Minggu, 05 Mei 2013

cinta buta

mata yang buta, itu tak apa
tapi kalau cinta yang buta?
...
merambat menjadi cemburu buta? akhirnya menjadi buta.. menutup segala yang ada

...

saya akan menceritakan seseorang,tentang cintanya yang buta, tentang cemburunya yang buta.
cemburu mungkin sama seperti kemarahan, kekerabatan mereka mungkin juga sangat dekat.
dan kemarahan ibarat api yang bisa membakar semuanya, menghanguskannya, menjadikan abu, lantas hilang tak bersisa
mungkin itu yang sedang dirasakan dia, sebut saja Sarah
cintanya pada sang adik yang begitu besar membuatnya mudah cemburu
Sarah begitu sayang padanya, begitu mencintainya..
hingga waktu berlalu..
Sarah menyadari adik kecilnya dicintai banyak orang
dan dengan sifat riang terbuka-nya sang adik..siapapun mendapat respon baik..
Sarah pun menyadari adiknya mencintai banyak orang lain, karna sebenarnya Sarah pun orang lain.
dan Sarah terluka.. ia cemburu buta, ia tak rela, tak rela
Adiknya kini tlah bersama oranglain..dicintai dan mencintai..lebih..
dan Sarah justru semakin jauh, jauh..
Sarah berusaha menanyakan pada hatinya,
Sarah berusaha menanyakan dalam doa
dan sampailah ia pada percakapan dengan dirinya sendiri
"kau yang tidak tahu diri sejak awal..
kau yang salah karna terlalu mencintainya
dan lebih salah lagi kau berharap ia mencintaimu seperti kau mencintainya,
ah..Sarah..tahu diri lah.. kau bukan lah siapa2 baginya
kau hanya orang lain yang sekarang sedang 'berpapasan' di jalan kehidupan
 tahu diri lah!! dia berhak memilih cintanya, memang kamu siapa?"
percakapan itu berulang berulang berulang memenuhi kepala Sarah, tak terkira air mata yang tumpah..
sampai Sarah akhirnya memilih berbagi..
"aku tak tahu bagaimana menggambarkan hancurnya semua,
entah hatiku masih berbentuk atau tidak,
kutemukan fakta,dia lebih memilih Citra (sebut saja demikian),
aku sayang sekali padanya, tapi kenapa sekaligus aku mudah sekali cemburu ketika ia berdekat-dekat dengan Citra? kenapa aku begitu buta mencintainya,sampai melupakan bahwa aku bukanlah siapa-siapa baginya, sebaiknya mungkin aku berdiri saja di tepi, menyaksikannya berlari bersama Citra, tertawa, bahagia..
itu seharusnya membuatku lega dan turut tersenyum bahagia 'orang yang kucintai bahagia,meski tak bersamaku'
aku mungkin memang sangat lah berlebihan, karna sekarang aku terbangun dari mimpiku..dan kini aku sadar sepenuhnya: aku bukanlah siapa2. biar rasa guruh gemuruh ini aku saja yang menyelesaikannya"
dan yang mendengar, hanya dapat mengelus punggungnya, menepuk nepuk pundaknya, sembari berbisik..cinta mungkin memangtak harus selalu memiliki, tapi dengan mencintai..bukankah kau pun sedang beribadah Sarah?
wajah Sarah masih pias, belum ada ekspresi apapun disana..
semoga Sarah segera bisa tersenyum kembali



cintailah,karna kau tak pernah bisa memangkasnya
biar cukup Yang Maha Mencintai yang membalasnya
biarkan,dan biarkan dia memilih cintanya
jika bukan kamu pilihannya,terimalah,karna kau bukan siapa-siapa
:D  

Tidak ada komentar: