Kamis, 05 April 2012

jujur

akan kuceritakan padamu tentang waktu.. yang menggilas dan telah berlalu.. yang membersamaiku sampai detik ini..
akan kuceritakan padamu tentang hidup.. yang menelikung, lurus, menanjak, naik dan terperosok.. yang melompat..yang berlari..yang sempit, sesak..lapang.. yang bahagia, cemas, khawatir, takut, sedih..kecewa...
akan kuceritakan padamu tentang episode.. yang membeku, yang merah, yang malu, yang aneh.. yang salju, yang angin, yang lembaran bambu...
akan kuceritakan padamu tentang rasa... yang jujur...

semua bermula dari sini.. hujan..
hari ini kembali datang penjelasan..
hujan bagiku selalu jujur... jujur bertutur.. tentang dingin..tentang teduh..tentang bersama-sama.. tentang basah..
aku memulai langkah ini,berhari yang lalu..ketika masa putih abu... memulai saja, mencoba masuk di dalamnya..mencoba menapaknya..sebisanya..
tentang visi, tentang penghambaan semua bermulai disana.. diteduh bergugurannya daun.. "tarbiyah"
melepaskan atribut kejahiliyahan adalah upaya memantaskan diri, terus menerus dihadapan Rabb-nya.. melepaskan segala atributnya, bukan dalan satu atau tiga jam.. bukan juga soal hari, pekan, bulan, tahun, windu.. melepaskan segala atribut kejahiliyahan butuh waktu seumur hidup... masih ingatkan, bagaimana Al-Ghiffari ditegur Rasulullah karena telah menghina Bilal bin Rabah.. atau masih ingatkan ketika Al faruq seperti "kesetanan" saat menghadapi wafatnya Rasulullah?..
melepaskan atribut kejahiliyahan, butuh waktu seumur hidup...
seumur hidup kawan.. seumur hidup yang sebentar.. seumur hidup yang misteri.. (aduh, jadi merinding gini inget mati)..
apalagi bagi yang berangkat dari lingkungan antah berantah.. tsaahh.. ga denk.. maksudnya baru mengenal dan dikenalkan tarbiyah pas udah akil baligh lewat jauh.. haha... butuh usaha ekstra.. sekali lagi usaha ekstra kawan..
ketika futur misalnya, gampang banget balik lagi ke masa2 jahiliyah..malah, na'udzubillah, bisa lebih jahiliyah lagi... ya, atau ketika disorientasi, saking ga ada kerjaannya, atau saking buanyak kerjaannya, jatuhnya sama.. ga jelass.. hehe.. dan akhirnya ga ngapa2in.. dan itu sebentuk kesia-siaan...
ketika cemburu misalnya.. atau marah, atau kecewa.. duh, ladang belajar itu luaass, sekedar untuk belajar soal rasa-pun.. ya, kita akan melalui-nya...
hal-hal itu sangat memungkinkan kita kembali ke kejahiliyahan, kembali berteman, semula mendekat, lalu berangkulan, akhirnya temenan lagi sm yang namanya jahiliyah.. astaghfirulloh...

juga hujan hari ini kawan, yang lagi2 menasehatiku... seperti hujan sebelumnya.. seperti gerimis kemarin, seperti mendung yang lalu..
ketika berkali kutemui, dua insan, sejoli, muda-mudi.. mojok, makan bareng, bercanda, membagi cerita, berantem..kutemui yang teman, yang sahabat, yang ga kenal bahkan... hal yang terlintas dalam kepalaku adalah "mereka curang banget, udah ngerasain aja hari ini..sementara aku dan kawan2ku harus bertahan..dan bersabar.."
kadang aku berpikir kawan, tidak masalah kita ikut merasai, sedikit saja.. toh dakwah tetap jalan, toh, amal yaumi tetap terpenuhi, toh agenda2 wajihah tak terkorbankan.. tetapi ketika kudapati realitas, aku tahu..sekedar untuk merasai sedikit itu-pun kita tak akan sempat, jika terus sepanjang usia kita berusaha melepas atribut kejahiliyahan..

akan kucerotakan dengan jujur kawan, tentang hati yang merindu.. menggenapkan ruang kosong didalamnya, meletakkan sebuah nama..
kuceritakan dengan jujur kawan, tentang rasa ingin segera.. berjumpa.. tetapi aku tahu betul, saat ini belum waktunya.. selesaikan dengan baik semua yang ada di hadapan.. lalau sandarkan semua pada Allah... ketika kudapati mereka lagi, muda mudi itu dipinggir jalan, pada gerimis, atau disudut warung makan, dengan bermacam cerita.. ya, mereka hanya sedang bermain drama satu sama lain.. drama tentang rasa, drama tentang sayang, drama tentang pengorbanan, drama tentang tanggung jawab.. sementara engkau, dan kawanmu.. insyaAllah sedang beribadah, tidak dalam drama.. sebaik-baik balasannya adalah ridho Allah dan Surga.. sementara mereka? hanya sedikit kesenangan dunia, lalu entahlah bagaimana nanti akhirnya..

kuterabas lagi hujan.. yaa.. pilihanku saat ini dan kawanku, insyaAllah tak akan sia-sia...

Tidak ada komentar: