Senin, 14 Juli 2014

PAK MANTRI



berbilang puluhan mungkin ibu memanggilnya ke rumah kami, untuk meredakan nyeri, sakit dan demam pada ayah, ibu, nenek dan aku
sejak aku baru mengerti a,i,u,e,o..beliau sudah setia mengunjungi setiap rumah yang membutuhkannya. tidak peduli siang bahkan tengah malam
obat-obatnya seringkali ampuh dan mujarab, tak heran kami memanggilnya sampai puluhan kali kan?
terakhir adalah satu pekan kemarin, tombol panggilan akhirnya ibu tekan. tak kuat lagi melihat putri semata wayang meringis sambil menangis menahan sakit pada seluruh tangan kanannya
tak tahu sebab, putri semata wayangnya yang sudah tak kuat lagi menurut saja
ketika panggilan itu berjawab untuk menujunya saja, sedang tak berkeliling alasannya
tengah malam yang takkan kulupa, ibu pakaikan kerudung, aku seperti balita yang baru bisa bicara dan berjalan. tertatih sambil meringis, padahal hey! yang sakit tangan kananku, bukan kaki dan mataku.
Beliau, tak banyak berkata. hanya melihat sekilas saja. ditanya bagaimana sakitnya, ya aku menjawab seadanya, sakit sekali seluruh sendi dan tulangnya, Pak
selanjutnya beliau menyiapkan obat
dan aku pulang masih dengan sedikit isak, tengah malam, sakit yang tak akan kulupakan
tiga jam berlalu, aku bahkan tak berani menyentuh tanganku, takut sakit itu  kembali lagi
tidur masih seperti ayam, tak jelas.
esoknya kembali membaik
ajaib sekali obat dari Pak Mantri, sejak dulu, sejak aku belum lancar membaca huruf-huruf
terimakasih, Pak Mantri :D

~dalam sebulan bertambah 2 kali ‘koleksi’, semakin mengingatkan betapa tak mampunya diri..
ingat akhirat banyak-banyak, kita tak punya kekuatan  bahkan diujung jari sekalipun!
Ramadhan ke-12, 1435H

Tidak ada komentar: