Kamis, 11 Desember 2014

Salah Paham, (lagi?)

berdiri diantara dua perahu keluarga adalah hal yang tak mudah. kita harus pandai memerankan fungsi kita sebaik-baiknya pada tiap sisi-nya. terkadang hal tersebut membuat diri seolah berubah warna, itu semua karena kita tak bisa membocorkan perahu hingga tenggelam untuk membuat kedua perahu tetap berlayar.
kalian, yang tak menghadapi situasi ini tentu tak akan tahu bagaimana sulitnya mengelola ini semua.
kalian, yang tak menghadapi situasi ini mungkin akan lebih sering salah paham terhadap manusia2 yang tertakdir menjalani hidup yang tidak senormal kalian.
yeah, everybody have own capacity..
sejatinya semua orang punya bebannya masing-masing.

hanya ingin menyampaikan kepada kalian yang mungkin sekarang sedang salah paham.. bahwa kami, ingin memperbaiki takdir yang terjadi pada diri kami dengan keputusan merdeka dari kami.
ngerti nggak maksudnya?
nggak??
-__-

dengan takdir dan kehidupan yang kami rasakan sedikit pahit selama ini.. kami ingin memperbaikinya.. maka orang-orang seperti kami mempunyai cita-cita dan harapan tinggi untuk suatu hal yang belum tentu dianggap penting atau dijadikan prioritas oleh oranglain.
maka, mungkin kalian akan mendapati betapa keras kepalanya manusia2 seperti kami mempertahankan suatu keyakinan.

kami terbiasa menelan pahit dalam kehidupan, kami terbiasa bertahan dalam kesusahan, kami terbiasa menahan ngilu dan sakit yang menikam dada, KAMI TERBIASA BERDAMAI DENGAN BANYAK HAL..

dan pada akhirnya..
kami hanyalah MANUSIA..

yang akan menemukan titik dimana kami ingin sejenak berhenti menelan kepahitan, kami juga ingin sungguh2 tersenyum bahagia tanpa bersamaan menahan sakit yang menikan ulu, kami juga ingin berhenti untuk berdamai lagi..

kami ingin memilih jalan kami sendiri..

yang setelah kami lalui rupa rupi hidup ini..kami yakin dengan apa yang kami yakini akan membawa kami pada jalan kami..

kami ingin bahagia..
selayaknya manusia lain yang tak tertakdir menjadi kami..

kami ingin didengarkan sebagai kami yang merdeka.. bukan karna terikat pada balas jasa..

kami ingin menjadi diri kami sendiri walaupun kami tak bersama keluarga keturunan kami..
kami ingin menjalani kehidupan kami selayaknya seharusnya kami..walaupun kami tak dibesarkan dalam kehidupan sebagaimana keluarga sedarah seketurunan..

kami sungguh ingin menjajal hidup yang normal..

tanpa rahasia
tanpa penuh kebohongan
tanpa penuh kepura-puraan

bukankah keinginan kami sederhana bagi kalian?
maka, kami mohon..
janganlah salahpaham dengan keputusan yang kami buat..
juga jangan salah paham dengan apa yang telah terjadi..

kami sudah berusaha melakukan yang terbaik agar kedua perahu tak tenggelam dan karam


Allah, harus bagaimana aku menyampaikan ini? (T.T)

Tidak ada komentar: