Sabtu, 03 Januari 2009

Palestineku...

Rasanya lamaa banget ga nulis, libur sekolah walaupun masih bolak-balik buat les, tapi aku ga bisa posting dulu, jalanan terlalu rame kalau kesorean. Di samping itu, fasilitas jalan di Banyumas ini kok ya jelek banget, bolong gede2 plus dalem2 di sana sini, bahaya banget. Kita, para pengguna jalan kan juga harus efisien waktu tho? Masa mau jalan 20km/jam biar selamat n ga njlegudag kalau kena bolongan jalan. Kemarin aja, waktu terakhir pulang, aku nemuin sedikitnya ada 3 truk yang macet, pas di tikungan pula. Fiuhhhh..
Dan saat ini, tepat aku udah ga bisa membendung kerinduan buat menulis.. Sunyi. Sunyii sekali, sebenernya baru pukul 22.57, tapi di rumahku emang selalu sepi. Sunyi.
Dan tepat saat sunyi seperti ini, aku juga bingung harus menulis apa untuk saudaraku di Palestina… Kesunyianku di sini, ketenanganku di sini, kenyamananku di sini, semuanya berbanding terbalik dengan keadaan saudara2ku di sana. Di Palestina. Sungguh, saat ini tanganku kaku, sulit untuk menuliskan kata-kata..
Apa yang bisa aku perbuat di sini?? Berdoa? Cukupkah itu untuk saudaraku?? Selain mengutuk kekejaman Israel, apa yang bisa aku perbuat di sini??
Sudah pukul 23.05.. lidahku kelu,
Bahkan mungkin aku belum memahami benar makna jihad, tapi aku tahu saudaraku saat ini membutuhkanku.. Aku tahu, ribuan mujahidin sedang berjuang di tanah Jihad.. Cukuplah semua yang dikabarkan lewat media, aku tak ingin melihat tubuh kecil yang berdarah, wajah2 lelah atas pertikaian yang tak berujung itu.. Aku tak ingin melihatnya terus-menerus, buat apa hanya melihat saja penderitaan mereka. Walaupun sesungguhnya, aku percaya, Allah meghimpun mereka dalam barisan para Syuhada…
Lama terdiam..aku teringat sebuah pesan 2 jam yang lalu, dari murabbiku. Besok akan ada aksi solidaritas sekaligus penggalangan dana buat Palestina, ya..aku bisa melakukan ini, ikut dalam barisan mereka.
Dan sekarang kembali sunyi, senja ini sunyi..aku sudah sampai di rumah sekitar 3 jam yang lalu. Apa ya yang bisa aku katakan untuk aksi yang baru ku ikuti? Ini adalah pengalamanku yang pertama mengikuti aksi semacam ini, rasanya… Aku senang, yah aku senang karena punya kakak2 baru, mba2 mahasiswa Unsoed yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Palestina, aku senang berkenalan dengan mereka. Tapi jujur, lidahku kelu setelah serangkaian aksi berakhir di alun-alun Purwokerto, diam2 dalam hatiku..”cukupkah ini saudaraku?, adakah aku tlah menjadi bagian dari tubuhmu untuk merasakan semua penderitaanmu di sana?, adakah aku tlah berusaha membantumu? Menghancurkan musuh2 kita??” Sungguh, habis kata2ku..
Israel LAKNATULLAH!!! TERORIS!!! Semoga Alloh selalu mendampingi mereka yang berjuang untuk saudaranya, yang saat ini sedang terhimpit tekanan, yang saat ini bertaruh nyawa untuk akidahnya, dan bertaruh nyawa untuk tanah airnya.. Saudara-saudaraku di Palestine, di Poso, Irak, dan seluruh penjuru dunia.. Allah bersama kita, Allah akan menolong kita.
Aksi kami tak hanya orasi2 mengutuk kekejaman Israel, menuntut pembebasan tanah Palestine.. Kami juga menggalang dana, tahu perjuangan mba-mba dan mas-mas mahasiswa yang membawa kotak peduli Palestina?? Mereka turun ke jalan, dan terus semangat mengajak pengguna jalan untuk ikut peduli Palestina, ada yang justru menutup kaca mobilnya, ada yang melemparkan uang receh, satu thok pula, entah lima ratusan atau malah seratusan, tapi itu masih mendingan kok. Walaupun karena itu, aku jadi melihat seorang ikhwan yang tetap mengambil uang receh itu,,miris. Tapi ada juga yang memberi lembaran biru atau merahnya. Yah, apa sih yang akan dipikirkan oleh mereka yang hanya hura-hura melihat semua ini? Buang waktu? Malu2in? Gengsi? Semua yang saat ini turun ke jalan, tak terpikirkan itu semua, dalam tekad kami, saudara kita di sana membutuhkan kami, apa hanya hati yang akan bersimpati, tak adakah tangan yang bergerak melakukan hal yang lebih nyata?? Saya kira, ini bagian dari usaha nyata itu.
Dan sepanjang perjalanan pulang tadi, aku terdiam. Beku. Aku teringat sebuah pesan dari seseorang, Syahadah Al-Akhras Palestina..(afwan, saya hanya samara-samar mengingat isinya..) Aku juga teringat sebuah buku yang pernah kubaca ‘a little peace of ground’, kisah tentang anak Palestine, aku membeli saat aku sama sekali tak tahu perjuangan, jihad, zionis, yahudi. Ya, salah beli, tapi siapa sangka, dari salah beli itu aku bersyukur, bisa tahu lebih dekat tentang Palestina, tentang Ramallah.. berkisah tentang seorang anak Palestina yang menuliskan cita-citanya; 1.Pembebas Palestina dan Pahlawan Nasional 2.Pencipta game computer terbaik sepanjang masa 3.Penemu formula asam (untuk menghancurkan baja yang digunakan dalam persenjataan, tank dan helicopter milik Israel) 4.Hidup.Kalaupun harus tertembak hanya di bagian-bagian yang bisa disembuhkan, tidak di kepala atau di tulang belakang. Insya Allah. Ada sepuluh cita-cita, tapi aku kira keempat cita-cita itu cukup membuat kita melihat sebuah harapan di tengah keadaan yang tidak mungkin. Apa yang terpikir? Baca aja bukunya^^
Terimakasih ya Allah untuk semua ini, terimakasih mba, maz, aku belajar banyak hari ini.. Terimakasih ibu, tlah mengizinkanku ikut dalan aksi ini (walaupun aku izinnya juga setengah-setengah).. Jazakumulloh khoir semuanya..

Berkobar tinggi panaskan bumi
Membakar lading dan rumah kami
Darah syuhada mengalir suburkan negeri
Tiada kata lagi
Kami harus kembali
Siapa dituduh, siapa menuduh
Mulut lancang asal berbicara
Kami mujahid bukan perusuh
Berjuang pertahankan agama
Berbekal iman yang paling utama
Mujahid maju songsong senjata
Pasukan Allah akan membela
Mereka atau kami binasa
Walau tertatih kami berjalan
Susuri bukit lembah dan hutan
Bukan karna takut kami berlari
Dengan asma Allah
Kami akan kembali
(Izzatul Islam)

Tidak ada komentar: