Senin, 06 Agustus 2012

masa kecil

benar dik.. masa kecil memang terkadang kejam
terlalu bahkan..
benar dik.. masa kecil seriing menyakitkan..
merenggut senyum manismu..
mengaburkan binar mata bercahaya-mu..
benar dik.. masa kecil selalu terkenang, 
lekat sekali dengan memori, dekat sekali rasa di dalam hati..
iya, benar dik.. masa kecil yang menentukan perjalanan selanjutnya
putih-kuning-hitam atau warna yg lainnya

masa kecil bisa membungkam-mu
jugaa, bisa membuatmu riang bersenandung
berani bertutur jelas, tegas, tanpa ketakutan

masa kecil bisa menelikungmu dalam dendam
jugaa, bisa membuatmu menjadi pribadi sahaja menyenangkan

masa kecil bisa membuatmu minder
jugaa, bisa membuatmu berani tanpa pamrih

benar dik..
itu hanya soal letak keadilan Tuhan
itu hanya soal maunya hati untuk mengakui
jujur mengakui, pada Ke-Maha_Pemurah-Nya


menuju 17 ramadhan..
setelah mendapat sebuah pesan singkat dr seorang sahabat tentang masa kecil, yg cukup membuat saya kaget.. tidak pernahnya beliau 'curhat' lewat sms, ke saya pula.. dan yaa, mungkin beliau merasakan, nasib kita tak jauh beda (sebenarnya) (lho?)
juga setelah seorang adek mau membuka tabirnya, aahh..lagi lagii..
betapa banyaknya 'korban' masa kecil..
dan akhirnya itu membawa pada sebuah pengertian..akan kondisi saudara/i yg lain..
termasuk salah satu adik dalam lingkaran.. "mba berubah, aku kangen mb yang dulu..", "aku mau dianggep, anggep aku ada, ke orang lain bisa, kok ke aku nggak?" hehe, sedikit 'jleb' sebenenya, tapi itu jelas lebih baik dari pada dia 'kabur' atau 'menghilang' tanpa keterangan..

jugaa, pada hari ini.. yg mengantar lagi sakit..
yang mengantar lagi nikmatnya lelah
yang mengantar lagi pada bahagianya terkuras pikir, jasad dan hati
yang mengantar lagi pada jalan pulang: "Allah.. ampuni.. Allah..terimakasih.. Allah.. jaga selalu kami.."

binar mata bocah-bocah itu
menghadirkan sunyi dalam hati..
juga bisik: "semoga episode ini menjadi bagian dari kenangan indah masa kecil-mu ya de.. meski sebagian-mu tak mendapat kehangatan seperti ini di rumah, tak mendapat pengakuan dan apresiasi setinggi ini dipangkuan ayah atau bunda.. semoga hai ini dan beberapa hari yg lalu menjadi satu puzzle yang nanti akan mempertemukan kita lagi ya de.. dalam jalan dakwah, dalam Jannah.. jazakillah untuk hari2 bersama mata beningmu, bersama tangan kecil-lembut-mu, bersama celoteh polos-mu, bersama isak manja-mu, bersama kreatif-aktif-mu, juga bersama nafas awal iman-mu.. bertumbuhlah.. dan berkembanglah.."


#tak perlu banyak alasan untuk kita menyembah dan taat pada-Nya..
seperti jawaban mantap Rasulullah ketika Aisyah menanyakan padanya, kenapa rela berbengkak-bengkak kaki, padahal sudah ma'shum sang Nabi?
"tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?"

saat kau tidak punya ruang selain dirimu sendiri untuk mengafirmasi bahwa langkah yang kau ambil itu benar, maka satu-satunya cara adalah dengan terus menguatkan daya tahan tubuh dan fikiranmu, serta tentu, ruhiyahmu, bahan bakar nomor satu agar alarm jiwamu tidak ikut membeku..(mbak scentia)

Tidak ada komentar: