Senin, 20 Mei 2013

puisi senja kebangkitan

gemuruh menderas rintik, 
genang menggenang menjadi buram di daratan,
menusuk nusuk bak jarum..karna cepatnya dari ketinggian,
mematuhi hukum gravitasi,
menguapkan zat volatil pada pijakan kaki bernama tanah,
aromanya menguar,
dinginnya menggetar,
petir sambarnya mencekam..
hujan..
kau datang lagi halangiku kesana, 
untuk sedikit saja merasai sembuh..padahal kau tahu?sudah tertunda sekian lama.. kau datang lagi menawariku lain hal yg lebih sederhana bisa kulakukan: berdoa, ditengah gegap gempita hadirmu..
menerabasnya dengan kekuatan yg tersisa, aku mungkin tak sekuat engkau sehingga suatu saat aku kan kalah,
tapi hujan..diantara berpuluh teman, izinkan aku belajar darimu..
hadirmu bersama angin, dingin, guruh, petir, gelap.. apa kalian satu paket? kenapa bisa kalian begitu setia, berabad lamanya selalu bersama, datang dengan harmoni, saling melengkapi.. meskipun penduduk permukaan yang kau datangi ada yang benci, ada yg takut pada paket komplitmu.. Bisa kau beritahu aku rahasianya hujan? (senja kebangkitan nasional 2013, +-16.00 wib)
terakhir2 bukan puisi lagi kayaknya ya -___- dasar amatiran! :p


saya teringat tausiyah seorang kakak nun jauh di seberang timur sana ketika awal awal saya memasuki dunia kampus.. "adikku, semoga Allah selalu menjagamu, menitip ikhlas pada kalbumu, membuatmu berbeda dari yg ada, membuatmu istimewa dari yang teristimewa.. kau tahu dik?dakwah seperti memintal serat kaca, tanganmu bisa berdarah-darah, jiwamu meronta menanti datangnya jeda tapi kita tidak boleh menyerah apalagi hanya masalah kecil. Jangan sampai ini adalah peluang amalan yang terakhir. Karena kita tidak bisa menebak apa besok kita masih bersama. Jangan menyerah ya,, Tetap semangat.." padahal waktu itu ga ada angin, hujan, apalagi petir..saya lagi ngga kenapa2, hehe, si kakak kasih tausiyah itu..dan krasa banget disaat-saat alhamdulillah seperti kemaren, ini, dan..dan.. ^^ atau saat seorang saudara menyemangati dengan memberikan analogi bunga di padang tandus, atau saat saudara yg lain tanpa kata, kalimat namun sejuk wajahnya..ya, tumpah ruah saja akhirnya..kemudian menggenggam erat lagi, ayo ukh.. :D aaa, itu indah banget, dan kudu disyukuri, dan kudu terus lanjut, aja nyerah, aja nyerah, kudu semangat, kudu optimis, karna ga seberapa jauh lagi..sebentar saja..

ya, bisa jadi ini peluang amal yg terakhir.. ahsanu 'amala, ahsanu 'amala, ahsanu 'amala..
empat tahun itu... :D

Tidak ada komentar: