Sabtu, 29 Maret 2014

memori yang terseret

berpikir. ya.oke, saya suka dengan aktivitas ini, disamping terlihat keren, berpikir juga menjadi bagian dari rasa syukur: memanfaatkan akal.
berpikir tentang banyak hal, terutama evaluasi diri. saya teringat beberapa tahun silam.
diri ini mungkin identik dengan kelemahan, diam, tertutup, sunyi dan tak terlihat.
tidak suka muncul terlalu banyak, padahal sih pengin *eh
diri ini juga identik dengan perasa nya yang luar biasa, cemburuannya ranking 1 pokoknya. hahaa
tapi, diri ini juga banyak dicinta *eaa walaupun tak banyak dipuja (?) ya,maksudnya..orang2 sih sadar banyak jeleknya, tapi tetep aja dicinta, dengan setia pula *asik
yah, begitulah kira-kira.
ada gemuruh yang sangat bergelora, kadang terlalu sentimentil, sedikit menggebu-gebu.
dan..beberapa tahun silam, sepertinya saya sudah diingatkan akan hal ini.
hm..
dekat, dan nyata sekali pertemuan itu
pertemuan di alam yang berbeda, alam mimpi.
saya berharap mimpi itu sungguhan pertemuan, bukan sekedar mimpi. setidaknya dengan begitu, salah satu kekasihnya terkekasih pernah saya jumpai :)
kala itu disiang hari,
usia belum genap 15 tahun, kelelahan sepulang sekolah, kegiatan OSIS dan berbagai macam les *ya,gini2 rajin les juga lho saya, sekarang juga rajin,rajin ngeles :p
sedari kecil terbiasa membaca banyak kisah, dan salah satunya tentangnya..salah seorang sahabat
ia tak terlalu sering disebut dalam riwayat, tak juga tersebut pada 10 yang dijamin masuk surga, tak pernah menjadi pemimpin, bukan sosok elitis nan populis. dia sosok yang sangat menggebu, tapi disisi lain jiwanya lemah, hanya saja cintanya pada yang terkasih begitu besar, sehingga kelemahannya dihiasi dengan indahnya keimanan.
tahu,siapa yang saya maksud?
ia bahkan meninggal dalam keadaan terasing, hampir tak terurus jasadnya. akhirnya ada yang memberikan kain baginya, dan kain itupun tak cukup menutupi jasadnya.
sebelumnya ia memang mengasingkan diri, memilih hidup dengan zuhud dan jauh dari kekuasaan
sudah tahu siapa yang kumaksud?
ya, dialah Abu Dzar Al Ghiffari
ia tentu bukan yang terbaik, tak sekaliber Abu Bakar lah :), tapi ia adalah Sahabat Nabi..beberapa ada riwayatnya dalam hadist..
dan jujur, ia sebenarnya bukan termasuk yang teridolai *tsah..
tapi ketemu di alam yang lain, begitu nyata, membuat saya sering mengingatnya
dan mengkontempelasikan #apadehmaksudnya diri ..bisa jadi.. ya, bisa jadi.. (tidak perlu saya jabarkan lebih jauh) :D

yang jelas, saya ambil hikmah banyak2..saya teringat kisahnya kala ia-abu dzar al ghiffari- menghina bilal -muadzin kesayangan yang terkasih- dengan sebutan budak hitam.. dan yang terkasih menegurnya keras. dan abu dzar pun memina maaf pd bilal dan rasulullah sambil berurai air pd matanya
atau fragment lainnya, saat abu dzar meminta jabatan -nah,mohon ini dikoreksi,saya agak lupa persisnya- dan yang terkasih tak memberikan karna jiwa abu dzar lemah, sementara jabatan untuk yang kuat.
ada juga potongan kisah lainnya saat abu dzar menegur dengan keras penguasa kala itu -duh,siapa ya penguasanya,lupa maning-, abu dzar juga yang mengingatkan untuk selalu hidup dengan zuhud, ya..itu sisi baiknya, dia teguh pegang prinsip yang diyakininya, meski kelemahannya -menurut saya- ia sang kekasih yg terkasih cukup emosial

ada kenangan yang tersimpan, ia tetap mulia-insyaAllah- disisi-Nya, ya,ia sahabat Rasulullah! bagaimana ia tak mulia..
dan setiap mendengar penggal kisahnya, saya masukkan dalam sebuah arsip khusus tentangnya..untuk saya ambil banyak2 hikmahnya..

tetep boleh dong pengen seperti abu bakar, yang dipanggil semua pintu Surga.. yang disebutkan dalam alqur'an bersanding dengan yang terkasih-Rasulullah- dan yang ketiganya adalah Allah :D.. yang memahami sebelum perginya yang tercinta pd musim haji wada.. yang juga disebut lelaki yang paling dicintai Rasulullah..
tetep boleh dong pengen seperti umar, yang ketegasannya membuat banyak orang tunduk pada islam, walaupun konon dalam riwayat pd masa kepemimpinannya, orang2 lebih takut pada Umar dibanding takut pada Allah..hehe..
atau mungkin untuk figur pemimpin, cukup dekat dengan sosok ustman, emang ustman ini gimana sih? ustman termasuk tipikal melankolis-plegmatis -semoga ini bukan sotoy- haha, sama kayak saya :p
apa lebihnya ustman? tentu saja ia lebih harta, kaya betul orangnya, dan dermawan luarbiasa, yang yang penting termasuk 10 yang dijamin masuk surga..yeeyy ^^9 *kenapa lu?
saat menjadi khalifah, Ustman lebih suka menghindari pertikaian, ia cinta kedamaian, tak suka peperangan *nah kan, plegmatis kan :D
ia yang dermawan, pada akhir hidupnya meninggal dalam keadaan tersakiti, terdzolimi..ia begitu perasa *melankolis
begitulah Ustman.. tapi, ada satu kisah menariknya.. saat ia dinikahkan oleh..erg..oleh..*yap,saya lupa lagi..dengan seorang gadis berusia 18 tahun, sementara dirinya sudah 80 tahun.
perjodohan yang ia tsiqohkan pd yang menjodohkan, sama sekali tak tahu,jika dirinya--ustman--akan dinikahkan dengan gadis kecil itu *namanya cari tau sendiri,saya lupa T.T
saat melihatnya ustman terkaget, ia sampaikan dirinya suda tua, ia tunjukkan uban2 dikepalanya,menunjukkan dirinya tak sekedar tua,tapi tua bangka, hehe.. dan sang gadis menjawab: "hidupmu tlah kau habiskan untuk bersama yang terkasih-Rasulullah- aku bangga dengan itu"
wah, iki dialog paling romantis menurutku sepanjang kisah kasih lainnya :D, ya, selain dialognya ali sm fatimah juga ding ;) begitulah ustman..
dan tentu boleh dong kepengen seperti Aisyah dan Fatimah..dua wanita yang bikin saya jadi...huum..jadi tertampar, karna masih jauh banget bangeett.. -,-

eh, jadi panjang yah.. padahal tadinya cuma mau cerita mimpi..pas jaman smp.. jaman semono, kok sekarang nggak pernah mimpi kayak gitu lagi ya?kebanyakan maksiat kayane..ckckck

tobat yuh tobat...

sambut sahabat,
kejar surga tertinggi,
bertemu yang terkasih,
menatap wajah-Nya,
bertetanggaan dengan para assabiqunal awwalun..

Allah...karuniakan syahid pada kami

*ambil kaca, belum pantes
tapi kabar baiknya, Allah bentangkan peluang pengampunan sepanjang hayat :D
sampai ketemu di Surga yaa..
Griya IM, 28 Jumadil Awal 1435 H

 

Tidak ada komentar: