Senin, 16 Maret 2009

Untuk membahagiakanmu..tak apalah.

Tadinya,,berat sekali untuk memutuskan. Tentang cita-cita. Ibu, Ayah, dan hampir semua keluarga berharap padaku. Mengatakan dan menyarankan hal yang sam padaku, menyarankan aku ke tempat yang sama sekali tak ku minati walau ku sukai.

Tapi sungguh, aku tak bisa melihat wajah ibu yang akhirnya mengatakan "terserah kamu saja, ibu hanya ingin kamu jadi orang sukses", dengan mata menerawang dan wajah yang berpaling. Ahh, mana mungkin aku tega menghapus mimpi beliau.. Mana mungkin aku membungkus semua harapan mereka dan membuangnya jauh-jauh. Aku saat ini, berada di sini, bersekolah dan mendapatkan segala fasilitas pu karena kebaikan mereka, mana mungkin semua harapannya untukku ku acuhkan begitu saja, sementara hanya aku harapan mereka.

Akhirnya aku diam dan berdoa, bertanya pada Robb-ku, Ya Robb, jika memang harus ku penuhi harapan mereka, mohon mudahkanlah dan buatlah hidup Ibu dan ayah penuh bahagia hingga menatap-Mu dengan segala keagungan-Mu..

Yah akhirnya ku berpikir, untuk kebahagiaan mereka tentu akan ku ambil keputusan ini. Nanti, apapun hasilnya, semoga aku kan menemukan yang lebih baik, untuk kebahagiaan mereka. 

Tidak ada komentar: