Senin, 04 Agustus 2014

tulisan lama: "..."



aku tak berani menatapmu lekat lagi purnama..
entah sejak kapan, aku takut menatapmu lekat
kau tau?
hanya agar aku tak masuk dalam pusaran itu.. pusaran yang menghentikanku seolah bumi mandeg berotasi.. pusaran yang membuatku beku seolah terkirim ke kutub antartika..
aku takut memandangimu lagi dengan lekat..
aku takut terhinggapi aurora yang mempersona mata..kemudian aku terbuai karnanya.
Purnama..memandangimu lekat saja aku tak berani, bagaimana akan kukatakan padamu segala rupa ini? ah, ini apa purnama?
dan lagi2 purnama, semakin kau kupandang lekat..semakin jelas kulihat bayanganku disana.. aku tak ubahnya hanya seekor pungguk..seekor pungguk..
tak pantas purnama, tak pantas aku memandangimu lagi.. bahkan hanya sedikit melihat.. tak pantas! bangunkan aku purnama.. bangunkan aku..
aku harus meninggalkanmu, melepaskan diri dari jerat mindamu.. dan pergi menjaga diri, entah sampai kapan.. yang kutahu.. saat ini, betapa tak tahu dirinya aku..
sungguh sempurna bulat rasa malu ku.. sempurna membulat. amboi. bangunkan aku segera purnama, akan kutarik sekencang mungkin diriku..agar lepas dari jerat mindamu

(selepas punama, 24 Januari 2014)

Tidak ada komentar: