg menyayangiku.. bagaimana sikap yoga kemudian, dwiyanto, kemudian tyas yg memelukku dengan mata berkaca2, lilik dengan sms singkatnya, atau mas juned yg sekedar bertanya “sehat mbok chat?”.. heemmm…tapi hal itu justru makin menyesakkan bagiku.. saat itu belum ada keputusan, dan aku sudah cenderung memilih pergi dari kota satria ini. kemudian adek2 tingkatku yg entah lah hari itu terlihat lebih menggemaskan..oh..aku sungguh tak sanggup pergi.. bagaimana ridwan bertanya tentang organisasi, bercerita tentang liqonya yg vakum, kemudian juli yang bertanya tentang hukum tunangan, bercerita tentang keluarganya, kakaknya, dirinya.. atau dela yang jail mengataiku, menunjukkan sms dr si dia yg binaanku..haha.. atau sarah yg curhat mau operasi mata ikan.. hemm.. kayaknya itu fase galau tingkat tinggi. Bagaimana mungkin aku meninggalkan bibit2 yg mulai tumbuh, atau meninggalkan batang2 yg mulai bertunas. Jelas aku tak tuntas menjalankan amanahku, dan itu pengecut! egois!
Ramadhan ke-9 belum berubah, dikosan mengurung diri, iis tak diemin, aku tahu, dari semua yg terjadi, dia yang paling sedih atas pengumuman itu. bagaimana tidak, saat kita duduk di bawah pohon salah satu sudut pasar bringharjo Jogjakarta, aku melihat pengumuman dari hape, menunjukkan padanya, betapa terlihat dia takut..hehe..takut kehilangan aku.. (antara ge er dan yakin). pun ketika anistyarahma sms, bilang ada kader tranferan di ITP, nitip.. duh gusti.. T_T
sampai sore harinya, jam 4 sore beliau menelponku..mengatakan hasil istikharahnya… : aku tetap di purwokerto, melanjutkan kuliahku.
Hwaaahh..hhhh.. akhirnyaa… seperti ini ternyata keputusannya..
Manusia memang aneh..untuk keputusannya ini pun aku tidak percaya awalnya.. ah, tapi ya sudahlah..berarti memang ini yang terbaik..dan berarti memang amanah ini harus tuntas sampe akhir.. Allah nggak rela kali yah aku ninggalin refa sama kukuh, atau ninggalin mas dwi sama mas irfan, atau juga ninggalin iis.. aku yakin bukan mereka yang tak sanggup menjalankan amanah tanpaku tapi aku tang tak bisa belajar banyak lagi dari mereka kalau aku pergi..
yah seperti inilah..
afwan ya Allah..kalau hamba kufur..maaf..

Tidak ada komentar: