Minggu, 10 November 2013

begitu ingin


Apa-apa yang tak berbicara, tak selalu berarti bisu. Sebagaimana apa-apa yang tak tampak, tak selalu bermakna tiada.

Aku begitu ingin, suatu waktu, mengerti benar bahasa langit. Atau bahasa dedaunan yang terhempas di musim gugur. Sebab betapapun lisanku berkata indah akan dunia, tetap saja aku terbata mengucap syukur dan bersujud dengan penuh kerendahan hati.

Aku pun ingin berguru pada hujan yang dilupakan, yang hadirnya terjejak pada pepohonan yang subur. Atau kepada awan yang berbincang dengan angin, yang beriring menuju satu savana, sabar meniti jarak.

Hingga lalu kusaksikan pada suatu masa, bunga-bunga nan merekah di musim semi, ataupun keteduhan nan hijau yang begitu lebat di musim panas. Disana, semacam tertera satu niscaya, bahwa pada ketaatan yang disempurnakan, ada kisah yang kan berbuah jadi indah.


Achmad Lutfi
9 November 2013

Lokasi: Bahnhof Calberlah

Tidak ada komentar: