Selasa, 22 Mei 2012

soal puasa, puasa

ini, kebimbangan membuat saya membuka kembali buku fiqh wanita, soale tadi nyari2 di riyadus shalihin ga nemu2, hehe.. tebel sih..en buru2 berangkat kuliah..
mohon koreksinya bagi yang tahu,
di dalam buku Fiqh Wanita penulis Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidah penerbit Pustaka Al Kautsar halaman 244 dalam sub-bab "Hari-Hari Disunahkannya Puasa"

a. Pada hari arafah
"puasa pada hari afarah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, satu tahun yang lalu, dan satu tahun yang akan datang. Adapun puasa Asyura' dapat menghapuskan dosa selama satu tahun yang telah berlalu" (HR. Muslim)
hari arafah itu tanggal 9 dzulhijah

b. Pada hari Asyura'
Ibnu Abbas menceritakan, "Rasulullah memerintahkan puasa pada hari Asyura' yaitu tanggal sepuluh dari bulan Muharram (HR. At Tirmidzi)
di hadist yang lain, Muawiyah pernah berkata: aku mendengar Rasulullah bersabda, "sesungguhnya pada hari Asyura' ini Allah tidak mewajibkan kalian berpuasa. Barangsiapa menghendaki maka diperbolehkan baginya berpuasa dan bagi siapa yang tidak menghendaki, maka ia boleh berbuka" (HR. Ath-Thabrani)

c. Enam hari pada bulan syawal
"barangsiapa berpuasa pada bulan ramadhan, lalu dilanjutkan dengan enam hari pada bulan syawal, maka nilainya seperti berpuasa sepanjang tahun (HR. Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi)

d. Pada bulan Sya'ban
"aku tidak melihat Nabi saw. menyempurnakan puasa satu bulan penuh selain pada bulan Ramadhan. dan aku tidak melihat beliau pada bulan-bulan yang lain berpuasa lebih banyak dari bulan Sya'ban" (Muttafaqun 'alaih)

e. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah
"tidak ada hari dimana amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah dari pada hari-hari ini (sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah. Para sahabat bertanya; wahai Rasulullah, tidak juga jihad fii sabilillah? Beliau menjawab; tidak juga jihad fii sabilillah, kecuali seorang yang berangkat dengan membawa jiwa dan hartanya, lalu kembali tanpa membawa sedikitpun dari keduanya.

f. Berselang
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al-'ash, dimana Nabi saw. pernah bersabda "berpuasalah satu hari dan berbukalah satu hari berikutnya. yang demikian itu merupakan puasa Nabi Dawud dan merupakan puasa yang baik. Kemudian aku berkata: sesungguhnya aku mampu melakukan lebih dari itu. maka Nabi pun menjawab: tidak ada yang lebih baik dari itu" (HR. Muttafaqun 'alaih)

g. Pada bulan Muharram
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah telah bersabda: "sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah pada bulan Allah yaitu Muharram" (HR.Abu Dawud dan At Tirmidzi). hadis ini berstatus hasan shahih.

h. Senin-Kamis
Rasulullah senantiasa berpuasa pada hari senin dan kamis, beliau pernah ditanya mengenai hal ini. Maka beliau menjawab: "sesungguhnya amal perbuatan manusia diangkat menuju Allah pada hari senin dan kamis" (HR.Abu Dawud)

i. Pertengahan bulan qomariah
"wahai abu dzar, apabila engkau hendak berpuasa sunnah pada setiap bulannya, maka laksanakanlah pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas" (HR.At Tirmidzi)

Nah, sub bab selanjutnya itu mengenai "Waktu-Waktu dimakruhkannya Puasa", di dalamnya antara lain: mengkhususkan bulan rajab untuk berpuasa, pada hari jumat saja, pada hari sabtu saja, berpuasa khusus pada hari raya orang kafir, puasa wishal, puasa dahr, puasanya istri tanpa izin suami, puasa dua hari terakhir di bulan sya'ban.
InsyaAllah akan saya tuliskan selanjutnya.. :D
tanyakan ke ustadz masing2 yaa..
nda usah pake otot atau ngotot2an.. ingat, saudara itu sesama muslim.. dalam satu payung ISLAM.

tadi juga baca dari ust.yuma (yusuf mansyur), menarik artikelnya, tapi ini dicari2 kok belum ketemu, hehe..
tanya MR, ustadz, musyrif.. namanya ga tau ya nanya, hati2 ya nanya..


menyambung tulisan tadi pagi--keburu2 kuliah
2 Rajab 1433 H

Tidak ada komentar: