Rabu, 06 Juni 2012

jadikah juli? oh tidak, yasudah

"hallo.." sayup terdengar suara sang bunda dari kejauhan sana.. "bagaimana nak, kau hendak ikut? insyaallah tangga dua berangkat" lanjutnya..
dan farah hanya mendesah, jilbabnya bergerak2 terhampar angin..dia sedang di dataran tinggi, anginnya sejuk.. "emm..." cuma itu jawabnya..
"bagaimana?" desak bundanya.. "hemm..kayaknya Ra ga bisa ikut bun..."
"yaudah, kalo pulang, kunci rumah bunda titipkan mang wawan yaa.." begitu pesan terakhir bunda sebelum menutup teleponnya. "ah, bunda, selalu hanya to the point..Ra kan kangen..ingin lebih dari sekedar di telepon, di tanya, di kasih uang... kaca-kaca di mata farah cepat menguap, kena angin.. heemm.. farah melanjutkan 'jalan-jalannya'.. "sudahlah..mungkin memang tak jodoh...selamanya mungkin memang tak kan berjodoh lagi..walaupun..aahh, sudahlah"

dan dibukit bintang itu, farah menulis surat dilangit..
langit biru..jikalah bukan pertemuan obatnya.. jikalah bukan jejak kaki di tanah itu.. jikalah bukan 'pulang'.. tolong sampaikan setiaapp harap..yang tak pernah henti ini.. bahwa aku sayang..
boleh aku memelukmu langit biru?

"kok cemberut, ini uang untuk pekan ini..cukup ngga?"
farah masih saja cemberut, dadanya bergemuruh..
"yasudah ya..belajar yang rajin.. bunda pulang dulu.."

tak ada bahkan lima menit bund, Ra kangen...kangen sama bunda...pengin jalan bareng, jalan bareng aja..ber-basa-basi, diomelin juga gapapa.. Ra kangen..bukan cuma mau minta uang... T_T

Tidak ada komentar: