Sabtu, 28 April 2012

tersimpan rapih (atau ngga)

"mbaaakk.." begitu sapaku suatu malam..

"ya dik?.."

"hemm... mbaakk, kalo lagi kangen sama ummi ngapain? tanyaku langsung.. *dengan mata hampir berderai

--hening sejenak--

lalu, setelah menarik nafas dalam dan menghempaskannya beliau menjawab, "kalo jujur aku nangis, aturannya mah berdoa sambil mandangin foto..tapi jadinya malah curhat sama fotonya..hehe.. kamu kangen dik? telpon-lah.."

maka seketika derai terurai.. entah sudah keberapa-kalinya sejak usiaku berbilang 6-7 tahun, saat mulai 'mengerti' kondisi..

"ga bisa telpon mbaakk... ummi jauuuhhh.. (apalagi abii--sambungku dalam hati).."

dan si mbaakk pada akhirnya hanya tersenyum.. menarik nafas dalam lagi.. menghempaskannya, lalu menepuk pundakku.. dan kami berpisah..

----------------oo0oo-------------------

detik ini juga aku kembali, untuk kesekian kali, entah berbilang puluhan..atau ratusan..
aku memandangi satu-satunya lembar yang tersisa.. foto abi.. satu-satunya hal yang menceritakan tentang beliau.. satu-satunya hal yang aku ketahui tentangnya.. yah, satu-satunya hal...
sekedar bertanya, atau curhat..dan menyelipkan doa.. berbilang puluhan atau ratusan itu.. hanya diisi dengan menerka-mencobategar-mengikhlaskan-menerka-mempertanyakan-sedih-mengikhlaskan-sedihlagi-menerkalagi-mempertanyakanlagi-mencobategarlagi-
sulitnya istiqomah ya Allah.. "untuk menerima" dengan "penerimaan yang utuh, yang baik, yang ikhlas"

yang ikhlas..

dan sulitnya melewati ujian ini.. untuk naik tingkat ke ujian selanjutnya.. bertahun.. hamba belum lulus jugaa..








tengah malam-28april2012

Tidak ada komentar: