Senin, 04 Agustus 2014

tulisan lama: Mungkin Karna Kau Bukan Lelaki



seringkali, kita sebagai wanita memiliki harap, begini dan begini
apalagi ketika ada titik persimpangan ditemui, dipertemukan dengan seseorang yang terbilang mapan, namun hati mengelaknya kuat, keyakinan tak kunjung datang, keraguan mengungkung pekat.
disaat yang sama, berbagai harap muncul, seseorang pemberani datang menyelesaikan.
ah, tapi tak sesederhana ini wahai wanita. dari sudut pandangmu mudah saja, dari cara berpikirmu sederhana saja, dari perkiraanmu, segala pertimbanganmu mungkin keberanian saja sudah cukup.
cobalah kau pikirkan lagi, sepertimu yang mengelak dan tak kunjung yakin karna ragu akan masa depan (akhirat) mu, karna ragu ujung bahteramu tak sampai surga. pernah kau coba pikirkan duhai wanita, lelaki..tak berpikir sesederhana itu.
harap itu bisa saja sama, keberanian itu mungkin saja ada. tapi ia lelaki, pernah kau coba menjadi lelaki? yang akan ‘mengambil alih’ SELURUH hidup mu, bahkan matimu, mengambil alih segalanya. kau wanita, mungkin tak terlalu kau jadikan beban dalan fikirmu, tapi baginya yang seorang lelaki? hal ini tidaklah sederhana Nona..
lelaki itu.. tahu hidup ini keras!
ia belum melangkah maju karna ragu tak dapat mengambil alih dengan becus, karna ragu justru tidak bisa membahagiakan sebagaimana mestinya. meski kerinduannya begitu sangat, tapi..ketakutan tak bisa membahagiakan memaksanya sejenak menghentikan langkah, ia perlu waktu untuk mempersiapkan segalanya..setidaknya untuk meyakinkan dirinya sendiri kelak akan dapat membahagiakan.
wanita, pernah kau berpikir begitu? bukan hanya soal keberanian, banyak, terlalu banyak yang melintas dan dipikirkan oleh seorang lelaki untuk mengambil alih seluruh hidup dan mati seorang wanita dari walinya.
mungkin karna kau bukan lelaki, kau menaruh harap begini begini, kadang terlalu melangit. lelaki itu, pun manusia. semoga Allah hadirkan keyakinan. karna bagaimanapun..keberanian selalu memiliki resiko. semoga Allah hadirkan keyakinan itu, untuk melangkah dan memulai jejak baru dalam hidup.
ah, rumit. kenapa rumit. [sudah ah]
~rumah, 1 Maret 2014

Tidak ada komentar: