Minggu, 22 November 2009

kangen berat

Setelah Tekad 1
Ya Alloh.. hamba sungguh telah terlanjur mencintai jalan ini, hamba sudah terlanjur mencintai ukhuwah ini.. maka Ya Alloh, berilah selalu kerinduan itu pada hati hamba, berilah selalu semangat itu pada setiap langkah hamba, karena hamba tlah terlanjur mengetahui jalan panjang nan berliku yang Engkau janjikan surga di akhirnya.. Apalah jadinya hamba jika Engkau tak memberikan kekuatan pada hamba untuk bertahan, apalah jadinya jika Engkau sedikit demi sedikit mengambil rasa kerinduan itu, sedikit demi sedikit mengambil semangat itu.. apalah jadinya...hamba tak mau itu terjadi... Ya Alloh...hamba ingin bertahan, bertahan sampai hamba mati.... meski sungguh2 hamba menyadari entah apa yang kan terjadi esok hari, semoga selalu Kau curahkan hidayah-Mu pada hamba... hamba mohon... Ya Robb, izinkan hamba nanti di akhirat memberikan mahkota yang indah pada orang tua hamba.. izinkan hamba merangkai mahkota itu mulai sekarang... hamba sangat mencintai orang tua hamba, meski Engkau tak pernah mempertemukan kami di dunia, semoga surga adalah tempat pertemuan di akhirat..
Ayah...lihatlah anakmu ini, dia sedang terpekur pada kalam Illahi yang sedang di dengungkan, ia sedang terpekur memikirkan Robb yang selama ini sering dilupakannya, dia sedang meminta, sugguh2 dari hatinya yang paling jernih, sebuah mahkota indah untukmu... Mahkota yang akan dia serahkan pada waktu pertemuan itu tiba.
Lihatlah ayah...anakmu telah memilih jalan dakwah sebagai bagian hidupnya, lihatlah,,ia ketakutan atas ketidak-konsisten-annya sendiri...ia ketakutan akan terlempar ke jalan lain yang entah apa muaranya..
Ayah....rindu ini memuncak, sedikit saja hal yang mengingatkan sungguh2 mengguncang sisi sentimentil anakmu ini... Seperti tadi, entah apa yang membuatnya, bulir airmata itu dengan mudahnya keluar begitu saja, tak biasanya anakmu ini seperti itu ayah..tak biasanya... 19 tahun, ternyata tak cukup bagiku untuk mengetahui alasan hakiki dari Alloh, ternyata tak cukup bagiku untuk banyak2 bersyukur..
Ternyata aku rindu sekali.......................................................
Selalu saja, saat flashback, ada cerita yang mengharukan, kebanyakan pedih ayah.... selalu saja.

Tidak ada komentar: