Sabtu, 20 Juni 2009

Horeee...Ahmadinejad jadi Presiden Iran lagi..

Teheran - Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, Mahmoud Ahmadinejad terpilih kembali menjadi presiden Iran untuk kali kedua berturut-turut. Ahmadinejad jauh mengungguli pesaing terberatnya mantan Perdana Menteri Mir Hossein Mousavi. Alhamdulillah...

"Dengan 47,3 persen dari semua kotak telah dihitung, dengan jumlah 15.251.781 suara, Ahmadinejad menerima 10.230.478 suara, atau 67,07 persen dari seluruh suara. Perolehan itu berbanding dengan 4.628.912, atau 30,34 persen suara bagi penantang terdekatnya, mantan perdana menteri Mir Hossein Mousavi," jelas Ketua Komisi Pemilihan di Kementerian Dalam Negeri. Kamran Daneshjoo di Teheran, Iran, Sabtu (13/6/2009).

Sedangkan bekas komandan Garda Revolusi Mohsen Rezai terhempas jauh di urutan ketiga, dengan perolehan sekitar 259.456 suara atau 1,7%. Sementara mantan Ketua Parlemen Mehdi Karroubi menyusul di posisi keempat dengan raupan 132.935 suara, atau 0,86%.

Mengapa Ahmadinejad selalu dikagumi? Rasanya sudah menjadi rahasia umum, kerinduan akan sosok yang berani melawan hegemoni dunia, diantara hal menarik yang tertancap kuat dalam sanubari warga dunia. Seperti yang baru saja terjadi di konferensi Durban 2, Jenewa. Meskipun politisi asal negara-negara adikuasa berusaha menghadang langkah berani Ahmadinejad dengan melakukan aksi walkout, tapi dukungan dari berbagai kalangan terhadap isi pidato Ahmadinejad tetap berdatangan dari berbagai belahan dunia.

Chanel 1 televisi Rusia, menyebutkan Pidato Ahmadinejad mendapat sambutan luar biasa dari peserta konferensi Jenewa, tentu saja dari yang hadir setelah aksi walkout. Beberapa jurnalis juga memuji kekuatan pidato Ahmadinejad, seperti diungkap jurnalis Mesir, yang dikutip Kaihan, Rabu, 22 April 2009: “Sejujurnya harus diakui , Ahmadinejad menjadi bintang dalam pertemuan Jenewa. Ia dengan penuh keberanian menyebutkan bahwa bangsa Israel lah yang paling rasial ”

Sambutan hangat juga berdatangan dari warga dunia lain, Masud Shajrah, ketua komisi hak-hak asasi manusia untuk urusan muslim Inggris dalam salah satu wawancaranya dengan Irna menyebutkan: “Pidato Ahmadi nejad dalam konferensi Jenewa mengungkap kebohongan para pengusung anti rasisme” Sedang salah seorang pengamat media CNN asal Inggris, menuliskan protes adanya dualisme dunia Barat: “Kita di sini selalu bicara soal kebebasan, tapi mengapa harus memboikot pidato Ahmadinejad”

Di dalam negeri sendiri, tanggapan atas pidato Ahmadinejad mengalir dari berbagai kalangan. Anggota dewan di sela-sela sidang mengeluarkan pernyataan mendukung penuh isi pidato Ahmadinejad. Ahmad Tavakoli dalam salah satu pernyataannya memuji sikap Ahmadinejad: “Para penuntut kebebasan bangga terhadap pembelaan Ahmadinejad pada kaum tertindas” Pernyataan serupa didukung oleh 210 anggota dewan lainnya.

Dari kalangan ulama, berbagai reaksi juga terus berdatangan. Ayatullah Nuri Hamedani menegaskan: “Inilah langkah keberanian yang diwariskan Imam Khomeini, Ahmadinejad di tengah situasi memanas, dengan sabar mampu menyelesaikan pidatonya dan menyeret Israel sebagai pihak yang sangat rasial” Sedang di kalangan masyarakat umum, sebuah lembaga polling yang dikutip Kaihan menyebutkan 90 persen masyarakat Iran menyetujui pidato Ahmadinejad meningkatkan rasa percaya diri warga Iran.

Reaksi positif juga muncul dari kalangan kampus. 40 organisasi kemahasiswaan, diantara yang cukup populer, Basij Daneshjui mengeluarkan pernyataan sikap bersama mendukung langkah presiden Ahmadinejad dalam konferensi Jenewa: “Pidato Ahmadinejad menunjukkan, sampai saat ini masyarakat dunia masih haus dengan seruan yang mengandung ruh, yang dapat menyatukan dunia tanpa memandang bangsa dan warna kulit”

Sosok yang berdiri tegar memperjuangkan kaum tertindas memang akan selalu di damba di muka bumi, dinanti pecintanya di setiap bumi. Seperti pagi itu, pukul 06.40 ratusan pemuda sudah mengitari bandara Mehrabad untuk menyambut kehadiran sang pemberani yang kembali dari sebuah misi kemanusiaan, misi anti rasisme. Barangkali inilah yang dimaksud kantor berita Fars, sebagai kembalinya sang pemenang.

beritajatim.com
sophiazahra.multiply.com

Tidak ada komentar: