Jumat, 11 November 2011

aku mau pulang saja

terlihat bahagia, bahkan bak putri raja...
ah, itu kan yang terlihat mata... sungguhannya yang dirasa kan bisa berbeda... rumah sebesar itu yang sepi dan mencekam... juga tembok abstrak yang tak kunjung bisa diruntuhkan... standar yang kian hari kian meninggi yang terlampau menyesakkan untuk dituruti... juga tuntutan ini.. tuntutan itu....
waktu lama tak cukup juga buat belajar: adaptasi, menerima, menganggap tak terlalu serius...
makin lama.... makin bertahun, justru semakin merasa: itu bukan aku, ini bukan aku, aku tak mengenali diriku disini..takkan pernah.
semakin lama juga, semakin sedikit pilihan, semakin banyak sekat yang membataskan.. lagi pula siapa aku berani membantah..
aku tlah tumbuh dengan segala kelelahan, keletihan dan penatnya... aku tlah tumbuh dengan cucuran keringatnya... meskipun aku bukan darah dagingnya...
apalagi soal "pertemuan sengaja" itu...makin sesaakk rasanya dadaku... makinn tebaalll rasanya kabut itu...
trus mau gimana chat??ahh...tanya sendiri...bingung sendiri. buntu.
ingin memang tak selalu selaras dengan kenyataan... tapi kalo ingin kita disingkirkan untuk inginnya yg lain gimanaa tuuhh... hhhuuuuhhhhhhh.. (berat amat ni nafas yak..)
masalahnya tak sekedar ingin, tak sekedar ingin. hiks........
tapi inginnya beliau beliau juga kayaknya tak sekedar ingin...
aduuhhh...Gustii Pangeran... pripun....
makin jauuh.... makin ingin pergi, pulang ke rumah. rumah yang bener2 rumah. rumah tempat kelahiran, rumah tempat belajar merangkak dan berjalan, rumah yang mungkin menjadi tempat mengeja kata pertama: ummi
sekarang, detik ini, masiih nunggu balesan sms dari destiya sama kiki.... daripada besok ketemu, pertemuan yang konyol.. haha...
yang bikin aku sedih, semua ituu...yah urusan ini..efeknya luar biasa. aku cuekin pemira, komsoed bahkan temen2 di kelas.. putus asa..
Putus asa liat temen2 yang nyontek di kelas, putus asa dengan diriku sendiri yang gini2 aja, putus asa belum bisa jadi yang terbaik. Berani2nya aku putus asa... astaghfirulloh... astaghfirulloh...
urusan ini terlihat sepelee sekali... tapi serius efeknya..
aku mau pulang saja ayah... pulang ke rumah panggung kita.

#depan UPT, dibawah gerimis langit purwokerto










Tidak ada komentar: